Pengolahan data Pengaturan BLM Boundary length modifier

24 • Pembobotan fitur biaya Fitur biaya diperoleh dari data sosial yang berkaitan dengan penduduk serta pola pemanfaatan sumberdaya kawasan. Data tersebut diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan hasil wawancara dengan masyarat dan nelayan sekitar. Fitur biaya meliputi Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN, PLTU, Fishing Ground, Jalur Kapal serta Wisata dan Hotel,. Biaya unit perencanaan fitur-fitur tersebut dihitung dari adanya pemanfaatan sumberdaya yang membuat total biaya akan lebih tinggi. Fitur PPN, PLTU serta Wisata dan Hotel merupakan bangunan fisik yang sangat jelas diamati di lapangan, dimana jika dihilangkan akan menyebabkan biaya semakin tinggi, sehingga penentuan nilai masing-masing fitur ditentukan dengan skor weighting score realtif satu sama lain terhadap biaya pengelolaan suatu kawasan yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat kepentingan. Tabel 4 merupakan kriteria penentuan nilai skor biaya pada tiap fitur biaya. Tabel 4. Kriteria penentuan nilai skor fitur biaya Tingkat Kepentingan Nilai Skor Sangat Tinggi 17 Tinggi 9 Sedang 5 Rendah 3 Sangat Rendah 1

3.5.2. Pengolahan data

Data primer dan sekunder dikelompokkan dan diolah menggunakan bantuan Microsoft Excel, kemudian dengan bantuan softwere Arcview GIS data diubah menjadi data spasial, kemudian dengan extension CLUZ pada Arcview GIS, data dirubah menjadi data yang diperlukan Marxan untuk diolah menjadi hasil kawasan terpilih. Data yang dikelompokkan fitur konservasi dan fitur biaya dalam menganalisis kawasan konservasi menggunakan marxan dimasukkan dalam kesatuan perencanaan dengan sistem presentabsent Lampiran 3. Hal ini berarti jika suatu heksagonal bertumpang susun dengan suatu fitur konservasi atau cost 25 maka heksagonal tersebut beratribut present. Jika present maka atributnya sama dengan 1, jika absent atributnya menjadi 0. Data konservasi yang sudah dimasukkan disebut data habitat habitat.shp dan data fitur biaya disebut data biaya cost.shp. Selengkapnya alur file tabuler untuk input marxan dengan ArcView dan CLUZ ditampilkan dalam Gambar 7. Gambar 7. Alur tabuler untuk input Marxan dengan ArcView dan CLUZ Secara umum proses penyampaian data untuk marxan terfokus pada 3 buah shapefile yaitu planing units Pu.shp, abundance habitat.shp, dan cost cost.shp. file tersebut dihasilkan setelah proses pembuatan heksagonal lengkap dengan proses cropping pada peta daerah yang akan dikaji AOI. file planing units Pu.shp, Abundance Habitat.shp, dan cost cost.shp adalah shapefile heksagon dengan wujud serupa namun berbeda fungsi dan isi tabelnya. Pengelolaan 3 buah shapfile dilakukan dengan bantuan CLUZ akan menghasilkan 4 buah tabular yaitu Abundance.dat, Target.dat, Unit.dat dan Bound.dat yang menjadi input Marxan. CLUZ merupakan singkatan dari Conservation Land Using Zoning adalah tools yang digunakan sebagai extensi ArcView Gis 3.x untuk menyiapkan data yang akan digunakan sebagai input marxan. 26

3.5.3. Pengaturan BLM Boundary length modifier

BLM merupakan konstanta yang mengatur tingkat pengelompokan satuan perencanaan yang terpilih dalam marxan. Pada BLM yang rendah, satuan perencanaan yang terpilih akan menyebar karena marxan akan terkonsentrasi pada biaya yang rendah, sedangkan pada BLM tinggi, satuan perencanaan terpilih akan mengelompok, karena marxan akan berusaha untuk menurunkan panjang batas dari satuan perencanaan tersebut Steward dan Possingham 2005 Penentuan nilai BLM akan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain J.A. Ardon et al. 2003 in Ila 2010. Menurut Possingham et al. 2000 nilai BLM dipilih bergantung pada keseluruhan bentang alam dari daerah penelitian, serta tujuan dari analisis yang dilakukan. Nilai BLM untuk map unit UTM berkisar antara 0-1, sedang map unit degree berkisar antara 0-10000 Darmawan dan Barnawi 2007. Nilai kisaran BLM tersebut sudah dapat memberikan variasi pengelompokan satuan perencanaan yang terpilih. Karena pada penelitian ini menggunakan map unit degree, maka untuk menentukan BLM optimum pada penelitian ini digunakan BLM yang berkisar antara 0-10000, sehingga dipilihlah 7 BLM yang berbeda, antara lain adalah 10, 100, 250, 500, 1000, 5000 dan 10000. Berdasarkan nilai BLM yang ditetapkan, tiap BLM tersebut diproses oleh Marxan sehingga akan menghasilkan output berupa lima buah file yaitu output1_best, output1_mvbest, output1_sen, output1_ssoln dan output1_sum. File Output1_sum berisi table tentang nilai cost, panjang garis batas, dan luas area. Nilai BLM optimal diperoleh dari file output1_sum dengan melihat hubungan antara biaya dengan panjang batas tepi kawasan atau antara luas area dengan panjang batas tepi kawasan Steward dan Possingham 2005.

3.5.4. Pengaturan zonasi