17,38 persen dan terendah pada triwulan IV sebesar 15,33 persen. Nilai CAR pada akhir triwulan tahun 2008 mengalami
penurunan sebesar 0,45 persen dari 15,78 persen pada triwulan akhir tahun 2008 menjadi 15,33 persen pada tahun 2009. Hal ini disebabkan
karena kenaikan modal lebih kecil daripada persentase kenaikan ATMR. Nilai ATMR meningkat sebesar 12,6 persen dari Rp.
132.276.897 juta pada triwulan akhir 2008 menjadi Rp. 148.967.979 juta pada triwulan akhir 2009. Sedangkan modal meningkat sebesar
9,3 persen dari Rp. 20.876.066 juta pada triwulan akhir 2008 menjadi Rp. 22.832.586 juta pada triwulan akhir 2009.
Pada tahun 2006 sampai 2009 rata-rata Nilai CAR BCA yaitu 23,7 persen, 21,7 persen, 27,1 persen dan 16,4 persen. Sedangkan
rata-rata nilai CAR Industri Perbankan Indonesia 2006 sampai 2009 adalah 21,7 persen, 19,3 persen, 16,8 persen dan 17,5 persen. Secara
keseluruhan rata-rata nilai CAR BCA yaitu 19,7 persen lebih besar dibandingkan rata-rata nilai CAR Industri Perbankan Indonesia yaitu
18,7 persen.
4.2.2 Economic Value Added EVA Economic Value Added EVA merupakan suatu metode
pengukuran kinerja perusahaan yang menghitung laba ekonomis sebenarnya yang telah berhasil diciptakan oleh suatu perusahaan. Dengan
mengetahui nilai EVA, perusahaan dapat melihat suatu gambaran mengenai peningkatan atau penurunan nilai laba ekonomis perusahaan
pada periode tertentu. Nilai EVA yang berhasil dicapai perusahaan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Nilai Economic Value Added Bank Central Asia 2006 – 2009
Periode Economic Value Added EVA dalam rupiah
2006 2007
2008 2009
Maret 1.946.567
2.073.113 123.885
2.525.767 Juni
4.911.849 4.760.408
2.953.494 6.172.544
September 7.936.721
7.500.334 6.172.243
9.978.539 Desember
10.868.174 10.219.313 9.583.210 13.659.633
Rata-rata 6.415.828
6.138.292 4.708.208
8.084.120 Sumber : Laporan Keuangan dan data saham Bank Central Asia diolah
Secara Umum pada tahun 2006, nilai EVA yang dicapai perusahaan terus mengalami peningkatan. Pada triwulan I tahun 2006,
nilai EVA yang tercipta berada pada posisi yang positif yaitu sebesar Rp. 1.946.567 dalam jutaan. Pada triwulan selanjutnya pada tahun 2006
nilai EVA terus mengalami penigkatan, Nilai EVA tertinggi pada tahun 2006 dicapai pada kuartal IV sebesar Rp.10.868.174 dalam jutaan. Hal
ini dikarenakan nilai laba bersih dan biaya bunga perusahaan terus mengalami peningkatan.
Memasuki tahun 2007, nilai EVA yang diciptakan perusahaan terus mengalami perkembangan. Pada triwulan I, nilai EVA yang tercipta
adalah Rp. 2.073.113 dalam jutaan. Pada triwulan II tahun 2007 selanjutnya nilai EVA terus mengalami peningkatan sebesar 129,6 persen
dibandingkan kuartal I. Kemudian pada triwulan III mengalami peningkatan sebesar 57,5 persen dibandingkan kuartal II. Pada kuartal IV
nilai EVA mengalami peningkatan sebesar 36,3 persen dari Rp. 7.500.334 dalam jutaan pada kuartal III menjadi Rp. 10.219.313 dalam
jutaan pada kuartal IV. Peningkatan ini dikarenakan laba bersih dan biaya bunganya meningkat, sehingga akan mempengaruhi terhadap
peningkatan nilai NOPAT-nya pada kuartal III sebesar Rp. 8.420. 514 dalam jutaan meningkat menjadi Rp.11.237.328 dalam jutaan. Hal ini
menandakan bahwa perusahaan telah berhasil menciptakan tambahan kekayaan bagi investornya.
Pada tahun 2008, nilai EVA yang diciptakan perusahaan terus mengalami peningkatan. Pada triwulan I, nilai EVA yang tercipta adalah
Rp. 123.885 dalam jutaan. Pada triwulan II tahun 2008 selanjutnya nilai EVA terus mengalami peningkatan sebesar Rp. 2.953.494 dalam
jutaan. Kemudian pada triwulan III mengalami peningkatan sebesar 109 persen dibandingkan kuartal II. Pada kuartal IV nilai EVA mengalami
peningkatan sebesar 55,2 persen dari Rp. 6.172.243 dalam jutaan pada kuartal III menjadi Rp. 9.583.210 dalam jutaan pada kuartal IV.
Peningkatan ini dikarenakan laba bersih dan biaya bunganya meningkat, sehingga akan mempengaruhi terhadap peningkatan nilai NOPAT-nya
pada kuartal III sebesar Rp. 9.087.223 dalam jutaan meningkat menjadi Rp.12.720.972 dalam jutaan.
Memasuki triwulan I tahun 2009, nilai EVA yang tercipta adalah Rp. 2.525.767 dalam jutaan. Pada triwulan II tahun 2009 selanjutnya
nilai EVA terus mengalami peningkatan sebesar 144,3 persen dibandingkan kuartal I. Kemudian pada triwulan III mengalami
peningkatan sebesar 61,7 persen dibandingkan kuartal II. Pada kuartal IV nilai EVA mengalami peningkatan sebesar 36,9 persen dari Rp.
9.978.539 dalam jutaan pada kuartal III menjadi Rp. 13.659.633 dalam jutaan pada kuartal IV. Peningkatan ini dikarenakan laba bersih dan
biaya bunganya meningkat, sehingga akan mempengaruhi terhadap peningkatan nilai NOPAT-nya pada kuartal III sebesar Rp. 11.112.526
dalam jutaan meningkat menjadi Rp.14.838.670 dalam jutaan. Hal ini menandakan bahwa perusahaan telah berhasil menciptakan tambahan
kekayaan bagi investornya.
Gambar 2. Rata-rata Nilai EVA tahun 2006-2009
Dari periode penelitian 2006 sampai 2009, secara umum Nilai EVA terbesar terjadi pada tahun 2009, dengan rata-rata nilai EVA
sebesar Rp. 8.084.120 dalam jutaan. Sementara untuk nilai EVA terkecil terjadi pada tahun 2008, dengan rata-rata nilai EVA sebesar Rp.
4.708.208 dalam jutaan.
4.2.3 Market Value Added MVA Market Value Added MVA menunjukkan kinerja pasar dari