Sosialisasi Identifikasi CPCL Calon Petani dan Calon Lokasi Pelatihan Petugas

3. Pedoman Umum Pelaksanaan Pengembangan Agribisnis Hortikultura Tahun 2004. 4. Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Tenis Program PMUK melalaui BPLM Tahun 2004. 5. Surat edaran dari Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan No. SE.91A2002 tanggal 11 Juni 2002 tentang tata cara penyaluran dana Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat kepada kelompok tani.

5.1.3. Maksud dan Tujuan PMUK

Dalam rangka upaya pemberdayaan petani dengan menggunakan pendekatan kelompok usaha bersama dalam skala usaha ekonomis dan dikelola dengan manajemen yang tepat, diharapkan petani dapat langsung memanfaatkan dana BPLM yang tersedia dialokasikan melalui satker Propinsi dan Kabupaten. Adapun tujuan dari dilaksanakannya program PUMK melalui BPLM yaitu : 1. Meningkatkan produksi dan produktivitas on-farm serta mendukung ketahanan pangan. 2. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petanikelompok tani. 3. Mendorong membangun ekonomi pedesaan melalui pemberdayaan kelembagaan tani, penguatan permodalan dan mengembangkan kemitraan.

5.1.4. Langkah-Langkah Operasional PMUK melalui pola BPLM

A. Tahap Persiapan

a. Sosialisasi

Sosialisasi Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat BPLM ke lokasi atau wilayah dilakukan agar bantuan langsung masyarakat melalui penyaluran KPPN benar-benar dimengerti dan dipahami prosedur prosesnya oleh petani sehingga pencaiaran dan pengembalian dana dapat berjalan lancar. Sosialisasi dapat dilakukan oleh petugas Kabupaten, Kecamatan dan Desa melalui kunjungan penyuluhan dan pelatihan.

b. Identifikasi CPCL Calon Petani dan Calon Lokasi

54 Identifikasi lokasiwilayah binaan dan petani penerima Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat BPLM yaitu dengan melakukan observasi lapangan untuk mengetahui dan menetapkan lokasi dan petani calon penerima BPLM yang tepat. Persyaratan lokasi yaitu : 1. Sesuai dengan agroklimat komoditi yang dikembangkan dan merupakan sentra produksi pengembangan komoditi tertentu. 2. Lahan tidak bermasalah tidak rawan banjir, kekeringan serta gangguan hama penyakit. 3. Tidak tumpang tindih dengan kegiatan lain. 4. Diutamakan lokasi yang sehamparan lebih dalam satu kawasan binaan Balai Penyuluh Pertanian. 5. Lokasi strategis mudah dijangkau dan dibina

c. Pelatihan Petugas

Pelatihan petani petugas dimaksud untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai pelaksanaan pencairan dan pengembalian dana BPLM sehingga memiliki rasa tanggung jawab dan kesungguhan dalam melaksanakan dan membina serta memberdayagunakan calon penerima BPLM melalui pendekatan yang saling asah, asuh dan asih.

B. Tahap Pelaksanaan

1. Persyaratan petani penerima dana BPLM yaitu :

a Terdaftar sebagai anggota kelompok tani atau kelompok yang baru dikukuhkan. b Menggarap sendiri lahannya petani pemilik atau menggarap lahan orang lain. petani penggarap. Apabila penggarap diperlukan surat kuasa dari pemilik lahan diketahui oleh Kepala Desa setempat. c Berumur sekurang-kurangnya 18 tahun atau sudah menikah. d Petani adalah penduduk tetap suatu wilayah yang dibuktikan dengan KTP atau surat keterangan lain dari desa setempat. e Petani mau, mampu dan bersedia mengikuti petunjuk pembinaan petugas Propinsi. 55 f Petani tidak mempunyai tunggakan kredit pada saat menerima BPLM. g Petani bersedia mengikuti pertemuan kelompok dan bersedia melaksanakan kegiatan yang ditetapkan kelompok.

2. Penyaluran Pencairan dana BPLM

Penyaluran dana dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN setempat dengan tata cara pembayaran langsung LS yaitu pemindahan bukuan transfer dari dana rekening Kas Negara ke rekening Ketua kelompok tani pada kantor cabang unit bank penyalur kantor Pos. a. Tata Cara Penyaluran Dana. - Rencana Usaha Kelompok RUK disahkan ditandatangani ketua kelompok dan dua anggota kelompok. - Ketua kelompok membuka rekening tabungan pada kantor cabang unit BRIBank Pos atau Bank lain terdekat dan memberitahukan kepada PUMK yang ditunjuk oleh Dinas Kabupaten. - Ketua kelompok mengusulkan RUK setelah diverifikasi oleh penyuluh pertanian yang telah disetujui oleh ketua tim teknis, kepada Kepala Satuan Kerja satker melalui pengendali kegiatan yang berada di Propinsi. - Kepala Satuan Kerja Saker melalui pengendali kegiatan meneliti rencana usaha kelompok dari masing-masing kelompok yang akan dibiayai, selanjutnya membuat dan mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung SPP-LS kepada KPPN. Pencairan dana pada kantor cabang Unit BRI Bank Pos atau Bank lain terdekat dilakukan sebagai berikut : 1. Berdasarkan RUK yang telah disepakati kelompok, ketua kelompok dapat mengajukan permintaan penarikan dana yang disetujui oleh ketua tim teknis. 2. Jumlah dana yang ditarik sesuai dengan kebutuhan dan sesuai jadwal pemanfaatannya. 3. Tim teknis bertanggung jawab atas pencairan dana dari cabang unit Bank tersebut dari pemanfaatan penggunaan dananya.

