40
penelitan Furry 2011 jenis ikan ini memiliki nilai kepadatan terbesar dibandingkan dengan nilai kepadatan populasi dari jenis larva dan juvenile lain yang ditemukan di
Teluk Palabuhanratu, walaupun demkian, ikan ini dinilai penting untuk dikonservasi agar ikan ini tetap lestari keberadaannya, mengingat karakteristik ikan
ini yang masih sangat tergantung terhadap alam, sehingga dinilai sangat rentan punah apabila tidak ada pembatasan aktivitas penangkapan. Oleh karena itu, ikan
family Gobiidae ini masuk sebagai kategori fitur konservasi dengan nilai denda SPF sebesar 9. Berikut merupakan peta sebaran letak ikan family Gobiidae
berdasarkan hasil penelitian dari Said 2011 dan Anwar 2008 Gambar 13.
e. Nursery Ground
Nursery Ground merupakan daerah asuhan ikan. Daerah ini merupakan daerah yang penting terhadap kelangsungan hidup ikan, mengingat beberapa jenis
sumberdaya larva
memiliki karakteristik
sebagai katadromus,
maupun amphidromusmarine migrant. Katadromus yaitu ikan yang membesar tumbuh di
perairan tawar dan akan beruaya menuju ke laut dalam kedalaman 400 m ketika akan memijah dan kemudian telurnya menetas di laut kemudian larvanya terbawa
arus menuju pantai dan selanjutnya beruaya menuju pantai kemudian benih masuk ke sungai-sungai dan membesar hingga dewasa, setelah mendekati dewasa, akan
beruaya kembali menuju laut untuk memijah, salah satu contoh jenis ikan ini adalah ikan sidat Sasono 2001. Sedangkan amphidromus, ikan melakukan pemijahan di
sungai dan melakukan penetasan di laut, setelah itu, saat juvenil akan kembali lagi ke sungai dan saat dewasa akan kembali lagi ke laut. Muara sungai sendiri
merupakan tempat pertemuan antara air tawar dan air laut atau transisi antara habitat perairan tawar dan habitat laut, kondisi ini sering disebut sebagai estuari. Habitat
estuari relatif lebih subur produktif sehingga habitat ini menjadi daerah asuhan nursery ground yang baik bagi larva udang, ikan dan kerang, bahkan ada jenis-
jenis ikan yang menjadikan estuari sebagai habitat sepanjang hidupnya. Salah satu estuari adalah muara sungai yang selalu dipengaruhi oleh pasang surut. Adanya
pasang surut ini akan mempengaruhi bentuk kehidupan biota di daerah tersebut. Biota yang hidup di daerah ini adalah biota yang mempunyai toleransi yang tinggi
4 1
Gambar 13. Sebaran fitur konservasi Gobiidae di Teluk Palabuhanratu
42
terhadap perubahan lingkungan, yang ditandai dengan jumlah jenis sedikit dan potensi yang tinggi.
Muara sungai adalah daerah yang sangat subur karena mengandung sejumlah besar zat-zat hara yang berasal dari darat. Kehidupan ini dapat mendukung biota-
biota seperti ikan, udang dan beberapa jenis karang. Kesuburan muara sungai dapat mengalami penurunan karena daerah ini mudah dicemari aktivitas daratan, sperti
limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Penurunan kesuburan ini dapat mengakibatkan berkurangnya produksi perikanan. Oleh karena itu, nursery
ground dinilai sangat penting untuk mempengaruhi pertimbangan konservasi, yaitu dengan melibatkan nursery gorund sebagai kategori fitur konservasi dengan nilai
denda SPF sebesar 3. Nursery ground yang ditetapkan terletak di tiap muara sungai dari muara Sungai Cimandiri hingga muara Sungai Citiis. Berikut merupakan
peta nursery ground gambar 14.
f. Feeding Ground