Pembuatan Benda Uji Optimation of mangium wood utilization as component of the pre-fabricated seismic resistance house

125

V. PENGUJIAN KEKUATAN SHEARWALL KAYU MANGIUM SEBAGAI

KOMPONEN STRUKTUR RUMAH PREFABRIKASI A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui keandalan dan menganalisis perilaku shearwall kayu Mangium pada rumah prefabrikasi akibat pengaruh beban lateral monotonik. 2. Menghitung gaya gempa berdasarkan SNI 1726-2002 untuk menentukan zona gempa yang sesuai. 3. Membandingkan hasil pengujian komponen shearwall dengan perhitungan beban gempa hasil analisis struktur desain.

B. Waktu dan Tempat Penelitian.

Penelitian dilaksanakan selama 3 tiga bulan, mulai bulan Agustus sampai Oktober 2010 di Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Cileunyi Bandung.

C. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan adalah papan solid lumber shearing T and G ukuran 18 mm x 105 mm dengan panjang antara 200 mm sampai dengan 2100 mm dan balok ukuran 5 x 7 cm sebagai rangka batang dari kayu Mangium. Bahan lainnya adalah paku, baut dan mur serta ring, klem dan pasak kayu. Alat yang digunakan adalah plat besi ukuran 240 x 120 x 0,9 cm, klem baja, meteran, palu, pahat, bor, alat tulis dan alat hitung. Pengujian model komponen shearwall dengan UTM Jack berkapasitas 10 ton, pompa hidrolik sebagai penggerak UTM Jack, Data Logger sebagai alat pencatat beban, lendutan dan tegangan-tegangan lain yang diperlukan serta Tranducer sebagai alat ukur deformasi defleksi.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian dilakukan melalui pentahapan sebagai berikut :

1. Pembuatan Benda Uji

a. Desain Kayu Mangium sebagai Komponen Shearwall.

Komponen shearwall dibuat dengan memperhatikan hasil analisa perhitungan struktur sebelumnya dan pertimbangan daya kreasi dari segi teknis dan arsitektural Wijaya, 2007. Dibuat 4 tipe panel shearwall yaitu panel shearwall A 240 × 120 cm 2 ukuran penuh, panel shearwall B 40 × 120 cm 2 , panel shearwall C 60 × 120 126 cm 2 dan panel shearwall D 80 × 120 cm 2 . Bentuk konstruksi shearwall dibuat stress skin component . Lumber sheathing didesain secara horisontal straight sheathing sebagai kontrol dan secara diagonal diagonal sheathing sebagai perlakuan. Dalam mendesign panel shearwall digunakan metode pendekatan dalam menentukan gaya – gaya yang diterima setiap batang papan badan miring 18 × 105 mm 2 arah 45° Gambar 30. Penyusunan papan badan miring menggunakan sistem T and G Gambar 29. Gambar 29. Sistem Tounge and Groove untuk Dinding Shearwall Gambar 30. Bentuk-bentuk Desain Sambungan Papan Badan Miring Shearwall A, B, C dan D Gaya normal yang terjadi pada shearwall asumsi sebagai pendel, diasumsikan menjadi gaya luar N. Daerah dari papan yang bernomor adalah sebagian dari papan badan miring yang diasumsikan menahan gaya normal yang terjadi pada panel shearwall tersebut. Daerah dari papan yang bernomor adalah papan badan miring yang panjangnya utuh. Untuk memperpendek jarak pemakuan dengan menambah batang pada bingkai panel shearwall.

