Gambaran Umum Perusahaan HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

1. Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. termasuk Bank BUMN Badan Usaha Milik Negara. BRI merupakan bank komersial tertua di Indonesia, berdiri sejak 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemilik mayoritas saham BRI, yaitu sebesar 56,75 dan sisanya sebesar 43,25 dimiliki oleh pemegang saham publik. BRI dikenal fokus dalam memberikan pelayanan kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah UMKM. BRI berupaya untuk merambah layanan perbankan kepada pengusaha skala kecil yang berada di dalam pasar-pasar tradisional Melalui Teras BRI yang diluncurkan sejak akhir tahun 2009, unit kerja mikro ini dapat menjangkau pedagang di pasar tradisional yang belum tersentuh oleh layanan perbankan secara optimal. Dalam hal jaringan, selama tahun 2011 BRI menambah 687 Teras, sehingga sampai dengan akhir tahun 2011 jumlah Teras BRI mencapai 1.304. Selain itu BRI juga terus menambah kantor BRI Unit sebanyak 200 buah di tahun 2011, sehingga total jumlah Kantor BRI Unit mencapai 4.849 buah. BRI terus mengembangkan jaringan kerjanya dan tercatat sebagai bank terbesar dalam hal jumlah unit kerja di Indonesia, yaitu berjumlah lebih dari 7.900 Kantor unit kerja dari Kantor cabang sampai BRI unit yang seluruhnya terhubung secara real time online. BRI memiliki aset terbesar kedua setelah Bank Mandiri dengan total aset sebesar Rp. 456.382 miliar pada akhir tahun 2011 Statistik Perbankan Indonesia, 2012. Kredit yang disalurkan mencapai Rp 283,88 triliun, naik sebesar Rp 36,62 triliun atau 14,83 dibandingkan posisi akhir tahun 2010 sebesar Rp 246,96 triliun. Total dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp. 384.264 miliar pada akhir tahun 2011 Laporan Tahunan BRI, 2011. 2. Bank Mandiri PT. Bank Mandiri Persero Tbk, termasuk kepada Bank BUMN Badan Usaha Milik Negara. PT Bank Mandiri Persero Tbk didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya Persero, PT Bank Dagang Negara Persero, PT Bank Ekspor Impor Indonesia Persero dan PT Bank Pembangunan Indonesia Persero . Dalam mewujudkan visi, Bank mandiri melakukan transformasi bisnis dan transformasi budaya pada rencana transformasi lanjut di tahun 2010-2014. Transformasi bisnis difokuskan pada areawholesale transaction, retail deposit dan payment serta retail financing. Sedangkan transformasi budaya akan difokuskan pada pengembangan nilai budaya yang lebih spesifik pada masing-masing unit kerja. Ketiga area tersebut didukung dengan penguatan organisasi dan infrastruktur Dari total aset, Bank Mandiri merupakan Bank Peringkat pertama dengan memiliki Rp. 493.050 miliar per tahun 2011 Statistik Perbankan Indonesia, 2012. Struktur kepemilikan saham pada Bank Mandiri di tahun 2011, saham mayoritas dimiliki oleh pemerintah dengan komposisi sebesar 60, dan 40 lainnya adalah milik publik. Dalam jaringannya, Bank Mandiri memiliki 1.537 kantor cabang, 27.907 pegawai dan 8.996 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Laporan Tahunan Mandiri, 2011. 3. Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara Persero, Tbk merupakan Bank BUMN Badan Usaha Milik Negara yang berasal dari perubahan nama Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara atau BTN Perpu No.4 tahun 1963 dan UU No.2 tahun 1964. Bank mulai beroperasi sebagai bank umum milik negara pada tahun 1989 dan status Bank diubah menjadi perseroan terbatas milik negara Persero. Bank Tabungan Negara merupakan bank yang berfokus pada pembiayaan perumahan, Bank BTN menyediakan beragam produk dan layanan di bidang perumahan, terutama melalui Kredit Pemilikan Rumah KPR, baik KPR bersubsidi dengan segmentasi menengah ke bawah maupun KPR non-subsidi untuk segmen menengah ke atas. Saat ini, fokus bisnis Bank BTN dikonsentrasikan pada sektor KPR Perbankan Konsumer, Perumahan Perbankan Komersial. Bank BTN memiliki total 65 kantor cabang, 218 kantor cabang pembantu, 316 kantor kas, 2.738 Kantor Pos online, dan 1.180 ATM di seluruh Indonesia. Kredit KPR yang disalurkan mencapai 69,23 dari total penyaluran kredit, dengan komposisi 52,39 KPR Bersubsidi dan 48,61 KPR Non-Subsidi. Total aset BTN untuk akhir tahun 2011 tercatat memiliki Rp. 89.277 miliar Laporan Tahunan BTN, 2011. 4. Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk BNI didirikan pada tahun 1946 oleh Pemerintah Republik Indonesia dan awalnya sempat berfungsi sebagai bank sentral di Indonesia, sebelum akhirnya beroperasi sebagai sebuah bank komersial sejak tahun 1955. Pada tahun 1996, BNI melakukan Penawaran Umum Saham Perdana untuk 25 sahamnya, dan menjadi bank BUMN Badan Usaha Milik Negara pertama yang mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesia. Serangkaian aksi korporasi kemudian menyusul, termasuk proses rekapitalisasi oleh Pemerintah, divestasi saham Pemerintah, dan penawaran umum saham terbatas. Pada akhir tahun 2011, pemerintah Republik Indonesia memegang 60 saham BNI, sementara 40 saham selebihnya dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik dan asing. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset. Kapabilitas BNI untuk menyediakan layanan jasa keuangan secara menyeluruh didukung oleh perusahaan anak di bidang perbankan syariah Bank BNI Syariah, pembiayaan BNI Multi Finance, pasar modal BNI Securities, dan asuransi BNI Life Insurance. BNI memiliki total aset senilai Rp 289.458 miliar Statistik Perbankan Indonesia, 2012 dan lebih dari 23.639 karyawan pada akhir tahun 2011, BNI mengoperasikan jaringan pelayanan yang luas mencakup 1.364 outlet domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 6.227 unit ATM milik sendiri Laporan Tahunan BNI, 2011. 5. Bank Pan Indonesia PT Bank Pan Indonesia atau Bank Panin merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia. Didirikan pada tahun 1971 di Jakarta, Bank Panin merupakan hasil merger dari 3 tiga bank, yaitu Bank Kemakmuran, Bank Industri Djaja Indonesia dan Bank Industri Dagang Indonesia. Setahun kemudian, pada April 1972, Bank Panin mendapatkan persetujuan menjadi bank devisa. Pada tahun 1982, Bank Panin mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesia, sehingga merupakan bank pertama yang go public di Indonesia. pada tahun 1988, Bank Panin termasuk dalam bank kategori A yang tidak harus direkapitalisasi oleh Pemerintah dan lolos dari krisis ekonomi tahun 1988. Total aset pada tahun 2011 yang dimiliki Bank Panin adalah sebesar Rp 118.991 Miliar rupiah Statistik Perbankan Indonesia, 2012. Saat ini, pemegang saham Bank Panin adalah PT Panin Financial 45,46, Votraint No. 1103 Pty Ltd 38,82, dan publik domestik maupun internasional 15,72. Pada akhir tahun 2011, Bank Panin memiliki jaringan usaha lebih dari 440 kantor di berbagai kota besar di Indonesia, lebih dari 700 ATM Panin, tergabung dengan jaringan 30.000 ATM Bersama, 5.000 ATM ALTO, 1,5 juta ATM Cirrus diseluruh dunia Laporan Tahunan Panin, 2011. 6. Bank CIMB Niaga CIMB Niaga berdiri pada 26 September 1955 dengan nama PT Bank Niaga. Kepemilikan Saham saat ini CIMB Group 96,92, PT Commerce Kapital 1,02, dan Masyarakat 2,06. Di tahun 1987, CIMB Niaga menjadi bank lokal pertama yang menawarkan layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dalam dunia perbankan modern. Kepemimpinan dan inovasi CIMB Niaga dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi bank pertama yang memberikan layanan perbankan online. CIMB Niaga memperoleh izin usaha sebagai bank umum, bank devisa, dan bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah masing-masing pada 11 November 1955, 22 November 1974, dan 16 November 2004. Pada 29 November 1989, CIMB Niaga menjadi perusahaan terbuka dengan dicatatkannya saham CIMB Niaga pada Bursa Efek Indonesia dahulu PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya. Sebagai akibat krisis keuangan Asia di tahun 1998, Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN selama beberapa waktu menjadi pemegang saham mayoritas CIMB Niaga. Pada bulan November 2002, CIMB Group Holdings Berhad CIMB Group dahulu Commerce Asset-Holding Berhad mengakuisisi saham mayoritas CIMB Niaga dari BPPN. Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham dialihkan ke CIMB Group dalam rangka konsolidasi seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform universal banking. Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang memiliki saham mayoritas CIMB Group mengakuisisi kepemilikan mayoritas Lippo Bank pada bulan September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini dialihkan kepada CIMB Group pada bulan Oktober 2008. Sebagai pemilik saham pengendali dari CIMB Niaga melalui CIMB Group dan LippoBank, Khazanah menempuh langkah penggabungan merger yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nama Bank Niaga berubah menjadi CIMB Niaga pada bulan Mei 2008. Lippo Bank bergabung ke dalam CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 setelah diterimanya persetujuan dari BI dan surat menteri hukum dan hak azasi manusia Republik Indonesia. Total aset yang dimiliki mencapai Rp. 164.247 miliar pada akhir tahun 2011 Statistik Perbankan Indonesia, 2012 dan CIMB Niaga memiliki total 901 jaringan kantor dan 1.749 ATM yang tersebar di 26 provinsi dan 163 kota di seluruh Indonesia, mencakup kantor perbankan konvensional, perbankan syariah dan gerai mikro laju dengan dukungan 13.612 karyawan Laporan Tahunan CIMB Niaga, 2011. 7. Bank Central Asia PT Bank Central Asia, Tbk secara resmi berdiri dan mulai beroperasi pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan berkembang menjadi bank devisa pada tahun 1977. Indonesia mengalami krisis moneter Pada tahun 1998 dan BCA menjadi Bank Take Over BTO dan disertakan dalam program rekapitalisasi dan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN. Pada tahun 1999 proses rekapitalisasi BCA selesai dan sebagian besar kredit yang disalurkan BCA dipertukarkan dengan obligasi pemerintah. Pemerintah Republik Indonesia melalui BPPN, menguasai 70,3 saham BCA. Fokus kegiatan usaha Bank Central Asia adalah perbankan transaksi dengan layanan perbankan yang baik, institusi penyedia layanan transaksi dan pembayaran yang terdepan di Indonesia serta penyaluran portofolio kredit di segmen korporasi, komersial, UKM dan konsumer. Untuk Pengembangan selanjutnya, BCA akan mengembangkan lini bisnis baru yang meliputi perbankan syariah, pembiayaan sepeda motor, asuransi dan sekuritas. BCA membangun inisiatif-inisiatif baru tersebut demi mengembangkan segmen usaha konsumer dan mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Total aset yang dimiliki di akhir tahun 2011 mencapai Rp. 380.927 miliar Statistik Perbankan Indonesia, 2012. BCA merupakan bank dengan peringkat ketiga terbesar setelah bank mandiri dan BRI jika dilihat dari total aset. Pada saat ini, pemegang saham mayoritas BCA adalah FarIndo Investments Mauritius Ltd qualitate qua qq Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono 47,15, Anthony Salim 1,76, publik 49,91, dan Treasury Stock 1,18. Dalam jumlah jaringan layanan, BCA memiliki 944 kantor cabang termasuk kantor kas serta 8.578 ATM yang tersebar diseluruh Indonesia Laporan Tahunan BCA, 2011. 8. Bank Internasional Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk atau BII didirikan 15 Mei 1959. Pada tahun 1980 BII bergabung dengan PT Bank Pembangunan Untuk Umum 1859 Surabaya. Setelah mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI pada 1989. Pada tahun 1999, BII direkapitalisasi sebagai bagian dari Program Rekapitalisasi Perbankan Nasional. Pada 30 September 2008, Mayban Offshore Corporate Services Labuan Sdn. Bhd. MOCS, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Malayan Banking Maybank, menyelesaikan pengambilalihan 100 saham Sorak Financial Holdings Pte, Ltd, pemilik 55,51 saham BII. Pada Desember 2008, MOCS menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII sehingga meningkatkan kepemilikannya. Akhir tahun 2011, jaringan BII meliputi 351 kantor cabang termasuk 5 kantor cabang Syariah, dan 3 kantor cabang luar negeri serta memiliki 1.087 Automatic Teller Machines ATMs dan 65 Cash Deposit Machines CDMs BII di seluruh Indonesia. Total aset yang dimiliki oleh BII sebesar Rp 91.335 miliar pada tahun 2011 Statistik Perbankan Indonesia, 2012. BII menjadi salah satu dari beberapa bank yang saat ini memiliki koneksi dengan semua jaringan ATM di Indonesia, yaitu ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS, dan jaringan MEPS Malaysia, serta 3.500 ATM Maybank yang tersebar di Malaysia dan Singapura. BII memberikan layanan keuangan kepada indvidu dan korporasi melalui perbankan UKM, korporasi dan konsumer selain itu pembiayaan otomotif melalui WOM Finance untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, dan BII Finance untuk kendaraan bermotor roda empat. Pada 31 Desember 2011, Bank mengelola total dana pihak ketiga sebesar Rp 70,3 triliun Laporan Tahunan BII, 2011. 