Pemilihan Model Terbaik PENGARUH PRODUKSI BERAS, IMPOR BERAS, TINGKAT KONSUMSI BERAS TERHADAP HARGA BERAS DI INDONESIA TAHUN 2008-2013 (Studi Kasus 32 Provinsi)

124 yang terbesar di Indonesia merupakan provinsi Jawa Barat sebanyak 7110603.1 Ton pada tahun 2013. Kenyataan bahwa Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi yang terbesar dalam mengkonsumsi beras sejalan dengan jumlah penduduk yang terdapat pada ketiga provinsi tersebut. Namun ternyata provinsi yang memiliki perubahan jumlah konsumsi beras terbesar di Indonesia ada pada provinsi Kepulauan Riau dengan angka 3,4 pada periode 2008-2013. Sedangkan provinsi yang memiliki perubahan jumlah konsumsi beras terkecil di Indonesia ada pada provinsi Jawa Timur dengan angka 0,2 pada periode 2008-2013. Adapun perubahan jumlah konsumsi beras sangatlah bergantung pada jumlah penduduk dan kemampuan rumah tangga masyarakat dalam mengkonsumsi beras.

2. Pemilihan Model Terbaik

Model yang digunakan secara umum adalah sebagai berikut: � � � �� = + � �� �− + � �� + � �� + � �� Dimana: HargaBeras it : Harga eceran rata-rata beras provinsi i pada periode t ProduksiBeras it : Total Produksi Beras di provinsi i pada 125 periode t ImporBeras it : Total Impor Beras di provinsi i pada periode t KonsumsiBeras it : Total Konsumsi Beras di provinsi i pada periode t β : InterceptKonstanta β 1 ,β 2 ,β 3 ,β 4 : Koefisien regresi e it : error term Selanjutnya kita memilih model mana yang terbaik untuk digunakan pada persamaan diatas, adapun model-model yang ada pada regresi data panel adalah sebagai berikut:

a. Pooled Least Square PLS

Pertama yang harus dilakukan untuk memulai mengolah data yaitu dengan menggunakan metode Pooled Least Square PLS, dimana metode ini merupakan salah satu syarat untuk melakukan uji F-restricted. Dari hasil pengolahan yang dilakukan melalui E- Views 7.0 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.1 Regresi Data Panel: Pooled Least Square PLS Sumber: Data diolah. Lampiran 2 R-squared 0.364734 Adjusted R-squared 0.352517 126 Tabel 4.1 memperlihatkan hasil estimasi dari regresi data panel dengan menggunakan metode PLS, dimana R-Squared yang diperoleh sebesar 0,364734, artinya sebesar 36,47 variabel Harga Beras pada 32 Provinsi di Indonesia dapat dijelaskan oleh Produksi Beras, Impor Beras, dan Konsumsi Beras pada 32 Provinsi di Indonesia. Sedangkan 63,53 variabel Harga Beras dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

b. Fixed Effect Model FEM

Setelah hasil dari PLS diperoleh, maka dapat dilakukan uji selanjutnya yaitu dengan metode Fixed Effect Model FEM. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh antara PLS dengan FEM dapat dibandingkan dan dilihat kesesuaiannya, sehingga dapat dijadikan sebagai model penelitian. Dari hasil pengolahan E- Views 7.0 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Regresi Data Panel: Fixed Effect Model FEM R-squared 0.650028 Adjusted R-squared 0.554836 Sumber: Data diolah. Lampiran 2 Tabel 4.2 memperlihatkan hasil estimasi dari regresi data panel dengan menggunakan metode PLS, dimana R-Squared yang 127 diperoleh sebesar 0,650028, artinya sebesar 65 variabel Harga Beras pada 32 Provinsi di Indonesia dapat dijelaskan oleh Produksi Beras, Impor Beras, dan Konsumsi Beras pada 32 Provinsi di Indonesia. Sedangkan 35 variabel Harga Beras dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk ke dalam penelitian ini.

c. Pooled Least Square vs Fixed Effect Model Uji Chow

Uji Chow merupakan salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi Pooled Least Square PLS lebih baik dari pada Fixed Effect Model FEM. Untuk mengetahui model data panel yang akan digunakan, maka digunakan uji F- Restricted dengan cara membandingkan F-Statistik dan F-Tabel. Sebelum membandingkan, maka dibuat terlebih dahulu hipotesisnya sebagai berikut: H 0: Model Pooled Least Square Restricted H a: Model Fixed Effect Unrestricted Dari hasil regresi berdasarkan metode PLS dan FEM menggunakan E-Views 7.0 diperoleh F-Statistik seperti yang terlihat dalam Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 F-Restricted 128 Redundant Fixed Effects Tests Equation: FIXED Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.287068 31,125 0.0000 Cross-section Chi-square 95.390675 31 0.0000 Sumber: Data diolah. Lampiran 3 Dari tabel 4.3 diperoleh nilai F-Statistik 3,287068, dengan nilai F- Tabel pada df 31,125 α = 5 adalah 1,524 sehingga nilai F-Statistik F-Tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga model data panel yang digunakan adalah Fixed Effect Model FEM.

d. Random Effect Model REM

Setelah ditentukan bahwa Fixed Effect merupakan model yang sesuai dengan penelitian ini melalui pengujian F-Restricted. Untuk melihat bahwa model ini merupakan model yang tepat, maka perlu dilakukan pengujian selanjutnya dengan membandingkan antara model FEM dan REM pada uji Hausman. Dari hasil pengolahan E- Views 7.0 didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Regresi Data Panel: Random Effect Model R-squared 0.250395 Adjusted R-squared 0.235979 Sumber: Data diolah. Lampiran 4 Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa hasil estimasi dari regresi 129 data panel dengan menggunakan PLS, dimana R-Squared yang diperoleh sebesar 0,250395, artinya sebesar 25,03 variabel Harga Beras pada 32 Provinsi di Indonesia dapat dijelaskan oleh Produksi Beras, Impor Beras dan Konsumsi Beras. Sedangkan 74,97 variabel Harga Beras dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

e. FEM vs REM Uji Hausman

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui model data panel yang sesuai dalam penelitian antara FEM dan REM. Pengujian ini dengan cara membandingkan nilai Chi-Square statistik dengan nilai Chi-Square tabel. Sebelum membandingkan, maka dibuat hipotesis terlebih dahulu yaitu sebagai berikut: H : Model Random Effect H a : Model Fixed Effect Dari hasil regresi dengan E-Views 7.0 melalui Uji Hausman, diperoleh hasil sebagai berikut pada tabel 4.5: Tabel 4.5 Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: RANDOM Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. 130 Cross-section random 9.724934 3 0.0211 Sumber: Data diolah. Lampiran 5 Dari Tabel 4.5 diatas diperoleh nilai Chi-Square Statistic adalah 9,724934 dengan nilai Chi-Square tabel dengan d.f.=3 dan α=5 adalah 7,814728. Sehingga nilai Chi-Square statistik 9,724934 Chi-Square tabel 7,814728, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa model yang tepat dalam penelitian ini adalah Fixed Effect Model.

3. Uji Asumsi Klasik