b. Pembuatan Komponen Dinding Shearwall

Ukuran shearwall rumah prefab yang dibuat adalah 86 mm x 1200 mm x 2400 mm dengan beberapa variasi desain dinding model stress skin sesuai dengan hasil desain struktur rumah prefab. Pembuatan dinding diawali dengan pembuatan rangkabingkai dari kayu Mangium ukuran 5 cm x 7 cm. Bingkai tersebut kemudian dirakit dengan papan lumber shearing T and G ukuran 18 mm x 105 mm dan panjangnya bervariasi dari 200 mm sampai dengan 2100 mm. Papan-papan tersebut disusun menjadi B C D A 127 shearwall dengan susunan papan badan miring arah 45° diagonal sheathing dengan menggunakan paku. Pemakuan papanpanel shearwall pada bingkai baik papan utama maupun papan lainnya memakai paku dengan panjang paku 5 cm. Posisi pemakuan adalah dua paku pada setiap ujung papan panel dengan jarak 4 cm antar paku, sehingga berjumlah 4 paku setiap lembar papan yang dipaku secara berpasangan. Ini dimaksudkan supaya papan tidak bisa berputar dibandingkan apabila memakai satu paku. Setiap sambungan rangka diberi satu buah pasak kayu. Pada setiap sambungan rangka antara diberi paku satu buah dengan panjang paku 7 cm. Penyusunan dan perakitan komponen shearwall seperti terlihat pada Gambar 31. Gambar 31. Penyusunan dan perakitan komponen shearwall. Pembuatan komponen rangka shearwall dengan ukuran sama yaitu tebal 6,8 cm x lebar 120 cm x tinggi 240 cm. Komponen shearwall terdiri dari 4 pola desain, meliputi : Shearwall utuh dengan pola papan horisontal straight sheathing sebagai kontrol, Shearwall utuh dengan pola papan diagonal diagonal sheathing sudut 45 o , Shearwall berjendela dengan pola papan diagonal dan Shearwall berpintu dengan pola papan diagonal, sebagaimana Gambar 32 berikut ini. 128 Gambar 32. Shearwall utuh dengan pola papan mendatar a, dan shearwall pola papan diagonal yang utuh, berjendela dan berpintu b, c, d

c. Perakitan Komponen Shearwall

Dilakukan perakitan terhadap komponen shearwall tersebut berpasangan dengan berbagai variasi sebagai perlakuannya. Ukuran contoh uji shearwall adalah 8,6 x 240 x 240 cm, berupa gabungan 2 komponen panel shearwall secara horisontal yang diikat dengan baut. Setiap shearwall menggunakan tipe rangka, papan penutup, baut, paku dan pola pemakuan yang sama. Ukuran dan penempatan bukaan berupa pintu dan jendela diukur berdasarkan rasio area papan penutup r. Tabel 23 merinci hasil rakitan, dimensi yang terbuka dan menggambarkan lokasi yang terbuka pada setiap bentuk shearwall. Shearwall A dan B r = 1,0 tidak mempunyai bukaan dan perlu pengukuran kapasitas pada kondisi tutupan yang penuh. Rasio shearwall C, D, dan E terhadap shearwall A dan B dibandingkan langsung untuk rasio kapasitas gesernya. b c a d 120 cm 120 cm 120 cm 120 cm 240 cm 60 cm 80 cm 40 cm 129 Tabel 23. Ukuran bukaan setiap bentuk shearwall Bentuk shearwall Tipe shearwall Bentuk shearwall Tipe shearwall Tipe = A Rasio area r = 1,0 Ukuran bukaan : Pintu = - Jendela = - Tipe = B Rasio area r = 1,0 Ukuran bukaan : Pintu = - Jendela = - Tipe = C Rasio area r = 0,79 Ukuran bukaan : Pintu = - Jendela = 100x120 cm Tipe = D Rasio area r = 0,58 Ukuran bukaan : Pintu = 200x120 cm Jendela = - Tipe = E Rasio area r = 0,37 Ukuran bukaan : Pintu = 200x120 cm Jendela = 100x120 cm Kemudian benda uji dipasang pada alat uji dengan penyesuaian antara benda uji dan alat ujinya. Diusahakan benda uji presisi dan ukurannya sesuai dengan alat ujinya guna mengurangi kesalahan akibat pengukuran.

2. Pemasangan Alat Ukur