Uji Asumsi Klasik PENGARUH PRODUKSI BERAS, IMPOR BERAS, TINGKAT KONSUMSI BERAS TERHADAP HARGA BERAS DI INDONESIA TAHUN 2008-2013 (Studi Kasus 32 Provinsi)

130 Cross-section random 9.724934 3 0.0211 Sumber: Data diolah. Lampiran 5 Dari Tabel 4.5 diatas diperoleh nilai Chi-Square Statistic adalah 9,724934 dengan nilai Chi-Square tabel dengan d.f.=3 dan α=5 adalah 7,814728. Sehingga nilai Chi-Square statistik 9,724934 Chi-Square tabel 7,814728, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa model yang tepat dalam penelitian ini adalah Fixed Effect Model.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah dalam model penelitian, variabel pengganggu atau residual berdistribusi dengan normal atau tidak, dapat diketahui dengan melihat dan membandingkan nilai Jarque- Bera JB dengan nilai Chi-Square tabel. Menurut Winarno 2011: 5.37, “Jika nilai Jarque-Bera JB Chi-Square Tabel, maka data penelitian berdistribusi normal”. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan E-Views 7.0, diperoleh hasil sebagai berikut: Gambar 4.5 Histogram-Uji Normalitas 131 Sumber: Lampiran 6 Gambar 4.5 menunjukkan bahwa nilai JB hitung sebesar 5,780233, dan nilai Chi- Square Tabel df3, α=5 adalah 7,81. Dengan nilai Chi-Square tabel 7,81 JB Hitung 5,780233 dan dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal. Selain itu dapat dilihat dari nilai probabilitas yang lebih dari α=5 0,05, dengan nilai probabilitas sebesar 0,55570.

b. Uji Multikolinearitas

Pada uji ini dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antar variabel independen Produksi Beras, Impor Beras dan Konsumsi Beras, karena apabila terdapat hubungan antar variabel independen maka data yang akan diteliti akan mengalami masalah dan akan mempengaruhi hasil penelitian. Menurut Hamja 2012: 23, untuk mengidentifikasi masalah multikolinearitas dapat 132 dilihat dari nilai matriks korelasi, dimana nilainya tidak boleh kurang dari 0,8. Tabel 4.6 Matriks Korelasi PRODUKSIBERAS IMPORBERAS KONSUMSIBERAS PRODUKSIBERAS 1.000000 0.147007 0.670848 IMPORBERAS 0.147007 1.000000 0.394934 KONSUMSIBERAS 0.670848 0.394934 1.000000 Sumber: Lampiran 7 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas karena nilai matriks korelasi semua variabel Produksi Beras, Impor Beras dan Konsumsi Beras kurang dari nilai 0,8 Hamja, 2012: 23.

c. Uji Heteroskedastisitas

Masalah heteroskedastisitas dapat dilihat dengan banyak cara salah satunya dengan melihat Uji Park dan Uji Glejser. Adapun uji park adalah uji yang menjadikan lnresidu 2 menjadi variabel dependen dan variabel independen diuji bersamanya. Adapun hasil analisisnya sebagai berikut: Tabel 4.7 Uji Park Dependent Variable: LOGRES2 Method: Panel Least Squares Date: 062515 Time: 09:12 Sample adjusted: 2009 2013 Periods included: 5 133 Cross-sections included: 32 Total panel balanced observations: 160 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.542202 1.185842 2.143794 0.0336 PRODUKSIBERAS -0.342190 0.189987 -1.801124 0.0736 DIMPORBERAS 0.145916 0.083992 1.737259 0.0843 DKONSUMSIBERAS -52.03160 28.90227 -1.800260 0.0738 R-squared 0.042626 Mean dependent var 0.238258 Adjusted R-squared 0.024215 S.D. dependent var 2.028726 S.E. of regression 2.004013 Akaike info criterion 4.252862 Sum squared resid 626.5065 Schwarz criterion 4.329742 Log likelihood -336.2290 Hannan-Quinn criter. 4.284080 F-statistic 2.315243 Durbin-Watson stat 1.740147 ProbF-statistic 0.077959 Sumber: Lampiran 8 Pada tabel 4.7 terlihat bahwa nilai probabilitas variabel Produksi Beras, Impor Beras dan Konsumsi Beras tidak signifikan, yaitu probabilitas lebih dari α=5 0,05. Maka data penelitian ini dapat disimpulkan terbebas dari Heteroskedastisitas. Untuk memperkuat hasil analisa agar hasil lebih akurat maka dilakukan uji selanjutnya dengan uji glejser. Uji glejser sendiri memiliki kemiripan dengan uji park namun letak perbedaannya adalah variabel dependennya. Bila uji park menggunakan lnresidu 2 , uji glejser menggunakan absolut residual sebagai variabel dependennya. Adapun hasil analisisnya sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji Glejser Dependent Variable: REABS Method: Panel Least Squares 134 Date: 062515 Time: 09:15 Sample adjusted: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 32 Total panel balanced observations: 160 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.928921 0.738119 1.258498 0.2101 PRODUKSIBERAS 0.090175 0.118256 0.762538 0.4469 DIMPORBERAS -0.000310 0.052280 -0.005929 0.9953 DKONSUMSIBERAS 15.72775 17.99000 0.874250 0.3833 R-squared 0.006315 Mean dependent var 1.545626 Adjusted R-squared -0.012794 S.D. dependent var 1.239479 S.E. of regression 1.247383 Akaike info criterion 3.304654 Sum squared resid 242.7303 Schwarz criterion 3.381533 Log likelihood -260.3723 Hannan-Quinn criter. 3.335872 F-statistic 0.330465 Durbin-Watson stat 2.013620 ProbF-statistic 0.803329 Sumber: Lampiran 9 Pada tabel 4.8 diketahui bahwa nilai probabilitas variabel Produksi Beras, Impor Beras dan Konsumsi Beras tidak signifikan, yaitu probabilitas lebih dari α=5 0,05. Maka data penelitian ini dapat disimpulkan terbebas dari Heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Masalah autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson DW, dalam penelitian ini menggunakan FEM dan diperoleh nilai DW sebesar 1,520538 seperti yang dibawah ini. Tabel 4.9 Uji Autokorelasi sebelum Cross section weight Durbin-Watson stat 1.520538 Sumber: Data terlampir. Lampiran 2 135 Dengan nilai 1,520538 maka dapat diketahui bahwa autokorelasi tidak dapat disimpulkan karena berada pada angka 1,34-1,54. Oleh karena itu dilakukan estimasi kembali dengan menggunakan cross section weight dan masalah autokorelasi dapat teratasi. Adapun uji autokorelasi setelah dilakukan Cross section weight adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Uji Autokorelasi sesudah Cross section weight Durbin-Watson stat 2.007921 Sumber: Data terlampir. Lampiran 10 Setelah dilakukan Cross section weight diperoleh nilai durbin Watson DW sebesar 2,007921. Karena nilai DW lebih besar dari 1,54 DW 1,54 dan juga nilai DW kurang dari 2,15 DW2,15 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model penelitian ini terbebas dari autokorelasi.

4. Pengujian Hipotesis