85
variabel yang bernilai 31 menjelaskan bahwa setiap kenaikan NTP sebesar 1 maka luas lahan sawah irigasi teknis yang terkonversi akan meningkat sebesar 31 hektar.
Pengamatan dari data menunjukkan bahwa pada beberapa tahun terakhir ini, NTP menunjukkan kecenderungan menurun. Hal ini berarti kemampuan atau nilai
tukar produk-produk pertanian semakin kecil bila dibandingkan dengan pengeluaran untuk keperluan konsumsi rumah tangga dan pembelian sarana produksi. Maka
kondisi demikian akan mendorong petani mengalihfungsikan lahan sawahnya untuk kepentingan lain yang lebih menguntungkan. Hal ini menyebabkan kesejahteraan
petani menjadi meningkat.
6.2 Dampak Ekonomi Konversi Lahan Sawah Irigasi Teknis di Provinsi
Jawa Barat
6.2.1 Produksi dan Nilai Produksi Padi
Dampak ekonomi dari konversi lahan sawah irigasi teknis adalah produksi dan nilai produksi padi berdasarkan analisis usahatani padi sawah total. Produksi padi
yang hilang sebagai dampak langsung dari konversi lahan sawah dipengaruhi antara lain oleh: luas lahan sawah yang terkonversi, pola tanam yang diterapkan, dan
produktivitas lahan sawah. Asumsi yang digunakan dalam menghitung produksi minimum dan nilai produksi minimum padi yang hilang akibat konversi lahan sawah
irigasi teknis periode 2001-2010 adalah pola tanam yang dilakukan adalah padi dua kali tanam, produktivitas dari keempat jenis sawah irigasi teknis, irigasi setengah
teknis, irigasi sederhana, dan tadah hujan adalah sama, serta diestimasi berdasarkan harga Gabah Kering Panen GKP konstan tahun 2000.
86
Berdasarkan Tabel 20, dengan asumsi apabila lahan yang tidak dikonversi dan tetap mengusahakan tanaman padi sawah tiga kali tanam, maka jumlah produksi padi
yang hilang selama periode 2001-2010 adalah sebesar 1.308.420,30 ton. Sehingga nilai produksi padi yang hilang akibat adanya konversi lahan selama periode 2001-
2010 sebesar Rp 2.008.252.301 atau mencapai Rp 2,0 triliun.
Tabel 20. Perhitungan Nilai Produksi Padi yang Hilang di Provinsi Jawa Barat Tahun 2001-2010
Tahun Produktivitas
Padi Sawah tonhatahun
Luas Lahan Sawah Irigasi
Teknis Terkonversi
ha Produksi
Padi 3 Kali Tanam yang
Hilang ton Harga
Riil GKP Rp
ributon Nilai
Produksi Padi yang Hilang
Rp miliar
2001 4.9
-59965 -881485.50
1340 -1181190570
2002 5.1
-30002 -459030.60
1400 -642642840
2003 5.2
8592 134035.20
1247 167141894
2004 5.1
6396 97858.80
1151 112635479
2005 5.1
-2265 -34654.50
1401 -48550955
2006 5.2
-648 -10108.80
2021 -20429885
2007 5.4
-5498 -89067.60
2358 -210021401
2008 5.6
4006 67300.80
2425 163204440
2009 5.8
-4700 -81780.00
2469 -201914820
2010 5.7
-3011 -51488.10
2845 -146483645
Total 53.10
-87095 -1308420.30
- -2008252301
Sumber: BPS berbagai terbitan diolah
6.2.2 Penyerapan Tenaga Kerja dan Upah Tenaga Kerja Petani Padi