Saran KESIMPULAN DAN SARAN 7.1

89 setiap tahun Rp25.000 adalah sebesar Rp 6,53 miliar atau Rp 0,6 miliar setiap tahun.

7.2 Saran

1. Pembangunan industri sebaiknya diarahkan pada lahan-lahan yang tidak produktif yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya konversi pada lahan sawah yang produktif dan tidak menghambat pembangunan dan perkembangan industri. 2. Mengoptimalkan perbaikan jalan- jalan rusak daripada membuka jalan baru di wilayah lahan sawah irigasi teknis. 3. Pemberian insentif atau kompensasi bagi para petani sebagai langkah antisipatif untuk menekan laju konversi lahan sawah. Adapun instrument kebijakan yang dapat dilakukan adalah dengan penetapan harga komoditas yang lebih melindungi petani serta pengurangan bahkan pembebasan pajak lahan 4. Untuk penelitian selanjutnya, dalam penggunaan variabel PDRB industri sebaiknya jenis industri yang digunakan lebih spesifik. 5. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dicantumkan panjang jalan menurut tingkat pemerintah yang berwenang per wilayah KabupatenKota. 6. Untuk penelitian selanjutnya, perlu adanya penambahan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan sawah di tingkat petani dan dampak konversi terhadap pendapatan petani 90 DAFTAR PUSTAKA Anugerah, F. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian di Kabupaten Tangerang. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ashari. 2003. Fenomena Konversi Lahan Sawah di Pulau Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. Asyik, M.1996. Penyediaan Tanah untuk Pembangunan, Kondisi Lahan Pertanian dan Permasalahannya: Suatu Tinjauan di Provinsi Jawa Barat. Didalam: Irawan, Prosiding Lokakarya Persaingan Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Lahan dan Air.pp.64-82. PSE dan Ford Foundation. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. 2009. Rencana tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009-2029. Badan Perencanaan pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat, Bandung. Badan Pusat Statistik. 2010. Jawa Barat Dalam Angka Tahun 2001-2010. BPS. Jawa Barat, Bandung. Barlowe, R. 1978. Land Resource Economics. Michigan State University, Printice Hall, Englewood Cliffs. New Jersey. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan. 2010. Harga Padi Jawa Barat. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan. Jawa Barat, Bandung. Draper, N. 1992. Analisis Regresi Terapan. Edisi Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Erviani, A.G. 2011. Dampak Konversi Lahan Sawah Terhadap Keunggulan Kompetitif Usahatani Beras di Kabupaten Karawang Furi, D.R. 2007. Implikasi Konversi Lahan terhadap Aksesibilitas Lahan dan Kesejahteraan Masyarakat Desa. Skripsi. Fakultas Pertanian: Institut Pertanian Bogor. Bogor. Gujarati, D. 2002. Basic Econometrics, McGraw Hill, Singapore. Hayat, D. 2002. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Studi Kasus Kabupaten Bogor. Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ilham, N., Yusman Syaukat dan Supena Friyatno. 2009. Perkembangan dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah serta Dampak Ekonominya. Pusat penelitian dan Pengembangan Sosial ekonomi Pertanian Bogor, Bogor. 