Latar Belakang Analisis Bauran Pemasaran Pembiayaan KPR IB pada BPRS Al Salam
4 keuangan Islam adalah pembiayaan dengan sistem bagi hasil. Praktik bagi hasil
ini terkemas dalam dua jenis pembiayaan, yaitu pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Jenis pembiayaan lainnya adalah terkemas dalam
pembiayaan berakas atau sistem jual beli, yaitu pembiayaan murabahah, bai as- salam, dan bai isthisna, dan juga terdapat sistem sewa dengan akad ijarah
9
. Melihat pertumbuhan penduduk di Indonesia yang tinggi berbanding lurus
dengan peningkatan kebutuhan tempat tinggal, bank sebagai pihak yang mampu menyalurkan dana melihat potensi kebutuhan akan tempat tinggal membuat bank-
bank syariah mengeluarkan produk dengan berbagai akad dalam sistem pembelian Kredit Pemilikan Rumah KPR sebagai tingkat konsumtif yang tinggi. Kredit
Pemilikan Rumah atau biasa disebut KPR merupakan salah satu langkah bank untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk dapat membeli rumah
dengan cara cicilan.
10
Bahkan bank bekerjasama dengan pemerintah dalam memberikan pembiayaan KPR bersubsidi yang ditujukan kepada masyarakat
menengah kebawah agar dapat memiliki rumah sendiri. KPR merupakan perwujudan dari peranan bank sebagai intermediary, dan
peranan sebagai intermediary ini tidak hanya ada pada bank konvensional, melainkan juga terdapat pada bank syariah. Bedanya, bank syariah dalam
melakukan kegiatan usahanya tidak berdasarkan bunga interest free.
11
KPR tergolong dalam jenis kredit konsumsi, yaitu kredit jangka pendek atau panjang
9
Muhamad, DRS, M.Ag, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta:2002, h.259
10
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Ed. Rev. Cet. 6, Jakarta: Kencana, 2011 h. 61
11
Sutan Remy Sjahdaini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam tata Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999, h. 4
5 yang diberikan kepada debitur untuk membiayai barang-barang kebutuhan atau
konsumsi dalam skala kebutuhan rumah tangga yang pelunasannya dari penghasilan bulanan nasabah bulanan nasabah debitur yang bersangkutan.
12
Banyak cara yang dapat ditempuh oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka dalam hal perumahan. Disinilah bank muncul
menjembatani kepentingan pembeli dan menjual rumah dengan menawarkan fasilitas kredit pemilikan rumah.
13
Dengan maraknya produk pembiayaan KPR, tidak hanya bank konvensional saja yang mengeluarkan produk tersebut namun
bank syariah juga mulai mengeluarkan produk pembiayaan rumah hunian yang berlandaskan syariah. Dalam mengeluarkan produk pembiayaan hunian syariah
bank syariah menawarkan berbagai produk-produk pembiayaan KPR dengan mekanisme yang berbeda-beda sesuai kebutuhan nasabah. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan dan meringankan nasabah dalam menentukan rumah sesuai kemampuan finansialnya. Kemudahan yang diberikan bank dalam memenuhi
salah satu kebutuhan primer manusia ini mendapatkan respon positif dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan yang signifikan terhadap
pembiayaan KPR baik di Bank Konvensional maupun Bank Syariah. Akibat suku bunga yang naik pada tahun 2014 suku bunga kredit korporasi dan kredit
konsumsi KPR naik masing-masing menjadi 10,4 dan 8,8. Kredit ritel, kredit mikro dan kredit konsumsi non-KPR juga mengalami kenaikan menjadi 10,7,
12
Helmi Haris, Pembiayaan Kepemilikan Rumah, Sebuah Inovasi Pembiayaan Perbankan Syariah, La Riba,2007, Vol.1
13
Cara Mudah Memahami dan Memilih KPR, artikel diakses 3 Oktober 2016 www.housing-estate.com
6 9,7 dan 9,6 pada triwulan I-2014.
