bimbingan dan penyuluhan juga diharapkan terjadinya perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Secara skematis kerangka pemikiran dari penelitan ini adalah
sebagai berikut lihat Gambar 1. Dari Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa melalui program PMUK akan mengatasi masalah keterbatasan permodalan, informasi
teknologi, dan pemasaran. Dengan dukunganpartisipasi tokoh masyarakat dan lembagainstansi
terkaitnya, serta penyuluhan pertanian yang intensif diharapkan terwujudnya pemupukan modal, penerapan input teknologi yang optimal, perubahan sikap dan
perilaku petani kecil ke arah yang lebih baik. Perubahan sikap dan perilaku petani kecil untuk meningkatkan usaha perekonomian rumah tangganya diharapkan
terwujud dengan melakukan kegiatan atau aktifitas yang positif dan produktif, seperti mengikuti pertemuan di kelompok tani, kursus tani, pelatihan studi
banding, gotong royong, arisan, melakukan pencatatan usaha tani, dan kegiatan lainnya. Hal ini akan meningkatkan produktifitas hasil pertanian, peningkatan
produksi, yang selanjutnya akan menciptakan peningkatan pendapatan petani. Dengan adanya peningkatan pendapatan diharapkan terwujud peningkatan
kesejateraan petani peserta program.
Penyuluhan Pertanian
• Memperkuat modal
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Kajian
3.2. Tempat dan Waktu Kajian
Pemberdayaan Kelompok Tani
Melalui PMUK Petani Kecil :
Pemupukan Modal
• Modal • Informasi
• Teknologi • Pemasaran
Dukungan Tokoh Masyarakat dan LembagaInstansi Input Teknologi
Optimal • Produksi,
Produktivitas, dan pendapatan
meningkat Peningkatan
kesejahteraan • Usaha pertanian
berkembang • Kemandirian dan
kerjasama kelompok
Perubahan Sikap Mental
• Lembaga keuangan mikro
agribisnis berkembang
31
Tempat Kajian ini adalah di Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau. Kabupaten Pelalawan dipilih sebagai tempat Kajian ini adalah karena program
PMUK dengan pola BPLM telah dilaksanakan selama empat tahun, mulai tahun 2004, dengan berbasiskan pengembangan agribisnis sayuran. Selain itu kondisi
petani relatif homogen yaitu terdiri dari petani kecil dengan lahan sempit, dengan penerapan teknologi yang hampir sama, komoditas yang diusahakan adalah
sayuran buah dan daun karena jenis lahan yang cocok untuk komoditas tersebut. Waktu pengambilan data adalah 2 dua bulan, yakni dari bulan Juli sd
Agustus 2007.
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel ditetapkan secara sengaja purposive yaitu kelompok tani peserta binaan yang mendapatkan fasilitas PMUK dengan pola BPLM sebanyak
5 kelompok tani, dengan jumlah anggota sebanyak 35 orang. Dari masing kelompok tani sampel diambil 3 responden dengan cara
sengaja purposive. Alasan dari pemakaian metode puposive sampling ini adalah karena kondisi kelompok tani tersebut relatif homogen dari aspek lahan dengan
rata pengusahaan lahan 1.000 m
2
per petani, komoditi yang diusahakan, teknologi yang diterapkan, modal yang diterima dan bimbingan yang diperoleh. Dengan
demikian jumlah responden dalam kajian ini adalah 15 responden petani penerima PMUK. Untuk melihat perbedaan pendapatan usahatani antara petani penerima
PMUK dengan petani yang tidak ikut PMUK, responden petani yang tidak ikut PMUK diambil sebanyak 15 orang.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan untuk kajian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan metode survey melalui wawancara
langsung terhadap responden yang terdiri dari petani yang mengikuti program PMUK dan stakeholder sebanyak 22 orang dengan menggunakan daftar
pertanyaan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Stakeholder yang dijadikan responden terdiri dari Kepala Sub Dinas Pengembangan Hortikultura
Dinas Tanaman Pangan Propinsi Riau, Kepala seksi intensifikasi pengembangan
32
hortikultura Dinas Tanaman Pangan Provinsi Riau, Penyuluh Pertanian Spesialis PPS Dinas Tanaman Pangan Provinsi Riau, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Pelalawan, pelaksana program tingkat Kabupaten yaitu Kepala Sub Dinas Pengembangan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Pelalawan, kepala seksi
Produksi dinas Pertanian Pelalawan dan Penyuluh Pertanian Lapangan PPL. Pemilihan stakeholder tersebut karena mereka yang diduga mengetahui lebih
banyak dalam hal faktor internal maupun faktor eksternal program PMUK di Kabupaten Pelalawan. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari instansi atau
lembaga yang ada hubungan atau keterkaitan dengan kajian ini seperti Dinas Pertanian Propinsi Riau, Dinas Pertanian Kabupaten Pelalawan, Badan Pusat
Statistik Propinsi Riau, dan lain-lain. Data primer yang diambil dari petanikelompok tani antara lain:
1 Profil responden nama, umur, alamat, pendidikan, jumlah anggota keluarga, pengalaman berusaha tani, komoditi yang diusahakan.
2 Pemilikan asset kekayaan seperta; lahan yang dimiliki, ternak besar, ternak kecil, alat transportasi, radio, TV, alat dan mesin, tempat tinggal,
perhiasan atau barangbenda berharga lainnya. 3 Pendapatan usaha tani.
4 Pendapatan luar usaha tani dan pendapatan lainnya. 5 Pengeluaran rumah tangga untuk keperluan makanan pokok, biaya
pendidikan, biaya kesehatan, biaya pakaian, sosial, listrik, telekomunikasi, transportasi, pemeliharaan rumah, pajak, cicilan hutang, dan lain-lain..
6
Tabel 3. Tujuan, Analisis, Data dan Output Kajian
TUJUAN ANALISIS PARAMETER
DATA SUMBER DATA
OUTPUT
Mengevaluasi pelaksanaan
program PMUK di kabupaten
Pelalawan Analisa
Deskriptif Wawancara dengan
Petani Responden - Kegiatan PMUK
• Kegiatan PMUK
- Pendapatan Petani - Kepemilikan Asset
• Pendapatan Petani
• Kepemilikan Asset
33
Memformulasikan strategi peningkatan
peran Program PMUK dalam
pemberdayaan kelompok tani sayur
di Kab. Pelalawan sehingga dapat
mempengaruhi pendapatan
kesejahteraan petani sayur
SWOT dan QSPM
Kekuatan PMUK
Persepsi Berbagai Pihak terhadap
program PMUK Formulasi Strategi
peningkatan peran Program PMUK dalam
pemberdayaan kelompok tani sayur di
Kab Pelalawan dan penentuan prioritas
Kelemahan PMUK
Peluang PMUK Ancaman
PMUK
3.5. Metode Analisis Data