Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

6.1.2.4. Hasil Analisis Aspek Teknis Dari analisis aspek teknis, dapat dinilai bahwa peternakan sapi perah di PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos memiliki lokasi usaha yang tepat karena kondisi iklim di daerah Bogor yang sesuai untuk budidaya sapi perah. Sarana dan prasarana pendukung yang tersedia sangat mendukung kelancaran operasional produksi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam usaha peternakan sapi perah sudah dilaksanakan dengan baik sehingga sapi dapat berproduksi dengan baik. Maka dapat disimpulkan bahwa pada aspek teknis, usaha peternakan sapi perah di PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos ini layak untuk dijalankan. 6.1.3. Aspek Manajemen Analisis aspek manajemen guna melihat bentuk usaha, struktur organisasi, deskriptif pekerjaan, dan manajemen tenaga kerja. Peternakan sapi perah di PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos sudah memiliki bentuk dan struktur organisasi yang formal, dimana secara tertulis dalam hitam di atas putih. Hal ini akan memudahkan para pekerja untuk mengetahui tugas dan wewenang serta tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Sistem pembayaran gaji oleh peternakan dilakukan dengan cara pembayaran bulanan. Perekrutan tenaga kerja pun dilakukan secara sederhana dengan tidak menggunakan prosedur yang rumit, walaupun berasal dari bermacam latar belakang hal terpenting adalah kesungguhan untuk berkerja.

6.1.3.1. Hasil Analisis Aspek Manajemen

Dari analisis aspek manajemen, usaha peternakan sapi perah di PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos dapat dikatakan tidak ada masalah manajemen yang dapat menghambat jalannya usaha peternakan sapi perah, karena badan usaha serta struktur organisasi sudah formal dan tertulis sehingga dapat dikatakan layak untuk dijalankan.

6.1.4. Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Keberadaan PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos berdampak baik terhadap masyarakat setempat, terutama dalam menyerap tenaga kerja sehingga aktifitas ekonomi di desa tersebut berjalan dengan baik. Hal ini menyebabkan tenaga kerja memperoleh pendapatan sehingga memberikan kesejahteraan bagi tenaga kerja itu sendiri dan juga keluarganya. Dampak keberadaan peternakan sapi perah ini juga dirasakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor karena potensi di wilayah tersebut khususnya dibidang peternakan sapi perah semakin berkembang. Secara tidak langsung Pemerintah Daerah melalui Kantor Desa juga memberikan apresiasi dengan memberikan fasilitas sarana dan prasarana seperti perbaikan jalan akses menuju lokasi peternakan sapi perah. Hal ini diharapkan dapat mempermudah proses transportasi peternakan. Menurut hasil wawancara dengan pihak peternakan, selama keberadaan peternakan sapi perah ini tidak pernah menimbulkan masalah yang besar dalam hal pencemaran lingkungan. Salah satu upaya antisipasi adalah dengan cara menampung sementara limbah peternakan di kolam penampungan holding pond sebelum akhirnya dibuang ke sungai.

6.2. Analisis Aspek Finansial

Analisis aspek finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria penilaian investasi yaitu Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio, dan Payback Period. Untuk menganalisis dengan empat kriteria tersebut, digunakan arus kas cashflow untuk mengetahui besarnya manfaat yang diterima dan biaya yang dikeluarkan oleh PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos selama umur proyek 10 tahun . Selain itu juga dilakukan analisis laba rugi yang akan menghasilkan komponen pajak yang merupakan pengurangan dalam perhitungan cashflow. Setelah diketahui nilai pajak maka, dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar perhitungan kriteria investasi. Hasil dari perhitungan kriteria investasi tersebut akan menunjukan layak atau tidaknya usaha dari sisi finansial. Selanjutnya untuk mencari batas maksimal suatu perubahan biaya, sehingga dengan batas tersebut usaha masih dikatakan layak maka analisis sensitivitas perlu dilakukan. 6.2.1. Arus Kas Cashflow

6.2.1.1. Arus Penerimaan Inflow

Penerimaan adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan pendapatan sebuah proyek atau usaha. Arus manfaat pada usaha sapi perah ini adalah penerimaan dari hasil penjualan susu, penjualan pedet jantan dan penjualan sapi afkir dan penjualan karung bekas kosentrat. Tahap pertama yang dilakukan untuk mengetahui arus penerimaan usaha sapi perah di PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos adalah dengan membuat proyeksi fisik usaha. Pembuatan proyeksi fisik usaha terdiri dari proyeksi jumlah sapi dan proyeksi produksi susu. Setelah itu dibuat proyeksi penerimaan usaha ternak sapi perah. a Penerimaan penjualan susu Penerimaan penjualan susu merupakan penerimaan yang bersumber dari hasil produk utama usaha peternakan sapi perah. Rata-rata produksi susu di PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos sebanyak 18 literhari selama 305 hari. Harga jual yang ditetapkan berdasarkan harga rata-rata yang diberikan PT. Indolakto yaitu Rp 4.500 per liter. Adapun rincian penerimaan PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos dari penjualan Susu Murni dapat dilihat pada Tabel 13.