II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Bank
Menurut Kasmir 2010, bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.
Pengertian bank menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 november 1998 dalam Kasmir 2010 tentang perbankan adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Jadi, perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan sebagai badan intermediasi yang menghimpun dana funding,
menyalurkan kembali dalam bentuk kredit lending, serta sebagai pelayanan jasa keuangan lainnya service.
2.2. Kinerja Keuangan
Menurut Lesmana dan Surjanto dalam Budiharti 2006, kinerja keuangan adalah analisis keuangan yang pada dasarnya dilakukan untuk
melakukan evaluasi kinerja di masa lalu, dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili
realitas perusahaan dan potensi-potensi yang kinerjanya akan berlanjut. Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bank, maka dapat dilihat
dari laporan keuangannya. Laporan tersebut menggambarkan kinerja bank selama periode tertentu. Agar laporan dapat menjadi berarti, maka perlu di
analisis terlebih dahulu. Analisis yang umum dilakukan untuk menilai kinerja bank adalah menggunakan rasio keuangan. Indikator ini sering pula
digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank. Namun, muncul konsep penilaian kinerja baru yaitu Economic Value Added EVA.
2.3. Laporan Keuangan
Menurut Brigham dan Houston 2010, laporan tahunan annual report adalah laporan yang diterbitkan setiap tahun oleh perusahaan
kepada para pemegang saham. Laporan ini berisi laporan keuangan dasar dan opini manajemen atas operasi perusahaan selama tahun lalu dan
prospek perusahaan di masa depan. Laporan keuangan digunakan oleh perusahaan sebagai informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang yang telah
dibuat digunakan oleh perusahaan sendiri dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan perusahaan antara lain : investor, karyawan, pemberi pinjaman, nasabah dan pemerintah.
Bank memiliki beberapa jenis laporan keuangan Kasmir, 2003 yaitu :
1. Neraca 2. Laporan Komitmen dan Kontijensi
3. Laporan Laba Rugi 4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan 6. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolodasi
Dalam menganalisis kinerja keuangan menurut EVA serta rasio keuangan, maka laporan keuangan yang diperlukan adalah laporan laba
rugi dan laporan neraca.
2.3.1 Neraca
Menurut Brigham dan Houston 2010, Neraca adalah laporan posisi keuangan pada suatu waktu tertentu. Neraca
memberikan gambaran mengenai aktiva, kewajiban atau hutang dan ekuitas pemilik untuk periode waktu tertentu. Aktiva
menggambarkan seluruh sumber daya yang dimilki perusahaan, sementara kewajiban dan ekuitas pemilik menunjukkan bagaimana
seluruh sumber daya perusahaan didanai.
Dalam konteks perbankan, neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan bank pada tanggal tertentu. Posisi
keuangan yang dimaksud adalah posisi aktiva harta, pasiva kewajiban dan ekuitas suatu bank. Penyusunan komponen di
dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo Kasmir, 2003.
2.3.2 Laporan Laba Rugi
Menurut Brigham dan Houston 2010, laporan laba rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban
perusahaan selama periode akuntansi tertentu yang umumnya setiap kuartal atau satu tahun. Laporan laba rugi menggambarkan
pendapatan bersih dari kegiatan operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan atas laba dan dividen per saham disajikan pada
bagian bawah laporan.
2.4. Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah sebuah alat utama untuk menganalisis
keuangan sebuah perusahaan. Rasio keuangan terdiri dari perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan keuangan. Rasio keuangan
merupakan hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan
tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara negatif, baik dalam persentase maupun kali Riyadi, 2004. Rasio keuangan memberikan dua
cara untuk membuat perbandingan dari data keuangan menjadi lebih berarti Keown, 2008:
1. Dapat meneliti rasio antar waktu untuk meneliti arah pergerakannya 2. Dapat membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan
lain.
Menurut Brigham dan Houston 2010, kelebihan rasio keuangan antara lain:
1. Rasio keuangan mudah dalam perhitungannya. 2. Rasio keuangan dapat digunakan untuk membantu menganalisis,
mengendalikan dan memperbaiki operasi perusahaan 3. Rasio keuangan dapat digunakan untuk membantu menentukan
kemampuan perusahaan membayar utang. 4. Rasio keuangan dapat digunakan untuk melihat efisiensi, risiko dan
prospek pertumbuhan perusahaan Walaupun rasio keuangan dapat memberikan informasi yang
berguna tentang operasi dan kondisi keuangan perusahaan, namun di dalamnya terdapat masalah dan keterbatasan yang perlu diperhatikan.
