Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.9. Penelitian Terdahulu

Abustan 2009 dengan judul Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional. Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO dan LDR. Berdasarkan dari kriteria sampel yang telah ditentukan, diperoleh dua kelompok sampel penelitian, yaitu 2 Bank umum syariah yang diwakili oleh Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri dan 6 Bank umum konvensional yang diwakili oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Bank Mizuho Indonesia, BPD Sumatera Utara, BPD Kalimantan Timur, BPD DKI Jakarta dan BPD Daerah Aceh. Alat Analisis yang dipakai menggunakan Uji Beda statistic independent sample t-test. Hasil dari analisa Bank Syariah mempunyai rata- rata mean “Kinerja” sebesar 87.96, lebih besar dibanding dari mean “Kinerja” Bank Konvensional yang sebesar 81.84. Hal ini berarti bahwa selama periode Juni 2002-Maret 2008 secara keseluruhan perbankan syariah memiliki kinerja CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR lebih baik dibanding dengan perbankan konvensional. Oleh karena itu perbankan syariah menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan perbankan konvensional. Huda 2010 dengan judul Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Pemerintah dengan Bank Swasta Nasional Go Public. Sampel Bank yang ditetapkan yaitu dua dari Bank Pemerintah dan dua dari Bank Umum Swasta Nasional Go Public. Untuk Bank Pemerintah sampel yang didapatkan yaitu Bank Mandiri, Tbk, dan Bank Rakyat Indonesia, Tbk, sedangkan untuk sampel Bank Umum Swasta Nasional Go Public yaitu Bank Central Asia, Tbk, dan Bank Danamon Indonesia, Tbk. Rasio Keuangan yang dipakai berupa LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, ROA, BOPO, CAR, ATTM. Alat Analisis menggunakan Teknik Statistik Uji Beda independent sample t-test. Hasil Penelitian ini mengemukakan terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada rasio LDR Bank Pemerintah sebesar 66,98 persen sedangkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public 63,85 persen. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio IPR Bank Pemerintah sebesar 8,44 persen sedangkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public 30,31 persen. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio APB Bank Pemerintah sebesar 4,62 persen sedangkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public 1,20 persen. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NPL Bank Pemerintah sebesar 8,72 persen sedangkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public 2,03 persen. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada rasio IRR Bank Pemerintah sebesar 104,87 persen sedangkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public 106,12 persen. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada rasio PDN Bank Pemerintah sebesar 14,54 persen sedangkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public 14,28 persen. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROA Bank Pemerintah sebesar 3,10 persen sedangkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public 3,04 persen. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada rasio BOPO Bank Pemerintah sebesar 75,79 persen sedangkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public 75,84 persen. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada rasio CAR Bank Pemerintah sebesar 18,96 persen sedangkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public 19,72 persen. Terdapat perbedaan yang signifikan rasio ATTM Bank Pemerintah sebesar 26,33 persen sedangkan Bank Umum Swasta Nasional Go Public 21,03 persen. Wati 2011 Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Bank Konvensional. Alat Analisis menggunakan Teknik Statistik Uji Beda independent sample t-test. Hasil pengujian dengan menggunakan independent sample t-test dimana tingkat signifikansi 0.05 menunjukkan bahwa nilai CAR, NPL, ROE, dan LDR bank syariah dengan bank konvensional tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai ROA, BOPO dan kinerja bank syariah dengan bank konvensional memiliki perbedaan yang signifikan. Dilihat dari rata-rata rasio maka rata-rata CAR, NPL, ROA, dan BOPO bank konvensional lebih unggul dibandingkan bank syariah. Sedangkan rata-rata ROE, LDR, dan kinerja bank syariah lebih unggul dari bank konvensional. Hasil perhitungan EVA menunjukkan bahwa pada tahun 2008 nilai EVA untuk bank syariah mengalami kenaikan sebesar 17 dari tahun 2007. Sedangkan nilai EVA bank konvensional tahun 2008 mengalami penurunan dibanding tahun 2007 sebesar 12. Pada tahun 2009 dan 2010 nilai EVA bank syariah dan bank konvensional sama- sama mengalami kenaikan. Tahun 2009 nilai EVA bank syariah naik sebesar 23, sedangkan bank konvensional naik sebesar 34.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Dalam fungsinya sebagai penghimpun dana, bank sering disebut juga sebagai lembaga kepercayaan. Sejalan dengan karakteristik usahanya, Bank merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur Bank Indonesia dan pemerintah baik Bank umum berupa Bank BUMN Maupun Bank Non-BUMN. Salah satu aspek penting dalam industri perbankan adalah transparansi keuangan bank kepada publik. Peningkatan tranparasi dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga perbankan nasional sehingga para pelaku pasar dapat memberikan penilaian yang wajar dan mendorong terciptanya disiplin pasar. Transparasi ini salah satunya melalu publikasi kondisi dan laporan keuangan kepada masyarakat luas. Kinerja bank dapat dilakukan dengan melihat kinerja keuangan melalui data laporan keuangan dan dianalisis melalui rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut dapat diukur dengan menggunakan rasio CAR Capital Adequacy Ratio, rasio NPL Non Performing, rasio ROA Return On Assets, rasio BOPO Beban Operasional Pendapatan Operasional, dan rasio LDR Loan to Deposit Ratio. Rasio yang telah diukur dapat digunakan untuk melihat perbandingan dari masing-masing rasio untuk mengukur tingkat signifikansi perbedaan kinerja keuangan masing-masing kelompok bank. Penelitian ini bermaksud membandingkan kinerja keuangan antara 2 kelompok bank umum konvensional. Bank umum dalam penelitian ini yang dikelompokan menjadi Bank BUMN dan Bank Non-BUMN. Data diolah dari laporan keuangan tahunan yang telah diunduh dari masing-masing bank dan dihitung berdasarkan rasio yang telah ditetapkan. Kemudian dibandingkan kinerja keuangan dengan membuat rata-rata industri dari masing-masing kelompok bank yaitu Bank BUMN dan Bank Non-BUMN