Metode Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan EVA Terhadap MVA

Rumus yang digunakan adalah penjumlahan antara tingkat bebas resiko, yang didapat dari Sertifikat Bank Indonesia SBI dengan koefisien beta dari saham yang didapat dari pengembalian saham biasa relatif terhadap pasar secara keseluruhan dan beta tersebut dikalikan dengan premi risiko Keown, 2004. Struktur modal merupakan penjumlahan bobot antara bobot ekuitas dan bobot hutang. Bobot ekuitas We didapat dari perbandingan antara ekuitas terhadap total aktiva, sementara bobot hutang Wd adalah perbandingan antara hutang dengan total aktiva. Keduanya dinyatakan dalam persen, sehingga hasil akhir struktur modal juga berupa presentasi. Setelah semua komponen untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang WACC diketahui, langkah selanjutnya adalah dilakukan penjumlahan antara perkalian bobot dan biaya hutang dengan bobot dan biaya ekuitas. Penjumlahan ini merupakan sebuah presentase. IC merupakan selisih antara asset dan Non Interest Bearing Liabilities. Asset disini adalah total aktiva, atau dalam penelitian ini digunakan penjumlahan antara hutang ditambah ekuitas, dikarenakan dalam laporan keuangan nilai total aktiva assets adalah sama dengan total pasiva. Sementara Non Interest Bearing Liabilities adalah hutang beban dan dalam laporan keuangan disebut dengan akun beban yang masih harus dibayar. Dan langkah selanjutnya adalah perkalian antara WACC dengan IC yang menghasilkan Cost of Capital COC. COC digunakan sebagai biaya modal untuk dijadikan pengurangan dengan NOPAT yang hasil akhirnya akan menghasilkan EVA dalam bentuk nominal jumlah uang.

3.3.3 Metode

Market Value Added MVA Menunjukan nilai perusahaan, dan seharusnya merupakan net present value dari EVA. MVA didefinisikan sebagai: MVA = nilai pasar perusahaan – total kapital = Net Present Value NPV perusahaan = nilai sekarang dari future EVA Kenaikan nilai pasar dari modal perusahaan diatas nilai modal yang disetor pemegang saham atau yang disebut MVA dirumuskan sebagai berikut. MVA = nilai pasar ekuitas – modal ekuitas yang disetor pemegang saham. = jumlah saham beredar x harga saham – total nilai ekuitas. Nilai pasar perusahaan merupakan perkalian antara harga pasar saham perusahaan dengan jumlah saham yang beredar shares outstanding. Lalu total kapital adalah nilai buku yang merupakan modal ekuitas yang disetor pemegang saham. Harga pasar yang digunakan adalah harga pasar saham triwulanan yang didapat dari rata-rata harga pasar saham bulanan. Sedangkan jumlah saham yang beredar merupakan jumlah saham yang ditawarkan perusahaan selama periode triwulan. Dan data ini didapat dari pasar modal terpublikasi. Setelah semua komponen diketahui, maka MVA pun dapat diketahui nilainya. Adapun langkah-langkah perhitungan MVA dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Langkah perhitungan MVA Tahapan Perhitungan Sumber Nilai Pasar Ekuitas Harga Penutupan Saham BCA Akhir Bulan Data Historis Harga Saham Shares Outstanding Jumlah Saham Beredar Data Historis Harga Saham Total Kapital Nilai Buku = Ekuitas Neraca MVA Harga Pasar Saham x Shares Outstanding – Total Kapital Data Historis Harga Saham, Neraca

