Bauran Pemasaran Analisis Bauran Pemasaran Pembiayaan KPR IB pada BPRS Al Salam

24 Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan produk yaitu : 1 Produk utama yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan atau akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. 2 Produk generik yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar. 3 Produk harapan yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara formal diharapkan dan disepakati untuk dibeli. 4 Produk pelengkap yaitu berbagai artibut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk pesaing. 5 Produk potensial yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang. b. Atribut Produk 13 Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian, atribut produk meliputi : a. Merek b. Kemasan c. Pemberian label d. Layanan pelengkap e. Jaminan 25 b. Klasifikasi Produk Menurut kotler produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu : 47 1 Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok utama : a. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang , disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya. b. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dikonsumsi pihak lain 2 Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu : a Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa pemakaian. b Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian. 3 Berdasarkan Tujuan Konsumsi Dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : 47 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta,Prehallindo, 2002, hal. 451 26 a Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut. b Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. c. Atribut Produk Menurut Kotler dan Amstrong, atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. 48 atribut produk adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Unsur - unsur atribut produk: 49 1 Kualitas produk Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi - fungsi dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kulitas yang baik. 2 Fitur produk Sebuah produk ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur. 3 Desain produk 48 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, implementasi dan Kontrol, Edisi Sebelas. Alih Bahasa, Hendra Teguh. Jakarta: Penerbit PT.Prenhallindo., 2004, hal. 347 49 Ibid,. Hal. 329 27 Menurut Kotler dan Amstrong cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui desain atau rancangan produk yang berbeda dari yang lain. 2. Harga Price Harga adalah jumlah yang ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. 50 Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran yaitu product, price, place, promotion. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang atau jasa. a. Jenis Penetapan Harga Penetapan harga fleksibel adalah kelenturan atas kesediaan untuk memotong harga demi mempertahankan bagian pasar. 1 Penetapan harga diferensial adalah perhitungan harga pokok untuk sejenis produk yang diperhitungkan atas dasar biaya-biaya yang berbeda 50 Basu Swastha. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan, Jakarta: Penerbit Liberty, 2002, hal. 147 28 2 Penetapan harga mark–up adalah dengan menetapkan harga jual dilakukan dengan cara menambah suatu persentase tertentu dari total biaya variabel atau harga beli dari seorang pedagang. 3 Penetapan harga cost plus adalah penetapan harga jual dengan cara menambah persentase tertentu dari total biaya. b. Tujuan Penetapan Harga 1 Mendapatkan keuntungan sebesar–besarnya dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendapat keuntungan yang optimal 2 Mempertahankan perusahaan. Dari marjin keuntungan yang di dapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. 3 Mengelola Return On Investment ROI, Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali roi. 4 Menguasai pangsa pasar Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran. 5 Mempertahankan status quo Ketika per usahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada. 29 3. Tempat Place Tempat adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi sasaran. Tempat merupakan saluran distribusi yaitu serangkaian organisasi yang saling tergantung yang saling terlihat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Dalan hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu : 51 a. Konsumen mendatangi perusahaan apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis. b. Perusahaan mendatangi konsumen merupakan lokasi yang tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas. c. Perusahaan pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung merupakan service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer atu surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak dapat terlaksana. Baik lokasi maupun saluran pemilihannya sangat bergantung pada kriteria pasar dan sifat dari jasa itu sendiri. Misalnya dalam jasa pengiriman barang, bila 51 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid I dan II, Edisi kesebelas, Jakarta:PT. Indeks Gramedia, 2006, hal. 63 30 pasar mengingikan pengiriman yang cepat dan tepat waktu serta sifat barang yang tidak tahan lama, maka lokasi yang dipilih harus strategi dan channel sebaiknya direct sales supaya dapat terkontrol. 4. Promosi Promotion Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. 52 Sebaik apapun mutu sebuah produk, semenarik apapun bentuk rupanya atau sebesar apapun manfaatnya, jika tidak ada orang yang mengetahui tentang keberadaannya, maka mustahil produk tersebut dibeli. Produk yang sudah bagus dengan harga yang sudah bagus itu tidak dapat dikenal oleh konsumen maka produk tersebut tidak akan berhasil di pasar. Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan secara efektif agar informasi mengenai hadirnya sebuah produk, dapat sampai kepada masyarakat atau konsumen. Upaya untuk mengenalkan produk itu kepada konsumen merupakan awal dari kegiatan promosi. 53 Promosi merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan 52 H. Indriyo Gitosudarmo Indriyo, Manajemen Pemasaran, Edisi II BPFE, Yogyakarta: Erlangga, 2000, hal. 237 53 Ibid., 31 perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. 54 Definisi lima sarana promosi utama Kotler dan Amstrong adalah sebagai berikut: 55 a. Periklanan advertising Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. 1 Promosi penjualan sales promotion Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. 2 Hubungan masyarakat public relation Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menanggapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan. 3 Penjualan personal personal selling Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan. 54 Kotler, Philip; Armstrong, Garry, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 2008, hal. 116 55 Ibid., hal. 117 32 4 Pemasaran langsung direct marketing Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng. Bauran promosi ini digunakan untuk mengkomunikasikan kegiatan perusahaan kepada konsumen. Komunikasi yang efektif akan mengubah tingkah laku konsumen dan akan memperkuat tingkah laku yang telah diubah sebelumnya. b. Tujuan Promosi Telah dijelaskan bahwa promosi merupakan kegiatan untuk mengenalkan suatu produk kepada masyarakat atau konsumen. Dalam pratiknya dapat dilakukan dengan mendasarkan pada tujuan sebagai berikut : 1 Membujuk persuasi Salah satu tujuan utama dari promosi adalah membujuk dengan memberikan respon positif terhadap penawaran yang dilakukan yang akhirnya melakukan tindakan pembelian. 2 Memberitahu informasi Promosi adalah media komunikasi yang efektif bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi pada konsumen. 3 Mengingatkan Promosi digunakan untuk mengingatkan kembali pada kosumen bahwa produk itu masih ada di pasar. 33 Kotler dan Amstrong juga menambahkan dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti people manusia, physical evidence fasilitas fisik, dan process proses, sehingga dikenal dengan istilah 7P maka dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa itu product, price, place, promotion, people, physical evidence, and process. 56 5. Manusia people Manusia adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari manusia adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa. 57 6. Sarana Fisik Physical Evidence Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya. 58 7. Proses process Proses adalah semua prosedural aktua;, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan produk dan jasa. Proses dalam jasa 56 Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 13, jilid 1. Jakarta:Erlangga, 2012, hal. 62 57 Ibid., 58 Ibid., 34 merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu sendiri. 59 Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran, maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran memiliki elemen-elemen yang sangat berpengaruh dalam penjualan karena lemen tersebut dapat mempengaruhi minat konsumen dalam melkaukan keputusan pembelian.

