65
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Perkembangan perbankan syariah ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, pada masa itu kegiatan operasional perbankan masih
bersifat sederhana yaitu menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman
uang. Pada masa Rasulullah satu orang melakukan satu fungsi saja, kemudian pada masa abbasiyah, ketiga fungsi perbankan tersebut dilakukan
oleh satu individu saja. Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan perbankan yang dilakukan perorangan ini dilakukan institusi yang pada
masa ini dikenal dengan institusi bank kasmir,2004. Di dunia Arab, perkembangan perbankan syariah dimulai dengan
berdirinya Mit Gharm Local Saving Bank pada tahun 1963 ini merupakan ujung tombak sejarah perbankan syariah pada zaman modern. Di Yordania,
berdiri bank Islam Yordania dan kemudian disusul berdirinya Bank Sosial Nasser di Mesir. Pada tahun 1975 berdiri juga IDB Islamic Bank
Development dan Bank Islam Dubai di Arab Saudi berdiri atas prakarsa dari siding mentri luar negeri dalam siding tersebut diusulkan penghapusan
system keuangan berdasarkan bunga dan menggantinya dengan bagi hasil. Pada periode perkembangan di tahun 1976 sampapi awan 1980an,
ditandai dengan menyebarnya perbankan dari wilayah teluk Arab ke Asia
66
timur, dan selanjutnya ke Eropa barat. Kemudian sekitar tahun 1983 hingga kini, perbankan telah mengalami kemajuan. Pada tahun 1983 di
Malaysia berdiri Bank Islam Malaysia Berhad lalu disusul dengan berdirinya Lembaga Keuangan Perseroan Perbankan Investasi al rajh di
Arab Saudi dan Al-barakah Turkish Finance House di Turki pada 1985. Berkembangnya bank-bank syariah di negara-negara Islam
berpengaruh ke Indonesia awal periode 1980-an telah banyak diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam. Akan tetapi prakarsa
untuk mendirikan bank Islam baru dimulai pada tahun 1990. Bank Islam yang pertama kali berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia yang
diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan pemerintah serta mendapatkan dukungan dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ICMI.
Bank Muamalat mulai beroperasi pada tahun 1991. Dalam perkembangan perbankan syariah tingkat likuiditas sangat
penting untuk diperhatikan, karena tingkat likuiditas merupakan salah satu indikator untuk mengetahui sehat atau tidaknya suatu bank. Dapat dilihat
perkembangan likuiditas pebankan syariah di Indonesia.
67
Berdasarkan gambar diatas, perkembangan FDR yang menjadi indikator likuiditas mengalami naik turun atau fluktuatif. Kenaikan yang
drastic terjadi pada tahun 2012 sebesar 100 dan 2013 100,34 akan tetapi bank dapat mengendalikan lagi rasio FDR pada tahun 2014 sebesar 91
dan 2015 sebesar 92,14. Meskipun perkembangan FDR terjadi secara fluktuatif akan tetapi niali FDR masih dalam batas aman, sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia nilai FDR berkisar di 80-110 sehingga dapat dikatakan bahwa likuiditas perbankan syariah masih aman.
B. Deskriptif Data