Teori Produksi PENGARUH PRODUKSI BERAS, IMPOR BERAS, TINGKAT KONSUMSI BERAS TERHADAP HARGA BERAS DI INDONESIA TAHUN 2008-2013 (Studi Kasus 32 Provinsi)

23 jumlah sebanyak Q 2 di pasar, maka harga yang terjadi pada musim 2 adalah P 2 . Kemudian, petani merencanakan berproduksi selanjutnya sebanyak Q 3 pada musim 3, berdasarkan harga yang berlaku P 2 . Hasil panen sebanyak Q 3 ini akan menyebabkan harga naik menjadi P 3 . Dengan harga P 3 ini pulalah petani membuat rencana produksi Q 4 pada musim 4, dan begitu seterusnya. Apabila proses ini terus berlangsung, fluktuasinya akan semakn mengecil dan akhirnya terjadi keseimbangan equilibrium, di mana harga keseimbangannya Pe dan jumlah yang diproduksi dan dikonsumsi sebanyak Q e . Pada tingkat ini terjadi kestabilan. Dalam proses tersebut tingkat harga menunjukkan fluktuasi naik turun dari satu musim ke musim berikutnya. Proses ini dinamakan Cobweb atau sarang laba-laba, karena gambarnya memang menyerupai sarang laba-laba. Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, 2006: 70-71.

2. Teori Produksi

Produksi adalah suatu proses dimana sumber daya masukan diolah sedemikian rupa agar menghasilkan produk keluaran dengan nilai tambah yang lebih besar daripada bentuk sebelumnya. Menurut I Gusti Ngurah Agung 2008: 9 produksi dapat didefinisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktifitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan input, oleh karena itu kegiatan produksi tersebut adalah mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan 24 output. Menurut Ari Sudarman 2001: 119 produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat. Menulis buku, memberi nasehat, pertunjukkan bioskop dan jasa bank adalah termasuk dalam pengertian produksi. Tetapi akan sedikit mengalami kesulitan untuk menunjukkan secara pasti faktor-faktor produksi seperti yang dicontohkan tadi, namun jelas bahwa dalam proses produksi seperti ini diperlukan beberapa keterampilan baik bersifat teknis maupun intelektual. Menurut Denny Afrianto pada skripsinya 2010: 31-32, Pada dasarnya faktor-faktor produksi meliputi : a. Faktor Produksi Alam Sumber-sumber alam merupakan dasar untuk kegiatan disektor pertanian, kehewanan, perikanan dan di sektor pertambangan. Sektor-sektor itu lazim disebut produksi primer industri pabrik dipandang sebagai produksi sekunder. Faktor produksi ini terdiri dari : 1 Tanah dan keadaan iklim 2 Kekayaan hutan 3 Kekayaan di bawah tanah bahan pertambangan 4 Kekayaan air; sebagai sumber tenaga penggerak, untuk pengangkutan, sebagai sumber bahan makanan perikanan, sebagai sumber pengairan dll. 25 b. Tenaga Kerja Yang termasuk tenaga kerja yaitu semua yang bersedia dan sanggup bekerja. Golongan ini meliputi yang bekerja untuk kepentingan sendiri baik anggota-anggota keluarga yang tidak menerima bayaran berupa uang maupun mereka yang bekerja untuk gaji dan upah. Juga yang menganggur, tetapi yang sebenarnya bersedia dan mampu untuk bekerja. c. Modal Modal, yaitu barang-barang yang dihasilkan untuk dipergunakan selanjutnya dalam produksi barang-barang lain. Barang-barang modal terutama terdiri atas peralatan yang sangat berguna dalam proses produksi. Peralatan modal tersebut meliputi: mesin-mesin, alat-alat besar, gedung-gedung dsb. Sadono Sukirno 2009: 193 menyatakan bahwa fungsi produksi adalah hubungan diantara faktor- faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya. Adapun menurut Prathama Rahardja dan Mandala Manurung 2006: 107 menyatakan bahwa ekonom membagi faktor produksi barang menjadi barang modal capital dan tenaga kerja labour. Hubungan matematis penggunaan hal-hal berhubungan dengan produksi yang menghasilkan output maksimum disebut fungsi produksi sebagai berikut. 26 Q = fK,L Dimana Q = tingkat output. K = barang modal. L = tenaga kerjaburuh. Dalam Skripsi Denny Afrianto 2010: 33 bahwa pada produksi bidang pertanian, faktor produksinya sangat menentukan besar kecilnya produksi yang akan diperoleh. Untuk menghasilkan produksi output yang optimal maka penggunaan faktor produksi tersebut dapat digabungkan. Dalam berbagai literatur menunjukkan bahwa faktor produksi lahan, modal untuk membeli bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja dan aspek manajemen adalah faktor produksi terpenting diantara faktor produksi yang lain Soekartawi, 1991, seperti tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat keterampilan dan lain-lain. Dalam praktek, faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi ini dibedakan atas dua kelompok Soekartawi, 1991: a. Faktor biologis, seperti lahan pertanian dengan macam dan tingkat kesuburannya, bibit, varietas, pupuk, obat-obatan, gulma dan lain sebagainya. 27 b. Faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga tenaga kerja, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, resiko dan ketidakpastian, kelembagaan, tersedianya kredit dan sebagainya.

3. Hubungan antara produksi dan harga