Setelah itu akan diminta kembali oleh pemilik lahan. Dan petani sayuran akan pindah untuk mencari lahan baru . Relatif tidak definitifnya lahan sayuran ini
menyebabkan sulitnya pembinaan melalui kelompok tani dan akan menghambat peningkatan kesejahteraan petani yang bersangkutan.
Dengan kondisi petani yang sangat rentan ini maka pengembangan kehidupan petani sayuran peserta program PMUK akan sulit dipertahankan,
karena salah satu prinsip dasar dari kegiatan pengembangan masyarakat adalah dengan adanya faktor kepemilikan ownership
Menurut pendapat Tonny 2006, salah satu dasar dari pengembangan masyarakat adalah adanya kepemilikan komunitas. Kepemilikan tersebut menjadi
aspek penting dalam membantu menciptakan identitas dan memberikan alasan untuk aktif dalam program pengembangan masyarakat dan mengefisienkan
sumberdaya. Petani kecil akan sangat sulit mencapai efisiensi pemanfaatan sumberdaya yang dimilikinya, karena skala usaha yang dimiliki sangat kecil,
dengan demikian penambahan modal yang besar akan menciptakan pemborosan.
5.4 .
Pendapatan Keluarga Petani Responden
Pendapatan keluarga petani responden dihitung dari dua sisi yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran.
1. Pendapatan dari sisi penerimaan Pendapatan dari sisi penerimaan berasal dari tiga sumber yaitu
pendapatan usaha tani sayuran, pendapatan usaha tani lainnya, dan pendapatan non usaha tani. Pendapatan keluarga petani dengan program PMUK dan keluarga
petani tanpa program PMUK dapat dilihat dari Tabel 10.
Tabel 10. Rataan Pendapatan Keluarga Petani Program PMUK dan Non Program PMUK Luas Lahan Garapan Rata-Rata 0,47 Ha
Non Program PMUK
Program PMUK No Uraian
Rp Rp
1 Pendapatan usaha tani utama
3.930.491,67 2.021.000,00
Pendapatan usaha tani lainnya 2
a. Pendapatan usaha tani 2.415.533,33
1.169.333,33
61
lainnya 1 b. Pendapatan usaha tani
lainnya 2 1.170.200,00
193.333,33
c. Pendapatan usaha tani lainnya 3
58.000,00 46.667,00
3 Pendapatan non usaha tani
11.102.000,00 7.606.667,00
Total Pendapatan 18.676.225,00
11.037.000,66 Pendapatan per kapita
4.313.215,94 3.065.833,52
Sumber : Data primer Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa total pendapatan keluarga
petani responden yaitu keluarga petani dengan program PMUK sebesar Rp 18.676.225 dengan sumber pendapatan terbesar berasal dari pendapatan non usaha
tani. Sementara, rataan pendapatan per kapita peserta program PMUK sebesar Rp. 4.313.215,94. Bila dibandingkan dengan keluarga petani non program PMUK,
maka dapat dilihat bahwa pendapatan petani dengan program PMUK lebih besar dibanding dengan non program PMUK. Selisih pendapatan per kapita antara
petani program PMUK dengan petani non program PMUK yatiu sebesar Rp 1.247.382. Hal tersebut mengindikasikan bahwa program PMUK memang
memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan keluarga petani. Pendapatan dari sisi pengeluaran
Perhitungan pendapatan dari sisi pengeluaran adalah dengan menghitung pengeluaran keluarga petani responden selama setahun untuk keperluan makanan,
pendidikan, kesehatan, pakaian, energi dan listrik, dan lain-lain. Besarnya rataan pengeluaran keluarga petani dalam satu tahun untuk petani peserta program
PMUK adalah pada Tabel 11.
Tabel 11. Pengeluaran Keluarga Petani Responden RpTahun No
Uraian Jumlah RpTahun
1 Makananminuman
Rp 9.279.213 2
Pendidikan Rp 3.807.667
3 Kesehatan
Rp 450.667 4
Pakaian Rp 820.667
62
5 Listrik
Rp 1.241.600 6