14
Namun permintaan KPR mengalami perlambatan pada tahun 2015 hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti
Residensial yang tumbuh sebesar 1,44 qtq atau 6,27 yoy. Lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat 1,54 qtq atau 6,29
yoy. Perlambatan terjadi pada semua tipe rumah.
15
Pertumbuhan dalam sektor properti juga akan terus naik, hal ini sejalan dengan rencana pemerintah yang siap menggelontorkan dana hingga Rp 313
Triliun untuk infrastruktur, dalam peluang inilah percepatan pembangunan infrastruktur perbankan memiliki peluang besar dalam penyaluran kredit
konstruksi.
16
Peluang pembiayaan properti bagi perbankan tidak hanya dipicu oleh rencana pembangunan infrastruktur, tetapi juga pembiayaan perumahan terutama
pada segmen kalangan menengah ke bawah. Sektor pembiayaan perbankan yang umunya masuk ke bpada level
menengah keatas mulai merambah pada level menengah kebawah, hal ini membuat lembaga keuangan syariah yang berada pada level menengah kebawah
berusaha membuat pengembangan dalam produk pembiayaannya. Sejalan dengan pertumbuhan pembangunan infrastruktur tersebut, BPRS
Al Salaam Cinere mulai merambah segmen baru dalam produk pembiayaan pembangunan rumah BPRS Al Salaam merupakan Lembaga Keuangan Mikro
14
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah, h. 5
15
Bank Indonesia, Hasil Survei Harga Properti Residensial SHPR-Primer 2015: Pertumbuhan Harga Properti Residensial Melambat
16
http:infobanknews.commenilik-potensi-kredit-properti-di-2016 diakses 2
Oktober pukul 22:58
7 Syariah LKMS yang berada di Jl. Cinere Raya Blok A No. 42, Limo Depok.
BPRS AL Salaam melayani jasa keuangan berupa simpanan dan pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah. Sumber dana yang dikelola BPRS Al Salaam
berasala dari dana sendiri serta dana pihak ketiga. Salah satu fasilitas dari BPRS Al Salaam adalah Pembiayaan. Pembiayaan yang dikeluarkan oleh BPR AL
Salaam cukup beragam salah satunya yaitu Pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah KPR iB.
17
Dalam strategi pemasaran terdapat istilah Bauran Pemasaran Marketing Mix. Bauran pemasaran merupkan cara dimana pengusaha dapat mempengaruhi
konsumennya yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang serta perlu dilakukan tindakan-tindakan konkret.
18
Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat melakukan tindakan-tindakan yang terdiri dari 4 macam, yaitu tindakan
mengenai produk product, harga price, distribusi atau penempatan produk place, dan promosi promotion.
19
Hal ini menjadi menarik untuk mengetahui bagaimana penerapan manajemen pemasaran, khususnya mengenai bauran pemasaran tersebut ke dalam
sebuah pembiayaan KPR iB BPRS AL Salaam Cinere yang tentunya akan memberi manfaat terhadap BPRS Al Salaam sebagai masukan dari strategi
pemasarannya.
17
www. BPRS Al-Salam.co.id
18
Drs. H. Indriyono Gitosudarmo, M. Com. Hons, Manajemen Strategis, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001 hal. 203
19
Ibid.
8 Dengan memahami bahwa suatu pembiayaan terutama pada produk yang
baru akan dikembangkan menjadi salah satu yang urgensi untuk diketahui dalam bauran pemasaran, maka penulis menjadi tertarik untuk menganalisis mengenai
upaya BPRS Al Salaam Cinere untuk dapat mengembangkan produk KPR iB nya. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian di BPRS AL
Salaam Cinere mengenai bauran pemasaran yang merupakan bagian dari strategi pemasaran yang penerapannya dapat dilakukan pada lembaga apapun untuk
menghasilkan produk yang baik berupa barang ataupun jasa. Seperti halnya BPRS Al Salaam Cinere yang memberikan Pembiayaan KPR iB kepada nasabahnya.
Atas dasar pertimbangan diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian
“ANALISIS BAURAN PEMASARAN PEMBIAYAAN KPR iB PADA BPRS AL SALAAM
”