3.3.4 Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan EVA Terhadap MVA

Pada umumnya, pengukuran kinerja perusahaan sebagai pencerminan tingkat kesejahteraan investornya dilakukan dengan menggunakan metode parameter akuntansi standar earning measures, yaitu ROE, EPS dan CAR . Lalu muncul suatu konsep baru yaitu EVA dan MVA yang merupakan pengukur nilai tambah pasar yang telah dilakukan oleh perusahaan. Kedua metode tersebut merupakan pengukur yang sama-sama digunakan untuk menilai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi investornya. Hal ini merupakan alat pertimbangan penting bagi investor untuk menilai kelayakan perusahaan atas investasi yang akan digunakan. Sehingga perlu dilakukan pengujian antara tiga metode tersebut, apakah dengan kenaikan dan penurunan rasio rentabilitas dan EVA dapat mencerminkan kenaikan atau penurunan MVA atau sebaliknya. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan dan EVA terhadap MVA dilakukan pendekatan kuantitatif yaitu estimating equation persamaan regresi. Pendekatan ini merupakan formula matematika yang dirancang untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variable independen terhadap variable dependen melalui nilai yang diketahui. Dalam penelitian ini, analisis pengaruh yang digunakan adalah multiple regression model persamaan regresi berganda karena terdapat lebih dari satu variable independen yang diteliti. Metode yang tepat digunakan dalam uji regresi ini adalah backward elimination, yang akan mengeliminasi secara otomatis variabel-variabel yang tidak memenuhi syarat pada tingkat signifikansi α yang sebesar 10 persen atau 0,1. Namun sebelum melakukan pengujian regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri : 1. Multikolinearitas, yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Uji dilakukan dengan mengamati nilai Variance Inflation Factor VIF yang tidak lebih 10 dan nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1. Maka model tersebut dapat dikatakan bebas dari multikolinearritas. 2. Autokorelasi, yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu e t pada periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya e t-1 . Cara untuk menditeksi auto korelasi dapat dilakukan dengan melakukan uji Durbin-Watson. Jika nilai tersebut berada disekitar angka 2 maka model tersebut bebas asumsi klasik. 3. Heteroskedastisitas yaitu pengujian terhadap terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksinya adalah dengan melihat pola gambar penyebaran Scatterplot model. Akan tetapi apabila terdapat multikolinearitas, salah satu caranya yaitu dengan regresi komponen utama principal component regression. Regresi Komponen Utama RKU sebagai salah satu metode yang dikenal baik dan sering digunakan untuk mengatasi masalah multikolinearitas. Selain itu digunakan pula analisis korelasi untuk mengetahui bagaimana hubungan antar variabel tersebut. Analisis korelasi yang digunakan yaitu Korerasi Pearson karena umumnya digunakan untuk mengukur data interval atau rasio. Formula persamaan regresi berganda yang dikembangkan dan pengertian komponen pembentuknya yaitu : Y= α+β₁ X₁ +β₂ X₂ +…+β n X n + …………………..9 Dimana : Y = variabel dependen α = konstanta ε = factor kesalahan β = koefisien parameter regresi X = variabel independen Dalam penelitian ini, variabel dependen yang akan diteliti adalah MVA, dan variabel independennya adalah rasio keuangan yang terdiri dari tiga variabel yaitu ROE, EPS dan CAR lalu ditambahkan variabel independen EVA. Lalu persamaan regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah : Y= a+b₁ X₁ +b₂ X₂ +b 3 X 3 +b 4 X 4 ………………..10 Dimana : Y = + MVA a = konstanta b = koefisien parameter regresi X 1 = ROE dalam persen X 2 = EPS dalam persen X 3 = CAR dalam persen X 4 = EVA dalem persen Dalam penelitian ini digunakan data time series, karena data ini merupakan kumpulan data dari kinerja keuangan Bank Central Asia dalam beberapa interval waktu tertentu yaitu tahun 2006 sampai dengan 2009. Dan dari penelitian ini diolah dengan menggunakan alat statistik regresi dan korelasi, progam statistik yang digunakan adalah program Minitab TM Release 14 untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan. Perumusan dan Pengujian Hipotesis Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah variabel- variabel yang telah didefinisikan memiliki pengaruh signifikan terhadap MVA. Hipotesis sendiri merupakan pernyatan dan jawaban sementara sebelum penelitian dilakukan dan diharapkan teruji kebenarannya serta mampu memberikan pola terbaik dalam menyelesaikan masalah seperti yang dirumuskan sebelumnya. Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : H : berarti tidak ada pengaruh antara rasio keuangan dan EVA terhadap MVA. H a : berarti terdapat pengaruh antara rasio keuangan dan EVA terhadap MVA. H menunjukan hipotesis nol dan H a menunjukan hipotesis alternatif. Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji kelayakan model yang dirancang serta bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independennya berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. Uji signifikansi terhadap konstanta dan masing-masing variabel independen ditunjukan oleh besarnya nilai probabilitas hasil output, dan nilai ini dapat diketahui dari p-value nya. Dalam uji p digunakan hipotesis sebagai berikut : H : Koefisien regresi tidak signifikan H a : Koefisien regresi signifikan Jika probabiltas 0,1 maka H diterima Jika probabilitas 0,1 maka H ditolak Dipilih tingkat α 10 persen karena untuk memperkecil toleransi kesalahan yang mungkin akan terjadi. Berdasarkan perumusan hipotesis diatas, maka dapat disimpulkan penerimaan H adalah tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen rasio keuangan dan EVA terhadap variabel dependennya MVA. Namun sebaiknya, jika penolakan H Maka terdapat pengaruh signifikan antara rasio keuangan dan EVA terhadap MVA.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bank Mandiri, Tbk

9 92 91

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Rancangan Sistem Kanban Untuk Mengurangi Non Value Added Activities Pada Proses Produksi di PT. Central Windu Sejati

28 218 205

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92

Analisis pengaruh rasio keuangan dan economic value added (EVA) terhadap market value added (MVA) (Studi Kasus PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk)

4 50 115