C. Pembiayaan Perbankan Syariah

1. Pengertian Pembiayaan Pada prinsipnya, Bank Syariah sama dengan Perbankan Konvensional, yaitu sebagai instrumen intermediasi yang menerima dana dari orang-orang yang surplus dana dalam bentuk penghimpunan dana dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dalam bentuk produk pelemparan dana. Sehingga produk-produk yang disediakan oleh bank-bank konvensional, baik itu produk penghimpunan dana funding maupun produk pembiayaan financing, pada dasarnya dapat pula disediakan oleh Bank-bank Syariah. Pembiayaan yang dilakukan bank sering disebut kredit. Kredit merupakan suatu kalimat yang diambil dari bahasa Latin yaitu Kreditum yang berarti kepercayaan akan kebenaran atau Crede yang berarti saya percaya. Dalam bahasa Yunani kredit adalah Credere yang berarti kepercayaan. Kepercayaan ini berdasarkan atas sebuah perjanjian bank yang dilakukan secara sah di depan pejabat kredit yang berwenang secara notarial maupun dilakukan tanpa 59 Ibid., 35 ketentuan hukum yang kuat dibawah tangan. Adakalanya kredit dinyatakan hanya sebagai janji untuk membayar uang atau sebagai izin menggunakan dana prang lain. 60 Pembiayaan menurut Antonio adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit kekurangan dana. 61 Selanjutnya menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 mengemukakan bahwa pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 62 Dalam hal ini peraturan pemerintah tentang Perbankan Syariah telah disempurnakan dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 bahwa Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa: a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk Ijarah Muntahiya Bit Tamlik c. Transaksi dalam bentuk piutang Murabahah, Salam, dan Istishna d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang Qardh, dan e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk Ijarah untuk transaksi Multijasa 60 Pandia Frianto. Dkk, Lembaga keuangan, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2005, cet. I, h. 194 61 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001 h. 160 62 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan 36 Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. 63 Dalam istilah teknisnya pada perbankan syariah pembiayaan disebut sebagai aktiva produktif. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia aktiva produktif adalah penamaan dana Bank Syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening administratif serta Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia Peraturan Bank Indonesia No. 47PBI2003 tanggal 19 Mei 2003. 64 Dengan kata lain Muhammad mengungkapkan bahwa pembiayaan atau dengan kata lain financing adalah pendaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. 65 2. Pembiayaan Murabahah a. Pengertian Murabahah Secara etimologis, murabahah berasal dari kata al-ribha atau al-rabh yang memiliki arti kelebihan pertambahan perdagangan. Dengan kata lain, al-ribh 63 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah 64 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, jakarta: Gema Insani Press, 2001 h. 17 65 Ibid. 37 tersebut dapat diartikan sebagai keuntungan “keutungan, laba, faedah”. 66 Sedangkan menurut istilah murabahah adalah salah satu bentuk jua beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam pengertian lain murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Pembayaran atas akad jual beli murabahah dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Hal inilah yang membedakan murabahah dengan jual beli lainnya adalah penjual harus memberitahukan kepada pembeli harga barang pokok yang dijualnya serta jumlah keuntungan yang diperoleh. Bai’ al-Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dalam bai’ al-murabahah penjual harus member tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Murabahah adalah perjanjian jualbeli antara bank dengan nasabah. Bank syariah membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah. 67 b. Landasan Syariah Murabahah 1 Al-Qur’an 66 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Pustala Progressif, 1997, h. 463 67 Muhammad Syafi ’i Antonio, Bank Syariah dari Teori Ke Praktik. Jakarta:Gema Insani Press, 2001, h. 101