Rasio Keuangan Metode Metode Pengolahan dan Analisa Data

3.2. Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data dilakukan selama bulan Januari 2011 sampai dengan Maret 2011. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Jenis data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan PT. Bank Central Asia, Tbk dari tahun 2006 sampai 2009, laporan harga saham perusahaan, indeks harga saham gabungan dan dividen perusahaan serta peraturan dan kebijakan yang terkait dengan penelitian ini, data sekunder tersebut didapat dari Website PT. Bank Central Asia, Tbk. Data sekunder digunakan untuk mencari nilai EVA dan MVA. Sebagai penunjang digunakan data yang relevan dengan penelitian yang diperoleh dari studi literatur, koran, jurnal, majalah, laporan penelitian, dan publikasi elektronik.

3.3. Metode Pengolahan dan Analisa Data

Data diolah secara kuantitatif dan deskiptif, pengolahan data untuk mengetahui nilai EVA, MVA, dan rasio keuangan dilakukan secara kuantitatif, baik menggunakan microsoft excel maupun manual. Untuk mengetahui hubungan yaitu menggunakan pengujian regresi serta pengaruh antara variabel atau dalam hal ini kinerja keuangannya dengan menggunakan pengujian Korelasi Pearson, dilakukan pula secara kuantitatif yaitu dengan program Minitab TM Release 14. Setelah semua data diproses dan diketahui nilainya dilakukan analisis secara deskriptif untuk menjelaskan perbandingan antara variabel, lalu jelaskan pula hubungan serta pengaruh antara variabel yang diuji.

3.3.1 Rasio Keuangan

Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah ROE Return On Equity, Earning Per Shares EPS dan Capital Adequacy Ratio CAR. Return On Equity = Laba setelah Pajak x 100.........................1 Modal Semakin tinggi rasio ini, maka kemampuan manajemen dalam mengelola permodalan yang dimiliki semakin baik karena dapat mendatangkan laba yang tinggi. Earning Per Shares = Laba bersih ...………..2 Saham biasa yang beredar Semakin tinggi rasio ini, maka kemampuan manajemen dalam menciptakan keuntungan bagi pemegang sahamnya semakin baik. Capital Adequacy Ratio = Total Modal ...………..3 ATMR Perumusan CAR ini berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, dimana ATMR adalah Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.

