46
nutrient dari muara sungai dan pesisir menjadikan produktivitas primer di tepi lebih tinggi daripada di tengah. Berikut merupakan peta sebaran feeding ground di Teluk
Palabuhanratu Gambar 16.
4.2.2. Fitur biaya Cost
Fitur biaya yang ditentukan pada penelitian ini adalah Pelabuhan perikanan Nusantara PPN, Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU, Jalur Kapal, Fishing
Ground serta Wisata dan Hotel. Fitur biaya merupakan pemanfaatan yang berada di Teluk Palabuhanratu Gambar 17. Kelima fitur tersebut masuk ke dalam fitur biaya
karena kelimanya memiliki dampak terhadap fitur konservasi yang ditargetkan, yaitu mempengaruhi keberadaan sumberdaya larva. Berdasarkan kriteria penentuan nilai
skor fitur biaya yang diperoleh dari pertimbangan tingkat kepentingan fitur biaya tersebut, dibuat skor tiap fitur biaya sebagaimana tercantum pada Tabel 7.
Tabel 7. Nilai skor pada tiap fitur biaya
No. Fitur Biaya
Tingkat kepentingan
Nilai skor
1. 2.
3. 4.
5. PLTU
PPN Jalur Kapal
Wisata dan hotel Fishing Ground
Sangat Tinggi Tinggi
Sedang Rendah
Sangat Rendah 17
9 5
3 1
4.2.3. BLM
Boundary Length Modifier BLM merupakan pengaturan dalam Marxan untuk membuat batasan perimeter untuk kawasan konservasi. Efek dari pengaturan BLM
dapat terlihat dari fitur yang muncul dalam solusi setelah menjalankan Marxan. Salah satu file output marxan yaitu output_sum yang memuat data tentang cost,
planing units luas area dan boundary lenght panjang batas tepi. Berikut merupakan rata-rata dari 21 hasil output marxan yang dicobakan dengan kisaran
BLM dari 10 hingga 10.000 Lampiran 2.
4 7
Gambar 17. Fitur Biaya
48
Tabel 8. Perbandingan BLM rata-rata tiap skenario
BLM Cost
Panjang Batas km
Luas km
2
10 186636667
150403 21090
100 186623333
87959 21433
250 187053333
46843 21763
500 189633333
35323 21503
1000 199276667
31270 23318
5000 240573333
27160 21894
10000 251806667
27067 21883
Dari Tabel 8, terlihat bahwa hasil rata-rata dari 21 output marxan menghasilkan variasi dan kecendrungan yang berbeda pada tiap BLM-nya, yaitu
peningkatan harga cost berbanding lurus dengan meningkatnya nilai BLM. Pada Nilai panjang batas dan luas, kecendrungan nilainya agak berbeda. Nilai panjang
batas semakin menurun dengan meningkatnya nilai BLM. Pada nilai luas yang dihasilkan oleh 21 ouput marxan, luas semakin meningkat seiring bertambahnya
nilai BLM, namun pada titik tertentu, nilai luas kembali mengalami penurunan. Kondisi ini digambarkan pada grafik Gambar 18.
Gambar 18. Hubungan antara BLM dan Luas
21090 21433
21763 21503
23318
21894 21883
19500 20000
20500 21000
21500 22000
22500 23000
23500
10 100
250 500
1000 5000
10000
Lu a
s km
2
BLM
49
Berdasarkan grafik pada Gambar 18, terlihat bahwa terdapat peningkatan luas seiring meningkatnya nilai BLM, namun pada nilai BLM 1000 menjadi puncak
peningkatan, setelah itu terlihat kembali penurunan luas pada nilai BLM selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pada BLM 1000 merupakan solusi yang
mempunyai luas yang paling besar diantara BLM yang lain.
Gambar 19. Hubungan antara BLM dan panjang batas
Berbeda dengan nilai luas, panjang batas memberikan kecendrungan yang berbeda Gambar 19. Berdasarkan grafik tersebut, terlihat bahwa terdapat
penurunan nilai Panjang batas seiring meningkatnya nilai BLM. hal ini dikarenakan nilai BLM yang tinggi akan berimplikasi terhadap biaya yang tinggi, karena marxan
menentukan solusi dengan biaya yang terendah, marxan akan mencari solusi dengan nilai panjang batas yang terkecil, karena solusi yang terfokus dan mengumpul
mempunyai panjang batas yang kecil. Nilai BLM yang digunakan dalam marxan adalah nilai optimal yang diperoleh
berdasarkan hubungan antara Luas dan panjang batas tepi kawasan yang optimal, dari grafik hubungan antara BLM dan Panjang batas serta BLM dan Luas, terlihat
bahwa BLM 1000 merupakan BLM optimal, karena pada perbandingan Luas, BLM 1000 merupakan BLM dengan solusi terluas yang dihasilkan, sedangkan pada
150403
87959
46843 35323
31270 27160
27067 20000
40000 60000
80000 100000
120000 140000
160000
10 100
250 500
1000 5000
10000
P a
n ja
n g
B a
ta s
km
BLM
50
perbandingan panjang batas, nilai BLM 1000 merupakan nilai dengan panjang batas yang rendah, disamping itu, dengan memperhatikan prinsip desain kawasan
perlindungan yang efektif, BLM 1000 merupakan desain yang lebih efektif, karena BLM ini menghasilkan solusi yang luas dengan panjang batas yang kecil Lampiran
4. Penentuan BLM optimal ini ditentukan untuk meningkatkan efektifitas perlindungan kawasan, karena kawasan perlindungan akan tidak efektif jika
kawasan dengan panjang batas yang tinggi, sebab kawasan dengan panjang batas yang tinggi akan menghasilkan solusi yang menyebar pada seluruh bagian kawasan,
hal ini menjadi tidak efisien keadaanya, karena semakin panjang batas kawasan, semakin besar biaya yang diperlukan bagi pengelolaan, hal ini juga akan berdampak
terhadap penutupan peluang bagi kegiatan lain yang bermanfaat.
4.2.4. Wilayah konservasi