II.   TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Usaha Peternakan Sapi Perah
Usaha peternakan merupakan suatu usaha produksi  yang didasarkan pada proses  biologis  dari  pertumbuhan  ternak.  Dalam  rangka  memenuhi  kebutuhan
manusia,  maka  manusia  campur  tangan  langsung  untuk  mengendalikan  dan menguasai pertumbuhan hewan ternak Cyrilla dan Ismail, 1988.
Menurut Mubyarto 1989, berdasarkan pola pemeliharaan usaha ternak di Indonesia  diklasifikasikan  menjadi  tiga  kelompok,  yaitu  :  peternakan  rakyat,
peternakan semi komersil dan peternakan komersil. 1  Peternakan  rakyat  dengan  cara  memelihara  ternaknya  secara  tradisional.
Pemeliharaan  cara  ini  dilakukan  setiap  hari  oleh  anggota  keluarga  peternak dimana keterampilan peternak masih sederhana dan menggunakan bibit lokal
dalam jumlah dan mutu terbatas. Tujuan utama pemeliharaan sebagian hewan kerja sebagai pembajak sawah atau tegalan.
2  Peternakan  rakyat  semi  komersil  dengan  keterampilan  beternak  dapat dikatakan  cukup.  Penggunaan  bibit  unggul,  obat-obatan,  dan  makanan
penguat cenderung meningkat. Tujuan utama pemeliharaan untuk menambah pendapatan keluarga dan konsumsi sendiri.
3  Peternakan  komersil  dijalankan oleh peternak  yang mempunyai  kemampuan dalam  segi  modal,  sarana  produksi  dengan  teknologi  yang  cukup  modern.
Semua tenaga kerja dibayar dan makanan ternak dibeli dari luar dalam jumlah besar.
Menurut  Mandaka  2005,  usaha  ternak  sapi  perah  kerakyatan  di Indonesia memiliki komposisi : peternak skala kecil memiliki kurang dari empat
ekor sapi perah dengan persentase 80 persen, peternak skala menengah memiliki empat sampai tujuh ekor sapi perah dengan persentase 17 persen, dan peternak
skala besar memiliki lebih dari tujuh ekor sapi perah dengan persentase 3 persen.
Menurut Sutawi dalam Agustina 2007, kondisi peternakan sapi perah di Indonesia saat ini, yaitu :
1    Skala  usahanya  kecil  2-5  ekor,  motif  produksinya  adalah  rumah  tangga, dilakukan sebagai usaha sampingan tanpa memperhatikan laba rugi dan masih
jauh  dari  teknologi  serta  didukung  oleh  manajemen  usaha  dan  permodalan
yang  masih  lemah,  dan  kualitas  secara  umum  bervariasi  dan  bersifat  padat karya.
2  Secara  klimatologis  Indonesia  beriklim  tropis  dan  kurang  cocok  bagi perkembangan sapi perah yang berasal dari daerah beriklim sub-tropis.
3    Pemasaran  susu  yang  terbesar  adalah  industri  pengolahan  susu  dan  hanya beberapa peternak yang mampu menciptakan pasar langsung ke konsumen.
4  Kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah.
2.2.  Jenis – Jenis Sapi Perah