AMPOK JAGUNG TINJAUAN PUSTAKA

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. AMPOK JAGUNG

Tanaman jagung terdiri atas kelobot kulit, biji dan tongkol. Biji jagung tersusun dalam tongkol dengan susunan teratur memanjang dan ditutup oleh seludang kelobot. Terdapat juga susunan biji yang teratur mozaik. Diameter tongkol adalah 3-5 cm dan mengandung 300-1000 biji Koswara, 1991. Dalam taksonominya, sistematika tanaman jagung adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angisospermae Classis : Monocotyledon Ordo : Graminae Familia : Graminaceace Genus : Zea Spesies : Zea mays L. Anonim, 2005 Anonim 1982 menyebutkan bahwa biji jagung dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku industri maupun produk jadi seperti grits, tepung jagung, maizena, sirup jagung, dan homini. Homini atau ampok jagung adalah co-product dari proses pengolahan jagung kering dry-milling sebesar 35 dari total jagung dan bernilai jual sangat rendah 83,7 ton ~ ±Rp 800.000,- ton Sharma et al., 2008. Homini atau ampok yang terdiri atas kandung lembaga, kulit ari, tip cap, dan sebagian endosperma yang keras merupakan pakan dengan kandungan energi tinggi dan merupakan pengganti jagung pipil bagi sejumlah ternak. Kandungan karatenoid yang tinggi pada ampok yang berasal dari jagung kuning merupakan pakan yang tepat untuk ayam karena akan memberikan warna kuning yang cerah pada kuning telur yolk Duensing et al., 2003 dalam White dan Johnson 2007. Larson et al 1993 menyatakan homini atau ampok jagung terdiri atas pati 56,9, serat kasar 25,2, protein 11,1, dan lemak 5,3 dalam basis kering. Ampok dihasilkan dari penggilingan jagung dry milling. Tahapan penggilingan jagung meliputi perendaman jagung dengan air panas dan proses pemisahan lembaga yang diikuti proses grinding penggilingan, shifting penyaringan, dan separation pemisahan kernel jagung atas lembaga, corn bran, dan endosperm. Tahapan proses tersaji pada Gambar 1. Menurut Hardeman 1981 dalam White 2007 pemisahan bagian-bagian pada ampok homini pada skala industri menggunakan kaustik soda untuk melunakkan dan menghilangkan pericarp . Air panas yang mengandung 0,86 lindi ditambahkan untuk merendam jagung dan secara periodik diaduk pada saat dididihkan selama 25 - 40 menit. Setelah itu ampok homini dicuci dengan air untuk melepaskan pericarp dan lindi. 4 Gambar 1. Diagram alir penggilingan jagung kering Sharma et al., 2008

B. PATI PRAGELATINISASI