Dengan demikian anggota kelompok harus mengembalikan dengan cara pola pengembalian, jangka waktu waktu dan tingkat bunga yang disepakati dengan
mempertimbangkan keuntungan dan kelanjutan usaha dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelompok.
Pemanfaatan dana kelompok untuk modal usaha direncanakan bersama secara transparan oleh kelompok difasilitasi oleh pendamping pemanfaatan dana
kelompok untuk pengadaan saprotan dilaksanakan oleh kelompok secara langsung tanpa lelangtender. Pengadaan tersebut dilakukan secara transparan dengan jenis
dan jumlah sarana produksi yang dibutuhkan oleh kelompok. Penyaluran sarana produksi natura kepada anggota dilegimitasi dengan berita acara serah terima
barang. Pengurus kelompok membukukan seluruh aktivitas penarikan dana, pembelanjaan dan penyerahan barang kepada anggota kelompok..
2. Cara Pengembalian Dana BPLM
Mekanisme pengembalian dana BPLM untuk tanaman sayuran diatur dalam kelompok dengan waktu 1 satu tahun sudah mulai mengembalikan
sedangkan jangka waktunya diatur oleh musyawarah kelompok juga. Untuk pergulirannya diatur juga oleh kelompok paling lambat tahun ke III dana BPLM
sudah mulai digulirkan. Pengembalian dana BPLM Penguatan modal dilaksanakan sendiri oleh petani yang bersangkutan dan disetorkan ke Rekening
kelompok.
5.2. Kriteria Penerima PMUK
Kriteria penerima PMUK di Kabupaten Pelalawan adalah sebagai berikut:
1. Kelompok usaha yang sanggup dan mampu menerapkan Budidaya baik dan benar Good Agriculture Practice GAP Standar Operasional Prosedur SOP
atau menjadi peserta aktif dalam penerapan Manajemen Rantai Pasokan atau Suppy Chain Management SCM, yaitu kelompok tani yang telah menjalin
kemitraan usaha.
58
2. Kelompok usaha pertanian yang sudah ada minimal tiga tahun dan aktif, bukan merupakan bentukan baru, dapat dipercaya serta mampu
mengembangkan usaha melalui kerjasama kelompok. 3. Kelompok yang bersangkutan belum pernah mendapat penguatan modal,
BLM, BPLM atau fasilitasi dari kegiatan lain pada saat yang bersamaan atau pada tahun-tahun sebelumnya.
4. Kelompok yang bersangkutan tidak bermasalah dengan perbankan, kredit atau sumber permodalan lainnya.
5. Anggota kelompok adalah pelaku usaha yang berpotensi dan berminat menjadi penggerak dalam mendorong perkembangan usaha agribisnis
hortikultura secara luas. 6. Anggota kelompok memiliki kesulitan dalam mengakses sumber permodalan
komersial.
5.3 .
Keadaan Umum Responden
Pada keadaan umum responden ini dapat dijelaskan beberapa variabel antara lain umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, luas garapan
dan status pemilikan lahan. Umur rata-rata petani responden adalah 45 tahun untuk petani. Kondisi
umum petani kelihatannya tidak berbeda jauh, dan pada tingkat umur produktif ini petani masih dapat diharapkan untuk berbuat lebih baik dalam inovasi teknologi,
lebih dinamis dan lebih responsif terhadap tantangan yang datang. Pada umur ini petani juga masih memiliki tenaga yang lebih kuat. Dengan demikian apabila
ditinjau dari kegiatan petani maka penetapan petani peserta program dapat dikatakan sudah tepat.
Namun demikian apabila dilihat dari tingkat pendidikan petani responden rata-rata hanya tamat SD, dimana rata-rata lamanya mengikuti pendidikan untuk
petani peserta program PMUK adalah 9 tahun. Kondisi ini sesuai dengan kondisi umum masyarakat di Propinsi Riau dimana kurang lebih 60 penduduknya
hanya berpendidikan sampai dengan tamat SD. Kondisi tingkat pendidikan yang relatif rendah ini menyebabkan perobahan pola pikir melalui program
59
pembangunan akan berjalan lambat, karena pada umumnya orang yang berpendidikan rendah akan lambat dalam pengambilan keputusan.
Jumlah tanggungan keluarga petani responden rata-rata adalah 5 orang jiwa hal ini menandakan jumlah anggota keluarga tidak begitu besar. Dan ini
juga menunjukkan bahwa masih ada tersedia sumber tenaga kerja dalam keluarga untuk melaksanakan usahataninya.
Luas lahan garapan untuk petani responden peserta program PMUK adalah rata-rata 0,47 ha. Dan sebagian besar 86,67 dari petani peserta program
PMUK status lahannya adalah pinjaman. Terhadap peminjaman lahan tersebut petani penggarap tidak memberikan kompensasi apapun kepada pemilik lahan.
Tentang keadaan umum petani responden untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Keadaan Umum Petani Sampel
Program PMUK No Uraian
Rataan 1 Umur
tahun 45
2 Tingkat pendidikan
tahun 9
3 Jumlah tanggungan keluarga jiwa
5 4
Luas lahan garapan ha 0.47
5 Status lahan
a. Milik 13,33
b. Sewa 0,00
c. Pinjam 86,67
Sumber : Data primer
Dari angka-angka yang didapatkan dari keadaan umum petani responden dapat disimpulkan bahwa sebagian besar petani sayuran peserta program PMUK
adalah petani kecil atau buruh tani yang berusaha tani dengan meminjam lahan orang lain.
Status lahan pinjaman ini menyebabkan keberlanjutan program sulit dipertahankan, karena jangka waktu pemanfaatan lahan pinjaman untuk 2-3 tahun.
60
Setelah itu akan diminta kembali oleh pemilik lahan. Dan petani sayuran akan pindah untuk mencari lahan baru . Relatif tidak definitifnya lahan sayuran ini