C. Pengendalian

56 Pengendalian dilakukan untuk meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan pemberdayaan masyarakat agribisnis melalui penguatan modal usaha kelompok. Pengendalian melalui jalur struktural dilakukan oleh tim teknis Kabupaten Kota, Tim pembina Propinsi dan Pusat. Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran Satker Propinsi Satker Kab Kota. Proses pengendalian disetiap wilayah direncanakan dan diatur oleh masing-masing instansi. Pengawasan dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, sehingga diperlukan penyebarluasan informasi kepada pihak yang terkait seperti penyuluh pertanian, pengurus kelompok, anggota kelompok, tokoh masyarakat, KTNA, LSM, aparat instansi didaerah perangkat pemerintah mulai dari Desa sampai ke Kecamatan, anggota lembaga legislatif dan lembaga lainnya.

D. Pemanfaatan dan Pengembalian Dana BPLM

1. Pemanfaatan Dana BPLM

Dana yang disalurakan ke petani kelompok tani merupakan penguatan modal untuk terus dipupuk menjadi dana penguatan modal kelompok untuk membangun usaha kelompok secara berkelanjutan. Dengan demikian petani harus mengembalikan dengan cara jangka waktu dan tingkat bunga yang telah disepakati dengan mempertimbangkan keuntungan dan kelanjutan usaha dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelompok minimal 3 tahun, maksimal 5 tahun setelah penguatan modal kelompok betul-betul mampu. Bantuan Pinjaman Langsung tersebut diberikan kepada petanikelompok tani dalam bentuk uang ditransfer ke rekening tabungan kelompok tani dan akan dipergunakan untuk penguatan modal usaha dan pengembangan sumberdaya manusia serta : • Pengadaan benihbibit tanaman pangan dan hortikultura. • Pupuk organik anorganik dan pupuk alternatif lainnya • Pestisida dan obat-obatan lainnya • Alat dan mesin pertanian, pengelolaan hasil dan sarana lainnya. Dana yang disalurkan kepada kelompok merupakan penguatan modal yang perlu dipupuk menjadi modal kelompok dan selanjutnya digulirkan kepada kelompok lain yang ditunjuk setelah usaha kelompok yang bersangkutan mandiri. 57 Dengan demikian anggota kelompok harus mengembalikan dengan cara pola pengembalian, jangka waktu waktu dan tingkat bunga yang disepakati dengan mempertimbangkan keuntungan dan kelanjutan usaha dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelompok. Pemanfaatan dana kelompok untuk modal usaha direncanakan bersama secara transparan oleh kelompok difasilitasi oleh pendamping pemanfaatan dana kelompok untuk pengadaan saprotan dilaksanakan oleh kelompok secara langsung tanpa lelangtender. Pengadaan tersebut dilakukan secara transparan dengan jenis dan jumlah sarana produksi yang dibutuhkan oleh kelompok. Penyaluran sarana produksi natura kepada anggota dilegimitasi dengan berita acara serah terima barang. Pengurus kelompok membukukan seluruh aktivitas penarikan dana, pembelanjaan dan penyerahan barang kepada anggota kelompok..

2. Cara Pengembalian Dana BPLM

Mekanisme pengembalian dana BPLM untuk tanaman sayuran diatur dalam kelompok dengan waktu 1 satu tahun sudah mulai mengembalikan sedangkan jangka waktunya diatur oleh musyawarah kelompok juga. Untuk pergulirannya diatur juga oleh kelompok paling lambat tahun ke III dana BPLM sudah mulai digulirkan. Pengembalian dana BPLM Penguatan modal dilaksanakan sendiri oleh petani yang bersangkutan dan disetorkan ke Rekening kelompok.

5.2. Kriteria Penerima PMUK

Dokumen yang terkait

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

INTERNALISASI MODAL SOSIAL DALAM KELOMPOK TANI GUNA MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN JEMBER

0 13 7

Pemberdayaan Kelompok Tani (Studi Kasus Kelompok Tani di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat)

0 11 106

Pemberdayaan kelompok tani karet melalui penguatan modal usaha kelompok (kasus desa teluk sampudau, kecamatan karau kuala, kabupaten Barito Selatan)

0 13 111

Strategi Peningkatan Peran Program Penguatan Modal Kelompok (PMUK) Dalam Pemberdayaan Kelompok Tani Sayur di Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau

0 13 246

Pemberdayaan kelompok tani karet melalui penguatan modal usaha kelompok (kasus desa teluk sampudau, kecamatan karau kuala, kabupaten Barito Selatan)

0 40 101

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) Petani Bawang Merah di Kabupaten Bantul

0 2 16

Keberhasilan Program Kredit Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) pada Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul

0 3 16

PELAKSANAAN PROGRAM PENGUATAN MODAL USAHA KELOMPOK (PMUK) PADA KELOMPOK TANI SERBA USAHA DI KELURAHAN BATIPUAH PANJANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG.

0 0 10

Manfaat Program Pemberdayaan Kelembagaan Kelompok Tani Dalam Penguatan Aksebilitas Petani (studi Kasus di Kelompok Tani Bina Harapan, Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut).

0 0 2