Earning Per Share EPS

persen, 19,2 persen, 14,3 persen dan 17,3 persen. Secara keseluruhan rata-rata nilai ROE BCA yaitu 28,4 persen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai ROE Industri Perbankan Indonesia yaitu 17,6 persen.

2. Earning Per Share EPS

Earning Per Share EPS merupakan metode pengukur tingkat keuntungan yang dapat dihasilkan perusahaan bagi pemegang sahamnya. Kondisi ini menggambarkan keuntungan per lembar saham yang dimiliki pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, maka menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik karena dapat menciptakan laba per saham bagi investor yang tinggi. Data Earning Per Share EPS Bank Central Asia tahun 2006 sampai tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Earning Per Share Bank Central Asia 2006 – 2009 Periode Earning Per ShareEPS dalam rupiah 2006 2007 2008 2009 Maret 80 86 47 67 Juni 166 177 99 136 September 253 274 164 209 Desember 345 366 236 279 Sumber : Laporan Keuangan Bank Central Asia tahun 2006-2009 Pada tahun 2006, EPS bank BCA pada Triwulan I sebesar Rp. 80. Pada triwulan II terjadi peningkatan EPS sebesar Rp. 86 dari triwulan sebelumnya menjadi Rp. 166. Pada triwulan III dan IV EPS yang dicapai perusahaan adalah Rp. 253 dan Rp. 345. Hal ini berarti perusahaan mengalami peningkatan kinerja dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang sahamnya. Peningkatan yang terjadi selama tahun 2006 disebabkan oleh peningkatan laba bersihnya. Memasuki tahun 2007, pada triwulan I nilai EPS mencapai Rp. 86, meningkat Rp. 6 pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Pada triwulan II terjadi peningkatan EPS sebesar Rp. 91 pada triwulan I menjadi Rp. 177 pada triwulan II. Peningkatan ini dikarenakan peningkatan laba bersih yang dicapainya sebesar Rp. 1.061.562 dalam jutaan menjadi Rp. 2.176.525 dalam jutaan. Pada triwulan III dan IV EPS yang dicapai terus meningkat yaitu Rp. 274 dan Rp. 366. Pada triwulan I tahun 2008, terjadi penurunan EPS sebesar Rp. 39 menjadi Rp. 47 pada triwulan yang sama ditahun sebelumnya. Penurunan EPS ini disebabkan oleh terjadinya penambahan jumlah lembar saham yang beredar dari 12.327.505.000 lembar menjadi 24.655.010.000 lembar pada triwulan I tahun 2008. Pada triwulan II terjadi peningkatan Rp. 52 dari triwulan sebelumnya menjadi Rp. 99. Sedangkan pada triwulan III dan IV EPS yang dicapai terus meningkat yaitu Rp. 164 dan Rp. 236. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya laba bersih yang dicapai oleh perusahaan tiap kuartalnya. Memasuki tahun 2009, secara keseluruhan nilai EPS bank BCA mengalami peningkatan. Pada kuartal I EPS nya sebesar Rp. 67, pada kuartal II EPS nya Rp. 136, pada kuartal III EPS nya Rp. 209 sedangkan padakuartal IV EPS nya sebesar Rp. 279. Peningkatan EPS pada tiap kuartal tahun 2009 disebabkan oleh meningkatnya laba bersih yang dicapai oleh perusahaan. Tingkat EPS yang tertinggi bank BCA dicapai pada kuartal IV tahun 2007 sebesar Rp. 366, hal ini karena laba bersih yang dicapai perusahaan tinggi, sehingga akan menghasilkan laba yang besar pula bagi investornya. Sementara tingkat EPS terendah terjadi pada kuartal I tahun 2008 sebesar Rp. 47. Hal ini terjadi karena penambahan jumlah saham yang beredar tanpa diimbangi dengan kenaikan laba bersih yang tinggi.

3. Capital Adequacy Ratio CAR Capital Adequacy Ratio CAR mengukur kemampuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bank Mandiri, Tbk

9 92 91

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Rancangan Sistem Kanban Untuk Mengurangi Non Value Added Activities Pada Proses Produksi di PT. Central Windu Sejati

28 218 205

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92

Analisis pengaruh rasio keuangan dan economic value added (EVA) terhadap market value added (MVA) (Studi Kasus PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk)

4 50 115