Uji Asumsi Klasik Analisis dan Pembahasan

75 bulan desember sebesar 92,14. Selama periode penelitian dari tahun 2011-2015, nilai likuiditas yang tertinggi pada bulan juli 2013 sebesar 104,83 dan yang terendah pada bulan maret 2012 sebesar 87,13.

C. Analisis dan Pembahasan

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu time series dari januari 2011 sampai dengan desember 2015. Variabel dependen yang digunakan yaitu likuiditas FDR. Sedangkan variabel independen bebas yang digunakan yaitu Dana Pihak Ketiga DPK, Capital Adequacy Ratio CAR dan Non Performing Financing NPF.

1. Uji Asumsi Klasik

Keseluruhan data variabel dalam penelitian ini diolah atau ditransformasikan kedalam bentuk Ln Logaritma Natural. Menurut Algifari 2013, untuk menstandarkan data yang dikarenakan data memiliki satuan yang berbeda agar menjadi sama, maka model kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk persamaan logaritma natural Ln pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model tidak linier menjadi model linier, dengan jalan membuat model dalam bentuk logaritma.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengansumsikan bahwa 76 nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2012. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata- ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal atau tidak, maka dapat digunakan metode analisis grafik dan metode statistik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan analisis grafik dan uji Kolmogrov-Smirnov. Berikut adalah hasil dari uji normalitas : 1 Analisis Grafik Histogram Gambar 4.1 Histogram Sumber : Data diolah Berdasarkan grafik 4.1 di atas, histogarm Regression Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut dinyatakan normal atau data berdistribusi normal. 77 2 Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot Normal P-P Plot Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Sumber : data diolah Berdasarkan Grafik 4.2 di atas, terlihat bahwa penyebaran data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang berarti bahwa data berdistribusi normal atau model regresi memenuhi asumsi normalitas. 3 Uji Kolmogrov-Smirnov Tabel 4.5 Kolmogorov-Smirnov 78 Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, menunjukkan hasil Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,930 dan signifikan pada 0,352 lebih besar dari 0,05 Sig. α. Hal itu berarti nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinieritas. Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas Sumber : data diolah 79 Berdasarkan output pada Coefficients dalam Tabel 4.6 di atas, terlihat bahwa nilai Tolerance menunjukkan terdapat ketiga variabel independen yang memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10, yaitu DPK dengan nilai 0,053, dan CAR dengan nilai -0,059 dan NPF dengan nilai -0,096. Hasil dari perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu ketiga variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih kurang dari 10. Pada variabel DPK dengan nilai VIF sebesar 1,897, variabel CAR dengan nilai VIF sebesar 1,475 serta pada variabel NPF dengan nilai VIF sebesar 1,447. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu time-series atau ruang cross section. Beberapa penyebab munculnya masalah autokorelasi dari sebagian data time series dalam analisis regresi adalah adanya kelembaman inertia artinya data observasi pada periode sebelumnya dan periode sekarang kemungkinan besar akan mengandung saling ketergantungan interdependence Uji Durbin-Watson Uji D-W merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari 80 model empiris yang diestimasi. Berikut adalah hasil dari uji autokorelasi: Tabel 4.7 Uji Auto Korelasi Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai Durbin Watson sebesar 0,525. Oleh karena itu, nilai DW = 0,525 yang berada diantara -2 dan +2. Maka dapat disimpulkan data dalam penelitian ini tidak ada auto korelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama konstan. Sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama atau kosntan maka disebut dengan homoskedatisitas. Berikut adalah hasil dari uji heteroskedasitas : 81 Analisis Grafik dengan Scatterplot Gambar 4.3 Scatterplot Sumber : Data diolah Berdasarkan tampilan pada Scatterplot dalam Gambar di atas, terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual. Oleh karena itu maka berdasarkan uji heteroskedastisitas menggunakan metode analisis grafik, pada model regresi yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

2. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Size Perusahaan, Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Tingkat Likuiditas Bank Umum Syariah

1 18 128