91 Irawan, B. 2005. Konversi Lahan Sawah : Potensi Dampak. Pola Pemanfaatannya. dan Faktor Determinan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. Irawan, B. dan S. Friyatno. 2002. Dampak Konversi Lahan Sawah di Jawa terhadap Produksi Beras dan Kebijakan Pengendaliannya. Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA: Vol.2 No.2 : 79-95. Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar. Isa, I. 2004. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian. Badan Pertanahan Nasional. Jakarta. Jayadinata, J. P. 1986. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan Wilayah. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Juanda, B. 2009. Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. IPB Press, Bogor. Kustiawan, A. 1997. Konversi Lahan Pertanian di Pantai Utara Pulau Jawa. Prisma No 1. Tahun XXVII. Januari 1997. LP3ES. Jakarta. Koutsoyiannis, A. 1977. Theory of Econometrics. The Macmillan Press Ltd. U.S.A Lains, A. 2006. Ekonometrika Teori dan Aplikasi. LP3ES. Jakarta. Lubis, A. M. 1991. Analisis Konversi Lahan Hutan ke Lahan Pertanian dan Konversi Lahan Pertanian ke Industri dan Perumahan dengan Metode Pendekatan Sewa Ekonomi Lahan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Pakpahan et al. 1993. Analisis Kebijaksanaan Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Pasandaran, Effendi. 2006. Alternatif Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Sawah Beririgasi di Indonesia dalam Jurnal Litbang Pertanian 25 4 2006. Saefulhalim, RS, Lutfi IN. 1995. Kebijaksanaan Pengendalian Konversi Lahan Sawah Beririgasi Teknis. Makalah Seminar Pengembangan Sumberdaya Lahan. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor 26-27 September 1995. Sihaloho, M. 2004. Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 92 Sitorus, MT. Felix. 2002. Lingkup Agraria. Dalam menuju Keadilan Agraria: 70 Tahun Gunawan Wiradi. Bandung: Yayasan Akatiga. Sumaryanto, Supena Friyatno, dan Bambang Irawan 1994. Analisis Kebijaksanaan Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian. Puslitbang Sosek Pertanian. Bogor. Utama, D. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Sawah di Kabupaten Cirebon. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir. 1992. Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Universitas Lampung, Lampung. Winoto. J. 1995. Alih Guna Lahan Pertanian : Permasalahan dan Implikasi. Fakultas Pertanian. Institur Pertanian Bogor, Bogor. Yuwono, P. 2005. Pengantar Ekonometri. Penerbit Andi, Yogyakarta. 93 LAMPIRAN 94 Lampiran 1. Hasil Estimasi Model Regresi ————— 2182012 2:27:43 AM ———————————————————— Welcome to Minitab, press F1 for help. Regression Analysis: KLSIT versus LPP, GKP, LPLLP, LPPI, LPPJ, NTP The regression equation is KLSIT = - 73697 - 1083 LPP - 9.8 GKP + 178 LPLLP + 2162 LPPI + 986 LPPJ + 31 NTP Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant -73697 62741 -1.17 0.325 LPP -1083 4614 -0.23 0.829 1.9 GKP -9.79 10.45 -0.94 0.418 4.3 LPLLP 178.1 709.0 0.25 0.818 1.4 LPPI 2161.9 429.2 5.04 0.015 1.7 LPPJ 986.4 421.7 2.34 0.101 1.5 NTP 31.5 415.2 0.08 0.944 2.7 S = 9401.41 R-Sq = 93.3 R-Sqadj = 79.8 PRESS = 12980723261 R-Sqpred = 0.00 Analysis of Variance: Source DF SS MS F P Regression 6 3669921339 611653556 6.92 0.070 Residual Error 3 265159558 88386519 Total 9 3935080896 Source DF