PMUK dan Proses Bergulir PMUK

BAB V GAMBARAN UMUM PROGRAM PMUK DI KABUPATEN PELALAWAN

5.1. PMUK dan Proses Bergulir PMUK

5.1.1. Latar Belakang PMUK

Pada tahun 1998 terjadi peralihan dari KUT ke KKP, dari peralihan tersebut maka terjadi kelangkaan modal. Untuk itu pemerintah membuat program Penguatan Modal Usaha Kelompok PMUK melalui bantuan modal langsung kepada petani yang lebih dikenal dengan Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat BPLM. Pola BPLM memberi kebebasan kepada petani kelompok tani yang hampir tidak terbatas dalam menggunakan bantuan dana usahatani yang produktif. Bantuan Pinjaman Langsung BPLM adalah memberikan pinjaman sejumlah dana penguatan modal kerja kelompok tani yang disalurkan langsung ke rekening kelompok tani, dana ini dikelola secara terorganisasi dengan azas kebersamaan untuk usaha produktivitas.

5.1.2. Dasar Hukum Pelaksanaan PMUK

Adapun sebagai dasar pelaksanaan dari kegiatan Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat BPLM ini adalah : 1. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2004 Nomor : 107.018-04.1IV2005 tanggal 1 Januari 2004. 2. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja TA. 2004 Rincian Kegiatan dan Keluaran tanggal 5 April 2004. 53 3. Pedoman Umum Pelaksanaan Pengembangan Agribisnis Hortikultura Tahun 2004. 4. Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Tenis Program PMUK melalaui BPLM Tahun 2004. 5. Surat edaran dari Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan No. SE.91A2002 tanggal 11 Juni 2002 tentang tata cara penyaluran dana Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat kepada kelompok tani.

5.1.3. Maksud dan Tujuan PMUK

Dalam rangka upaya pemberdayaan petani dengan menggunakan pendekatan kelompok usaha bersama dalam skala usaha ekonomis dan dikelola dengan manajemen yang tepat, diharapkan petani dapat langsung memanfaatkan dana BPLM yang tersedia dialokasikan melalui satker Propinsi dan Kabupaten. Adapun tujuan dari dilaksanakannya program PUMK melalui BPLM yaitu : 1. Meningkatkan produksi dan produktivitas on-farm serta mendukung ketahanan pangan. 2. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petanikelompok tani. 3. Mendorong membangun ekonomi pedesaan melalui pemberdayaan kelembagaan tani, penguatan permodalan dan mengembangkan kemitraan.

5.1.4. Langkah-Langkah Operasional PMUK melalui pola BPLM

A. Tahap Persiapan

a. Sosialisasi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

INTERNALISASI MODAL SOSIAL DALAM KELOMPOK TANI GUNA MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN JEMBER

0 13 7

Pemberdayaan Kelompok Tani (Studi Kasus Kelompok Tani di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat)

0 11 106

Pemberdayaan kelompok tani karet melalui penguatan modal usaha kelompok (kasus desa teluk sampudau, kecamatan karau kuala, kabupaten Barito Selatan)

0 13 111

Strategi Peningkatan Peran Program Penguatan Modal Kelompok (PMUK) Dalam Pemberdayaan Kelompok Tani Sayur di Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau

0 13 246

Pemberdayaan kelompok tani karet melalui penguatan modal usaha kelompok (kasus desa teluk sampudau, kecamatan karau kuala, kabupaten Barito Selatan)

0 40 101

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) Petani Bawang Merah di Kabupaten Bantul

0 2 16

Keberhasilan Program Kredit Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) pada Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul

0 3 16

PELAKSANAAN PROGRAM PENGUATAN MODAL USAHA KELOMPOK (PMUK) PADA KELOMPOK TANI SERBA USAHA DI KELURAHAN BATIPUAH PANJANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG.

0 0 10

Manfaat Program Pemberdayaan Kelembagaan Kelompok Tani Dalam Penguatan Aksebilitas Petani (studi Kasus di Kelompok Tani Bina Harapan, Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut).

0 0 2