Teknis dan Teknologi Produksi

46 8. Propogation area mistroom Mistroom digunakan sebagai ruangan perbanyakan tanaman secara vegetatif. Mistroom terdiri dari ruangan propagasi yang terdapat alat penyiraman otomatis springkle untuk memberikan kelembaban pada tanaman dan ruang penyimpanan tanaman muda propagasi. Konstruksi bangunan mistroom menggunakan pipa besi dan atapnya menggunakan atap plastik transparan. 9. Greenhouse PT Istana Alam Dewi Tara memiliki tiga green house yang terdiri dari dua greenhouse di Cinangka I dan sebuah greenhouse di Cinangka II. Green house berfungsi untuk memberikan lingkungan hidup optimal bagi tanaman pada kondisi tertentu seperti tanaman indoor. Konstruksi bangunan green house menggunakan pipa besi dan paranet. Umur pemakaian green house adalah 10 tahun. 10. Pupuk dan Pestisida Banyak jenis pupuk dan pestisida yang digunakan dalam proses produksi dan pemeliharaan tanaman dalam pemberantasan hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Pupuk dan pestisida digunakan untuk semua tanaman dan semua periode tanaman. Pemasok pupuk dan pestisida tersebut diperoleh dari toko saprotan di wilayah Jabodetabek.

