3.5. Pengukuran Variabel
Pengolahan data selanjutnya adalah pengukuran variabel berupa variabel rasio keuangan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut
Siamat, 2005 :
3.6.1 Rasio CAR Capital Adequacy Ratio
CAR Capital Adequacy Ratio adalah hasil perbandingan modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko AMTR yang
berumuskan: CAR =
Modal Bank Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
…………….………1 3.6.2
Rasio NPL Non Performing Loan
NPL Non Performing Loan adalah hasil perbandingan hasil perbandingan antara kredit bermasalah dengan total kredit
berdasarkan laporan keuangan bank yang berumuskan : NPL =
Kredit Bermasalah Total Kredit
…………………..............………..…2 3.6.3
Rasio ROA Return On Asset
ROA Return On Asset adalah hasil perbandingan laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset yang berumuskan :
ROA = Laba Sebelum Pajak
Total Asset …………….………………………3
3.6.4 Rasio BOPO Beban OperasionalPendapatan Operasional
Rasio BOPO Beban operasionalPendapatan Operasional adalah perbandingan antara total beban operasional dengan total
pendapatan operasional yang berumuskan : BOPO =
Beban Operasional Pendapatan Operasional
……………….……….……4 3.6.5
Rasio LDR Loan to Deposit Ratio
LDR Loan to Deposit Ratio adalah perbandingan atau hasil pembagian antara kredit dengan dana pihak ketiga yang dirumuskan :
LDR = Kredit Yang Diberikan
Total Dana Pihak Ketiga ……………..………….……5
3.6.6 Kinerja Keseluruhan
Setelah mendapatkan persentase rasio kinerja keuangan CAR, NPL, ROA, BOPO, dan LDR dari masing-masing kelompok
bank, maka selanjutnya diberikan peringkat nilai dan kemudian dirata-rata
sehingga mendapatkan
peringkat kinerja
secara keseluruhan. Peringkat nilai tersebut tercantum dalam ketentuan dari
Bank Indonesia Surat Edaran Bank Indonesia No.1324DPNP tanggal 25 Oktober 2011 :
Peringkat 1 : Mencerminkan kondisi bank sangat sehat sehingga secara umum dinilai sangat baik pada
faktor penilaian. Peringkat 2 : Mencerminkan kondisi bank sehat sehingga
dinilai secara umum baik pada faktor penilaian. Peringkat 3 : Mencerminkan kondisi bank cukup sehat
sehingga secara umum dinilai cukup baik pada faktor penilaian.
Peringkat 4 : Mencerminkan kondisi bank kurang sehat sehingga secara umum dinilai kurang baik pada
faktor penilaian. Peringkat 5 : Mencerminkan kondisi bank tidak sehat sehingga
secara umum dinilai tidak baik pada faktor penilaian.
Sedangkan untuk penilaian kriteria peringkat komponen pada masing-masing rasio berdasarkan pada ketentuan dari Bank
Indonesia Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 :
CAR : Peringkat 1 : Rasio lebih tinggi sangat signifikan Peringkat 2
: Rasio lebih tinggi cukup signifikan Peringkat 3
: Rasio 8 - 9 Peringkat 4
: Rasio dibawah ketentuan
Peringkat 5 : Rasio sangat dibawah ketentuan
NPL : Peringkat 1
: Rasio sangat rendah Peringkat 2
: Rasio rendah Peringkat 3
: Rasio moderat 3 - 6 Peringkat 4
: Rasio relatif tinggi diatas peringkat 3 Peringkat 5
: Rasio sangat tinggi ROA
: Peringkat 1 : Rasio ROA sangat tinggi
Peringkat 2 : Rasio ROA tinggi
Peringkat 3 : Rasio ROA antara 0,5 - 1,25
Peringkat 4 : ROA negatif
Peringkat 5 : Bank mengalami kerugian besar dan
ROA negatif LDR
: Peringkat 1 : Rasio antara 50 -75
Peringkat 2 : Rasio antara 75 - 78
Peringkat 3 : Rasio antara 78 - 100 Peraturan
Bank Indonesia no. 1219PBI2010
Peringkat 4 : Rasio antara 100 - 120
Peringkat 5 : Rasio diatas 120
BOPO : Peringkat 1 : Tingkat efisiensi sangat baik Peringkat 2
: Tingkat efisiensi baik Peringkat 3
: Tingkat efisiensi cukup baik 94- 96
Peringkat 4 : Tingkat efisiensi buruk
Peringkat 5 : Tingkat efisiensi sangat buruk
3.7. Hipotesis