Analisis Matriks EFE Analisis Matriks SWOT

6.3. Analisis Matriks EFE

Dari hasil pembobotan dan penentuan rating maka dapat diperoleh nilai dari EFE Tabel 17. Tabel 17. Matriks EFE Bobot skor Faktor strategis internal Bobot Rating No. Peluang A Hasil akhir analisis matriks EFE untuk elemen peluang dan ancaman untuk elemen peluang diperoleh dari nilai indeks akumulatif skor sebesar 1,650, sedangkan nilai akhir bobot skor untuk ancaman sebesar 0,760. Hal ini 1 Adanya Program K2I 0.09 1 0.090 2 Pemasaran hasil cukup baik 0.07 3 0.210 3 Adanya kelompk tani yang bergerak pada komoditi sayuran 0.10 2 0.200 4 Ketersediaan lahan yang cukup 0.13 3 0.390 0.890 Ancaman B 1 Status masih penggarap 0.11 1 0.110 2 Luas lahan garapan yang sempit 0.15 2 0.300 3 Infrastruktur wilayah kurang baik 0.10 1 0.100 4 Terjadinya alih fungsi lahan 0.14 1 0.140 5 Koordinasi lintas sektoral masih lemah 0.11 1 0.110 0.760 1.650 Jumlah 75 menunjukkan bahwa responden memberikan pandangan yang cukup tinggi pada faktor peluang dan respon yang relatif kecil untuk faktor ancaman. Sedangkan untuk total nilai bobot skor faktor strategis eksternal sebesar 1,650. Melihat hasil tersebut, menunjukkan bahwa pengembangan program PMUK di Kabupaten Pelalawan di bawah rata-rata dalam kekuatan internal secara keseluruhannya, nilai bobot skor untuk elemen peluang lebih besar dari nilai bobot skor elemen ancaman, maka dapat kita katakan bahwa dalam pengembangan program PMUK di Kabupaten Pelalawan mampu memanfaatkan peluang sebaik mungkin.

6.4. Analisis Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan matriks matching tool yang membantu untuk mengembangkan empat tipe strategi untuk penyempurnaan strategi baru penyaluran dana usaha desakelurahan yaitu strategi SO, WO, ST dan WT. Strategi SO adalah menggunakan kekuatan internal Program PMUK untuk meraih peluang-peluang yang ada diluar Program PMUK. Strategi WO adalah memperkecil kelemahan-kelemahan internal Program PMUK dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Strategi ST adalah Program PMUK berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Terakhir, strategi WT adalah merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Strategi yang dikembangkan untuk penyempurnaanmembentuk strategi baru penyaluran dana usaha desakelurahan untuk masing-masing tipe strategi ditunjukkan pada Gambar 5. 76 PELUANG Opportunities –O ANCAMAN Threats – T Gambar 5. Matriks SWOT Untuk Memformulasikan Strategi Baru Program PMUK Kabupaten Pelalawan 1. Adanya program K2I. 2. Pemasaran hasil cukup baik 3. Adanya kelompok tani yang bergerak pada komoditi sayuran. 4. Ketersediaan lahan cukup. 1. Status petani masih penggarap. 2. Luas lahan garapan sempit. 3. Infrastruktur wilayah kurang baik. 4. Terjadinya alih fungsi lahan . 5. Koordinasi lintas sektoral masih lemah . Faktor Eksternal Faktor Internal KEKUATANStrenght – S STRATEGI SO STRATEGI WO 1. Adanya dana PMUK 1. Pemberdayaan Kelembagaan Penyuluhan di Kabupaten Pelalawan untuk mendukung Program PMUK.S2,S3,O1,O2 1. Meningkatkan dan pemberdayaan SDM serta sarana dan prasarana petugas pelaksana PMUK. W1,W2, W3, O1,O2,O3,O4 2. Adanya kelembagaan penyuluhan tingkat kabupaten dan tingkat kecamatan 3. Adanya Pedum, Juklak dan Juknis. 2. Meningkatkan nilai pinjaman kepada petani prenerima PMUK. S1,S3,O2,O3,O4 KELEMAHAN Weaknesses – W STRATEGI ST STRATEGI WT 1. Jumlah Petugas Terbatas 1. Percepatan sertifikasi lahan petani PMUK S1,T1, T2, T3, T4 1. Peningkatan Koordinasi. W1,W2,W3,T5 2. Sarana Mobilitas Petugas belum memadai 2. Peningkatan Intensifikasi budidaya.W1,W2,T1,T2 3. Masih kurangnya kemampuan petugas dalam alih teknologi. 2. Percepatan peningkatan akses jalan pemasaran S1,S3,T1,T3 77

6.5. Strategi Pengembangan PMUK.

Dokumen yang terkait

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

INTERNALISASI MODAL SOSIAL DALAM KELOMPOK TANI GUNA MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN JEMBER

0 13 7

Pemberdayaan Kelompok Tani (Studi Kasus Kelompok Tani di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat)

0 11 106

Pemberdayaan kelompok tani karet melalui penguatan modal usaha kelompok (kasus desa teluk sampudau, kecamatan karau kuala, kabupaten Barito Selatan)

0 13 111

Strategi Peningkatan Peran Program Penguatan Modal Kelompok (PMUK) Dalam Pemberdayaan Kelompok Tani Sayur di Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau

0 13 246

Pemberdayaan kelompok tani karet melalui penguatan modal usaha kelompok (kasus desa teluk sampudau, kecamatan karau kuala, kabupaten Barito Selatan)

0 40 101

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) Petani Bawang Merah di Kabupaten Bantul

0 2 16

Keberhasilan Program Kredit Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) pada Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul

0 3 16

PELAKSANAAN PROGRAM PENGUATAN MODAL USAHA KELOMPOK (PMUK) PADA KELOMPOK TANI SERBA USAHA DI KELURAHAN BATIPUAH PANJANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG.

0 0 10

Manfaat Program Pemberdayaan Kelembagaan Kelompok Tani Dalam Penguatan Aksebilitas Petani (studi Kasus di Kelompok Tani Bina Harapan, Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut).

0 0 2