Seq SS LPP 1 282281821 GKP 1 721326685 LPLLP 1 9969059 LPPI 1 1970305458 LPPJ 1 685530117 NTP 1 508200 Durbin-Watson statistic = 0.866108 95 Residual Plots for KLSIT Residual P e r c en t 10000 5000 -5000 -10000 99 90 50 10 1 Fitted Value R es id u a l -15000 -30000 -45000 -60000 10000 5000 -5000 -10000 Residual F r e q u e n c y 10000 7500 5000 2500 -2500 -5000 -7500 3 2 1 Observation Order R e s id u a l 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 10000 5000 -5000 -10000 Normal Probabilit y Plot of the Residuals Residuals Versus t he Fitted Values Hist ogram of the Residuals Residuals Versus the Order of the Dat a Residual Plots for KLSIT Probability Plot of RESI1 RESI1 P e rc e n t 15000 10000 5000 -5000 -10000 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 Mean 0.150 1.782610E-11 StDev 5428 N 10 KS 0.165 P-Value Probability Plot of RESI1 Normal 96 Lampiran 2. Pangsa Produksi Padi di Jawa Barat Terhadap Produksi Padi Nasional Tahun 2009-2010 Provinsi Produksi Padi ton 2009 2010 Aceh 1556858 2.42 1582393 2.38 Sumatera Utara 3527899 5.48 3582302 5.39 Sumatera Barat 2105790 3.27 2211248 3.33 Riau 531429 0.83 574864 0.86 Jambi 644947 1.00 628828 0.95 Sumatera Selatan 3125236 4.85 3272451 4.92 Bengkulu 510160 0.79 516869 0.78 Lampung 2673844 4.15 2807676 4.22 Bangka Belitung 19864 0.03 22259 0.03 Kepulauan Riau 430 0.00 1246 0.00 DKI Jakarta 11013 0.02 11164 0.02 Jawa Barat 11322681 17.58 11737070 17.66 Jawa Tengah 9600415 14.91 10110830 15.21 DI Yogyakarta 837930 1.30 823887 1.24 Jawa Timur 11259085 17.48 11643773 17.52 Banten 1849007 2.87 2048047 3.08 Bali 878764 1.36 869161 1.31 NTB 1870775 2.90 1774499 2.67 NTT 607359 0.94 555493 0.84 Kalimantan Barat 1300798 2.02 1343888 2.02 Kalimantan Tengah 578761 0.90 650416 0.98 Kalimantan Selatan 1956993 3.04 1842089 2.77 Kalimantan Timur 555560 0.86 588879 0.89 Sulawesi Utara 549087 0.85 584030 0.88 Sulawesi Tengah 953396 1.48 957108 1.44 Sulawesi Selatan 4324178 6.71 4382443 6.59 Sulawesi Tenggara 407367 0.63 454644 0.68 Gorontalo 256934 0.40 253563 0.38 Sulawesi Barat 310706 0.48 362900 0.55 Maluku 89875 0.14 83109 0.13 Maluku Utara 46253 0.07 55401 0.08 Papua Barat 36985 0.06 34254 0.05 Papua 98511 0.15 102610 0.15 Jumlah 64398890 66469394 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010 97 Lampiran 3. Data Variabel yang diduga Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah di Provinsi Jawa Barat Tahun X1=LPP X2=GKP X3=LPLLP X4=LPPI X5=LPPJ X6=NTP Y=KLSIT 2001 0.98 1340 0.40 22.33 -20.01 109.03 -59965 2002 2.33 1400 0.02 18.53 15.53 125.29 -30002 2003 2.89 1247 10.64 40.08 0.82 132.60 8592 2004 1.29 1151 -8.45 39.25 2.96 117.11 6396 2005 3.87 1401 -3.48 41.74 -5.65 101.43 -2265 2006 1.94 2021 -0.07 45.01 -1.97 110.84 -648 2007 1.83 2358 0.00 43.96 2.14 116.95 -5498 2008 1.71 2425 7.58 45.34 6.41 96.14 4006 2009 1.18 2469 0.01 42.68 -1.65 97.22 -4700 2010 0.84 2845 2.78 41.34 -4.38 99.08 -3011 Keterangan: LPP = Laju pertumbuhan penduduk GKP = Harga riil Gabah Kering Panen ribu rupiahton LPLLP = Laju pertumbuhan luas lahan pemukiman LPPI = Laju pertumbuhan PDRB industri LPPJ = Laju pertumbuhan panjang jalan NTP = Nilai Tukar Petani KLSIT = Konversi lahan sawah irigasi teknis hektar Sumber : BPS dan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan diolah 84 Lampiran 4. Luas Lahan Sawah Irigasi Teknis per Kabupaten di Jawa Barat Tahun 2001-2010 No Kabupaten 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-Rata KabReg 1 Bogor 4211 4211 4106 3819 4542 4436 4182 4182 3821 2110 3962 2 Sukabumi 5790 5790 5790 5603 4249 3630 3542 3867 3694 3999 4595 3 Cianjur 14050 14048 14256 14131 15130 15207 15309 13139 13017 12794 14108 4 Bandung 13212 12971 12097 12095 12147 11965 9690 9364 8730 10227 5 Garut 9234 9234 6029 9429 9538 9756 7241 8434 8672 7214 8478 6 Tasikmalaya 8423 4331 4331 4331 4671 4258 4258 4228 4122 4295 7 Ciamis 18902 18902 17020 17020 15290 15252 15254 15291 15501 13975 16241 8 Kuningan 4666 4666 4568 4361 2702 4337 4176 5951 5357 5609 4639 9 Cirebon 33944 33390 35790 35311 36073 35721 34480 36081 34953 35162 35091 10 Majalengka 17430 17401 17120 17453 17434 17434 17462 17441 17982 17982 17514 11 Sumedang 3295 3295 3163 3163 3160 3381 3614 3265 3265 3485 3309 12 Indramayu 79949 68963 65752 70304 73592 72531 72347 72561 65629 71343 71297 13 Subang 59632 60031 60031 60031 57033 57033 56749 57598 57955 54766 58086 14 Purwakarta 1932 1932 1932 1932 1932 2264 1923 1996 1996 1996 1984 15 Karawang 80531 80556 80618 80792 80819 82285 82279 81595 85513 84754 81974 16 Bekasi 42428 42428 37493 37483 35286 34520 34352 35796 35727 35681 37119 17 Bandung Barat 2275 1996 1996 627 KotaCity 18 Bogor 75 75 75 75 142 393 393 352 482 482 254 19 Sukabumi 20 Bandung 40 93 13 21 Cirebon 107 132 132 130 130 107 83 99 99 66 109 22 Bekasi 228 228 228 228 190 190 190 190 195 2 187 23 Depok 236 198 198 215 507 232 232 232 189 194 243 24 Cimahi 85 85 85 85 2784 312 25 Tasikmalaya 2793 3304 3304 2784 2784 1950 2784 2694 2803 2520 26 Banjar 1873 1964 1952 1952 85 1779 1787 1787 1318 Total 398275 368273 376865 383261 378996 380348 374850 378856 374156 371145 Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Barat, 2011 diolah. 85 Lampiran 5. Jumlah Industri per Kabupaten di Jawa Barat Tahun 2001-2010 No Kabupaten 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-Rata KabReg 1 Bogor 12600 13345 13545 14530 14247 14547 14547 14747 14797 14799 14170.4 2 Sukabumi 12058 12058 12158 15200 15178 15177 15178 15274 15379 15382 14304.2 3 Cianjur 1050 1158 1158 1158 1158 1158 1158 1184 1219 1220 1162.1 4 Bandung 11100 12100 12173 13300 13173 13163 13173 13277 13469 13470 12839.8 5 Garut 9710 9710 9710 9610 9710 9710 9710 9746 9774 9775 9716.5 6 Tasikmalaya 1283 1283 1293 1293 1293 1293 1293 1350 1395 1399 1317.5 7 Ciamis 1288 1288 1288 1288 1288 1288 1288 1305 1331 1330 1298.2 8 Kuningan 2024 2024 2024 2024 2024 2024 2024 2123 2179 2176 2064.6 9 Cirebon 11250 10250 10246 10146 10546 10446 10546 10601 10637 10640 10530.8 10 Majalengka 7338 7338 7338 7338 7338 7338 7338 7351 7381 7400 7349.8 11 Sumedang 4995 4995 4995 4995 4995 4995 4995 5037 5108 5128 5023.8 12 Indramayu 2025 2025 2325 2325 2325 2325 2325 2354 2354 2354 2273.7 13 Subang 3296 3296 3296 3296 3296 3296 3296 3305 3410 3519 3330.6 14 Purwakarta 10636 10636 10636 10120 10636 10626 10636 10705 10791 10795 10621.7 15 Karawang 9104 9204 9204 9204 9204 9204 9204 9264 9314 9315 9222.1 16 Bekasi 10100 10300 10319 10019 10319 10318 10319 10469 10695 10970 10382.8 17 Bandung Barat 17 20

3.7 KotaCity