Capital Adequacy Ratio CAR

27 perhitungan bunga; 2. Deposito yang dibenarkan secara syariah yaitu giro yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi’ah.

D. Capital Adequacy Ratio CAR

Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang megandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain yang ikut dibayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman utang dan lain- lain Suhartatik,2012 Hasibuan 2005 menyatakan bahwa CAR adalah kebutuhan modal minimum bank yang dihitung berdasarkan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR, besarnya CAR dalam suatu bank telah ditentukan sebesar 8 merupakan standar dari BIS Bank for International Settlement. CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko Dendawijaya, 2000. CAR merupakan rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia mengacu pada ketentuan standar internasional yang dikeluarkan oleh 28 Banking for International Settlemnt BIS Riyadi, 2006. Secara matematis CAR dirumuskan sebagai berikut: CAR = M M X 100 Semakin tinggi nilai CAR sesuai ketentuan BI 8 maka semakin baik pula kinerja keuangan, namun jika nilai CAR rendah dibawah 8 maka kinerja keuangan buruk. E. Non Performing Financing NPF Menurut sudarsono 2009, pembiayaan non lancar atau yang juga dikenal dengan istilah NPF dalam perbankan syariah adalah jumlah kredit yang tergolong lancar yaitu dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang kualitas aktiva produktif. Dendawijaya 2005 menyatakan NPF adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Dalam kegiatan sehari-hari, pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan-pembiayaan yang kategori kolektabilitasnya masuk dalam kriteria pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan dan pembiayaan macet. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut : NPF = P y P y X Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 69PBI2004 yang dimaksud kredit bermasalah Non Performing Financing adalah kredit 29 dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif yang berlaku. Tingginya Non Performing Financing NPF akan mengurangi kemampuan bank dalam menyalurkan kredit hal ini disebabkan dana yang akan disalurkan akan berkurang, begitu juga sebaliknya jika NPF menurun maka kredit yang disalurkan akan meningkat. Non Performing Financing NPF merupakan jumlah pembiayaan non lancar dengan kualitas Kurang Lancar KL, Diragukan D, dan Macet M dibagi dengan total pembiayaan. Tabel 2.2 Kriteria Penilaian Peringkat Non Performing Financing NPF Peringkat Nilai NPF Predikat 1 NPF 2 Sangat baik 2 2 ≤ NPF ≤ 5 Baik 3 5 ≤ NPF ≤ 8 Cukup Baik 4 8 ≤ NPF 12 Kurang Baik 5 NPF ≥ 12 Tidak baik

F. Bank Syariah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Size Perusahaan, Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Tingkat Likuiditas Bank Umum Syariah

1 18 128