3.3.2 Metode

Economic Value Added EVA EVA merupakan selisih antara NOPAT Net Operating Profit After Tax dan biaya modal Cost of Capital. NOPAT merupakan laba bersih setelah pajak ditambah biaya bunga, sementara biaya modal didapat dari WACC Weighted Average Cost of Capital dikalikan IC Invested Capital. WACC merupakan penjumlahan dari biaya hutang dikalikan bobot hutang dan biaya ekuitas dikalikan bobot ekuitas. IC merupakan penjumlahan antara hutang dan ekuitas dikurangi hutang beban. adapun langkah-langkah perhitungan EVA dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Langkah perhitungan EVA Tahapan Perhitungan Sumber NOPAT NOPAT = Laba Bersih + Biaya Bunga Laba Rugi Kd Kd = Biaya Bunga Bunga Kd = Kd 1-T Laba Rugi, Neraca Ke Ke = R f +β R m -R f Data Histori Saham Struktur Modal Wd = hutang Aset We = Ekuitas Aset Neraca WACC WACC = [Kd x Wd + Ke x We] Neraca, Data Histori Saham IC IC = Aset – Non Interest Bearing Liabilitas Neraca COC COC = WACC x IC Neraca Eva Eva = NOPAT – COC Neraca, Laba Rugi, dan Data Historis Saham NOPAT merupakan penjumlahan antara laba bersih dan biaya bunga. Dalam laporan keuangan, laba bersih merupakan laba yang sudah dikurangi pajak penghasilan. Sedangkan biaya bunga adalah beban bunga bank yang tercatat pada laporan laba rugi triwulan. Biaya hutang Kd yang dimaksud adalah perbandingan antara biaya bunga dengan hutang. Biaya bunga adalah beban bunga dan hutang yang dimaksud adalah pengurangan antara jumlah pasiva dan ekuitas. Lalu setelah nilainya didapat, maka biaya hutang perlu dikurangi dengan pajak penghasilan, pajak penghasilan merupakan perbandingan antara taksiran pajak penghasilan terhadap labarugi sebelum pajak. Biaya ekuitas Ke dalam penelitian ini menggunakan Capital Asset Pricing Model CAPM. Alasan memakai model ini karena pemakaian rumus CAPM menghasilkan hasil yang lebih akurat,dan lebih banyak dipakai dalam penentuan biaya ekuitas dalam menilai EVA. Langkah-langkah dalam menghitung Biaya Ekuitas Ke menggunakan CAPM : 1. R it = Pit – P it-1 + D t ………………………………………….4 P it-1 Dimana: R it = tingkat pengembalian saham perusahaan bulan ke-t Pit = harga saham per lembar bulan t P it-1 = harga saham per lembar bulan sebelumnya D t = Dividen pada bulan ke-t 2. R mt = IHSG t – IHSG t-1 ……………………………………….5 IHSG t-1 E Rm = ∑ R mt .…............................................................6 N Dimana : R mt = tingkat pengembalian pasar pada bulan ke-t N = jumlah data ER m = tingkat pengembalian pasar yang diharapkan 3. β i = σ im ………………………………………………...7 σ² m Dimana : σ im = kovarian tingkat pengambilan saham i dengan tingkat pengembalian pasar. σ² m = varian pengembalian pasar 4. Rf = Tingkat pengembalian bebas resiko = Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia 5. COC = Rf + βi ERm-Rf …………………………………...8 Rumus yang digunakan adalah penjumlahan antara tingkat bebas resiko, yang didapat dari Sertifikat Bank Indonesia SBI dengan koefisien beta dari saham yang didapat dari pengembalian saham biasa relatif terhadap pasar secara keseluruhan dan beta tersebut dikalikan dengan premi risiko Keown, 2004. Struktur modal merupakan penjumlahan bobot antara bobot ekuitas dan bobot hutang. Bobot ekuitas We didapat dari perbandingan antara ekuitas terhadap total aktiva, sementara bobot hutang Wd adalah perbandingan antara hutang dengan total aktiva. Keduanya dinyatakan dalam persen, sehingga hasil akhir struktur modal juga berupa presentasi. Setelah semua komponen untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang WACC diketahui, langkah selanjutnya adalah dilakukan penjumlahan antara perkalian bobot dan biaya hutang dengan bobot dan biaya ekuitas. Penjumlahan ini merupakan sebuah presentase. IC merupakan selisih antara asset dan Non Interest Bearing Liabilities. Asset disini adalah total aktiva, atau dalam penelitian ini digunakan penjumlahan antara hutang ditambah ekuitas, dikarenakan dalam laporan keuangan nilai total aktiva assets adalah sama dengan total pasiva. Sementara Non Interest Bearing Liabilities adalah hutang beban dan dalam laporan keuangan disebut dengan akun beban yang masih harus dibayar. Dan langkah selanjutnya adalah perkalian antara WACC dengan IC yang menghasilkan Cost of Capital COC. COC digunakan sebagai biaya modal untuk dijadikan pengurangan dengan NOPAT yang hasil akhirnya akan menghasilkan EVA dalam bentuk nominal jumlah uang.

3.3.3 Metode

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bank Mandiri, Tbk

9 92 91

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Rancangan Sistem Kanban Untuk Mengurangi Non Value Added Activities Pada Proses Produksi di PT. Central Windu Sejati

28 218 205

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92

Analisis pengaruh rasio keuangan dan economic value added (EVA) terhadap market value added (MVA) (Studi Kasus PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk)

4 50 115