Kekurangan tersebut antara lain Brigham dan Houston, 2010 1. Rasio keuangan lebih berguna bagi perusahaan kecil dibandingkan
perusahaan multidivisi. 2. Inflasi dapat memberikan nilai yang dicatat seringkali berbeda dengan
nilai yang sebenarnya pada neraca perusahaan. 3. Faktor-faktor musiman dapat mendistorsi analisis rasio keuangan.
4. Perusahaan dapat menggunakan window dressing untuk membuat laporan keuangan nampak lebih baik.
5. Praktik akuntansi yang berbeda dapat mendistorsi perbandingan. 6. Sangat sulit untuk menyamaratakan apakah suatu rasio tertentu baik
dan buruk 7. Suatu perusahaan mungkin memiliki beberapa rasio yang kelihatan
“bagus” dan yang lainnya kelihatan “buruk:, yang membuat sulit untuk menyatakan apakah perusahaan tersebut kuat atau lemah.
8. Tidak memperhitungkan biaya modal. Menurut Kasmir 2003, rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas,
rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas. Rasio likuiditas bertujuan untuk mengukur seberapa likuid suatu bank, rasio solvabilitas bertujuan untuk
mengukur efisiensi bank dalam menjalankan aktivitasnya, sedangkan rasio rentabilitas bertujuan untuk mengukur efektivitas bank dalam mencapai
tujuannya. Rasio solvabilitas atau sering juga disebut rasio permodalan
merupakan ukuran kemampuan bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya Kasmir dalam Imamah, 2005. Suatu bank
dikatakan solvable apabila bank tersebut mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutangnya. Salah satu rasio yang digunakan untuk
menilai tingkat solvatibilitas bank adalah Capital Adequacy Ratio CAR. Capital Adequacy Ratio CAR digunakan untuk mengukur kemampuan
permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga Martono
dalam Imamah, 2005. Terdapat tiga macam perhitungan CAR, pertama CAR dengan memperhitungkan risiko kredit. Kedua, CAR dengan
memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar. Ketiga, CAR yang didapat dari perbandingan antara aktiva tetap terhadap modal. Perhitungan aktiva
tetap adalah sebelum dikurangi akumulasi penyusutan.Sedangkan menurut ketentuan Peraturan Bank Indonesia No.
512PBV2003 tanggal 17 Juli 2003, CAR diperoleh dari perbandingan antara total modal dengan Aktiva
Tertimbang Menurut Resiko ATMR. Sementara itu menurut Helfert dalam Pradhono 2004, pengukuran
kinerja perusahaan bisa dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu : 1. Earning measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profti.
Termasuk dalam kategori adalah earning per share EPS, return on investment ROI, return on net assets RONA, return on capital
employed ROCE dan return on equity ROE, dan lain-lain. 2. Cash Flow Measures, yang mendasarkan kinerja pada arus kas operasi
operating cash flow. Termasuk dalam kategori ini adalah free cash flow, cash flow return on gross investment ROGI, cash flow return on
investment CFROI, total shareholder return TSR, dan total business return TBR.
3. Value measure, yang mendasarkan kinerja pada nilai value based management.
Termasuk dalam kategori ini adalah economic value added EVA, market value added MVA, cash value added CVA dan shareholder
value SHV. Dalam penelitian ini, rasio keuangan berupa earning measures
yang digunakan adalah :
1. Return On Equity ROE Menurut Brigham dan Houston 2010, ROE adalah laba
bersih dibagi dengan ekuitas. Atau dengan kata lain ROE merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang
saham. Rasio ini menunjukkan seberapa besar tingkat pengembalian atas modal yang telah di investasikan..
2. Earning Per Share EPS Menurut
Brigham dan
Houston dalam Prehatiningsih 2006,
EPS merupakan perbandingan antara laba bersih terhadap saham biasa yang beredar, sehingga EPS menggambarkan laba per lembar saham
yang diperoleh investor dari suatu perusahaan.
2.5. Economic Value Added EVA