9. Bank Mega PT Bank Mega Tbk didirikan pada tahun 1969 dengan nama PT Bank Karman yang berubah nama pada tanggal 1992 dengan nama PT Mega Bank dan tahun 2000 dengan nama PT Bank Mega. PT Bank Mega dimiliki saham 57,82 oleh PT Mega Corpora perubahan nama PT Para Global Investindo dan 42,18 milik Masyarakat. Strategi Bisnis pada 2012 PT Bank Mega yaitu antara lain menyempurnakan produk Mega UKM dengan memberikan nilai tambah yang lebih tinggi, melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dan menggiatkan penjualan silang, merancang produk-produk UKM khusus untuk segmen tertentu, mempersiapkan infrastruktur untuk mempercepat proses kredit , membangun sistem gudang data, penambahan jaringan baik berupa kantor cabang maupun ATM, fokus untuk meningkatkan dana murah giro dan tabungan, meningkatkan infrastruktur treasury sebagai salah satu komponen fee-based, meningkatkan kualitas SDM yang produktif, standar internasional di IT Operation. PT Bank Mega Tbk memiliki asset sebesar Rp. 61,909 Triliun di tahun 2011, meningkat dibandingkan dengan posisi Desember 2010 yaitu sebesar Rp. 51,597 Triliun dan Total DPK sebesar 49,139 triliun pada tahun 2011 Laporan Tahunan Bank Mega, 2011 10. Bank OCBC NISP Bank OCBC NISP sebelumnya dikenal dengan nama Bank NISP merupakan bank tertua keempat di Indonesia yang didirikan pada tanggal 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Bank OCBC NISP resmi menjadi bank komersial pada tahun 1967, bank devisa pada tahun 1990, dan menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994. OCBC Bank-Singapura saat ini memiliki saham di Bank OCBC NISP sebesar 85,1. Di tahun 2011, Bank OCBC NISP genap berusia 70 tahun sekaligus Bank OCBC Indonesia resmi bergabung dengan Bank OCBC NISP. Penggabungan ini merupakan komitmen penuh dari Bank OCBC Singapura sebagai pemegang saham mayoritas, untuk memusatkan dukungannya Bank OCBC NISP. Pada akhir Desember 2011, Bank OCBC NISP memiliki 5.888 karyawan untuk melayani nasabah di 412 kantor yang meliputi 88 kota di Indonesia. Total Aset Rp 59,8 triliun naik sekitar 19,3 dibandingkan dengan tahun 2010. Total dana pihak ketiga DPK tumbuh mencapai Rp 47,4 triliun Laporan Tahunan NISP, 2011. 11. Bank Danamon Sejarah Danamon dimulai pada tahun 1956 ketika didirikan sebagai Bank Kopra Indonesia dan tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Di tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta. Sebagai bagian dari program restrukturisasi, Danamon menjalani proses merger dengan 8 bank-bank BTO Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim Internasional dan PT Bank PDFCI. Di tahun 2003, Asia Financial Indonesia Pte. Ltd mengakuisisi Danamon, melalui konsorsium Fullerton Financial Holdings, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings, dan Deutsche Bank AG, sehingga menjadi pemegang saham pengendali. Pada tahun 2011, Danamon merupakan bank keenam terbesar di Indonesia dalam hal jumlah aset sebesar Rp 127.128 miliar Statistik Perbankan Indonesia, 2012. Danamon meluncurkan inisiatif Danamon simpan pinjam-nya, yang merupakan bisnis perbankan mikro, serta melakukan diversifikasi ke bidang kredit konsumer melalui akuisisi Adira Finance. Inisiatif tersebut diikuti dengan perluasan usaha Danamon simpan pinjam dan Adira Finance, serta akuisisi bisnis kartu American Express di Indonesia di tahun 2006. Bank danamon merupakan bank kelima terbesar dalam jumlah kapitalisasi pasar, dengan lebih dari 2.600 kantor cabang di indonesia Laporan Tahunan Danamon, 2011. 12. Bank Permata PT Bank Permata Tbk atau Bank Permata dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN, yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk mengambil alih kepemilikan gabungan menjadi 89,01. Bank Permata mempunyai 280 kantor termasuk kantor cabang, kantor cabang pembantu, mobil kas, kantor kas dan cabang Syariah, 253 office channeling Syariah, 700 ATM milik sendiri yang tersebar di 56 kota di seluruh Indonesia dan akses terhadap lebih dari 40.000 ATM yang terhubung dengan Visa Plus, Visa Electron, Master Card, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima. Bank Permata mempunyai total aset sebesar Rp 101.540 miliar di tahun 2011 meningkat dari tahun 2010 Rp 82.783 miliar serta berperingkat ke 8 dari total aset bank Laporan Tahunan Permata, 2011.

4.2. Kinerja Keuangan dan Pengujian Hipotesis