5.4.2 Teknis dan Teknologi Produksi

Teknologi yang digunakan di PT Istana Alam Dewi Tara menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Untuk perbanyakan tanaman PT Istana Alam Dewi Tara menggunakan system stek, sedangkan untuk penyiraman PT Istana Alam Dewi Tara menggunakan springkle. Selain itu PT Istana Alam Dewi Tara menggunakan teknologi yang berperan dalam kegiatan pemasaran, yaitu teknologi komputerisasi, teknologi komunikasi, teknologi informatika dan teknologi transportasi. Teknologi saat ini membantu dalam melakukan pemasaran dalam media internet Website dan E-mail, telephone, faximili dan lain-lain. 47 Teknik budidaya tanaman merupakan salah satu kegiatan yang berpengaruh dan menjadi tolak ukur keberhasilan suatu usaha. Adapun proses produksi tanaman Dipladenia crimson adalah: a. Budidaya Stek Perbanyakan tanaman hias bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, akan tetapi untuk perbanyakan tanaman Dipladenia crimson yang dilakukan PT Istana Alam Dewi Tara yaitu menggunakan system stek. Stek merupakan sistem perbanyakan pucuk pada ujung batang muda yang ada pada tanaman yang mempunyai sifat mudah berakar. Penyetekan diambil dari ujung batang yang baru tumbuh pada indukan tanaman dan biasanya penyetekan diberi hormone perangsang pengakaran pada batang stek untuk mempercepat tumbuhnya akar. Berikut adalah tahapan proses penyetekan tanaman Dipladenia crimson: 1. Persiapan media tanam, dimulai dari pencampuran media tanam yang terdiri dari sekam bakar, cocopeat dan pasir malang dengan perbandingan untuk satu tray membutuhkan sekam bakar 1 kg, cocopeat 0,5 kg dan pasir malang 0,5 kg yang kemudian diaduk rata. Setelah semua tercampur rata, media tanaman siap untuk dimasukan ke dalam tray yang berisi 104 tanaman dan siap untuk digunakan. 2. Persiapan bibit dilakukan dengan cara cutting yang diambil dari tanaman induk Dipladenia crimson pada batang kira-kira 5 cm sisa 2-3 ruas daun. Pengambilan bibit pada induk sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar bibit yang diambil masih segar dan untuk menjaga tingkat kematian pada tanaman. Selain itu bibit yang telah diambil pada induk tanaman sebaiknya langsung disiram dan selanjutnya dilakukan proses penyetekan. 3. Setelah bibit melalui proses cutting, ujung batang tanaman dicelupkan dalam Rapid Root zat yang berfungsi untuk merangsang munculnya akar. 4. Setelah batang stek dicelupkan pada Rapid root, proses selanjutnya yaitu proses penubbingan tanaman ke tray yang sudah diisi dengan media tanam yang disiapkan. Hasil dari proses penubingan tersebut kemudian disiram dan disimpan dalam mistroom. Ruang mistroom yang disiapkan sudah dilengkapi alat timer otomatis Springkle yang siap menyiram tanaman secara otomatis sehingga tanaman perbanyakan akan selalu segar. 48 5. Akar pada tanaman akan keluar kira-kira dalam waktu 2-3 minggu. 6. Setelah satu sampai dua bulan, tanaman siap dipindahkan ke dalam pot yang berukuran 20 cm, akan tetapi pemindahan tanaman tersebut harus tetap disimpan di dalam mistroom selama satu minggu. Setelah satu minggu tanaman siap untuk dipindahkan ke row terbuka untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman. b. Perawatan Dipladenia crimson merupakan tanaman yang mudah dirawat. Akan tetapi, agar tanaman ini tumbuh dengan baik, maka harus memerlukan perawatan yang intensif melalui pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit terpadu, pemangkasan prunning, dan potting. 1. Pemupukan Pemupukan merupakan hal yang penting untuk pertumbuhan tanaman hias. Tanaman hias memerlukan 14 unsur pupuk unsur hara essensial, karena media tanam yang digunakan belum cukup menyediakan pupuk, maka diberikan beberapa jenis pupuk yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman maupun untuk tanaman agar berbunga. Pupuk yang diberikan untuk tanaman dipladenia cimson yaitu berupa pupuk gowmore. Untuk frekuensi pemupukan dilakukan rutin setiap satu minggu atau disesuaikan dengan kekeringan media tanam. 2. Pengairan Hal yang terpenting dalam usaha tanaman yaitu air yang dapat mempengaruhi perkembangan tanaman baik tanaman indoor maupun tanaman outdoor, air akan diserap bersama unsur pupuk untuk keperluan hidup tanaman tersebut. Tanaman hias membutuhkan air agar tidak kekeringan dan menjadikan tanaman layu, kemudian menguning dan rontok serta akan mengakibatkan batang akan mengering dan mati. Sehingga pada tanaman perlu pengairan dengan cara penyiraman setiap hari untuk menjaga kelembaban yang baik dan pertumbuhan yang maksimal pada tanaman. Dosis air yang diberikan pada tanaman juga harus disesuaikan dengan jenis tanamannya dan disediakan dalam jumlah yang seimbang, karena ada tanaman-tanaman tertentu yang membutuhkan banyak air dan adapula tanaman yang hanya butuh sedikit air. Hal ini dikarenakan air dalam jumlah banyak dan terlalu lama didaerah perakaran akan menyebabkan akar tidak 49 dapat bernafas dan menyebabkan kematian. Selain itu, air yang berlebihan juga akan menyebabkan kelembaban tinggi, sehingga mempermudah tumbuhnya penyakit yang menyerang tanaman. Dalam hal penyiraman PT Istana Alam Dewi tara melakukan penyiraman secara modern dan manual. Penyiraman yang dilakukan secara modern dengan menggunakan springkle, yaitu pipa air yang diatasnya terdapat alat untuk menyiramkan air dengan putaran 360 , putaran springkle dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Kelembutan siraman dan jarak siraman springkle juga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, springkle dapat menyiram tanaman sampai jarak tujuh meter. Adapun air yang baik untuk tanaman harus memenuhi beberapa persyaratan di bawah ini: a. Derajat keasaman pH antara 6,0 sampai 6,5. b. Bersih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. c. Tidak memiliki benih penyakit. d. Tidak mengandung logam berat. e. EC Electro conductifity atau banyaknya zat terlarut didalamnya tidak melebihi 0,20 ms Selain menggunakan springkle, PT Istana Alam Dewi Tara juga menggunakan gembor untuk melakukan proses penyiraman secara manual. Hal tersebut dilakukan apabila terjadi kerusakan pada alat atau pada saat pemadaman listrik. 3. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit terpadu merupakan suatu cara pengendalian yang memandukan berbagai macam kegiatan sehingga hama dan penyakit dapat diminimalisir agar tidak merugikan perusahaan dari segi harga jual tanaman yang dapat mengakibatkan penurunan pendapatan bagi perusahaan. Adapun jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman hias Dipladenia crimson adalah sebagai berikut: a. Mealybug Hama ini merupakan kutu berwarna putih dan memiliki semacam tepung di tubuhnya yang berbentuk seperti kapas yang dilapisi lilin. Hama seperti ini 50 yaitu dapat menghambat pertumbuhan dan akan timbul bercak hitam di sekitar pucuk tanaman yang dapat menyebabkan klorosilbintik pada daun. b. Thisps Bentuk hama ini seperti kutu kecil yang berwarna hitam dan memiliki gerak yang sangat cepat. Adapun gejala dari hama ini yaitu kuncup bunga akan rontok dan bentuk bunga menjadi tidak sempurna. c. Fungus gants Bentuk dari hama ini seperti larva berkepala hitam, bening menyerupai nyamuk. Gejalanya dapat mengakibatkan bercak warna coklat di kuncup bunga dan gagal mekar menjadi kering, akan tetapi jika serangan ringan, kuncup bunga tetap akan mekar akan tetapi bentuk bunga yang dihasilkan tidak sempurna. d. Fusarium Bentuk hama ini seperti cendrawasih yang akan mengakibatkan timbulnya bintik coklat dipermukaan daun yang semakin lama akan semakin melebar. e. Spider mite Hama seperti ini dapat mengakibatkan bagian atas daun akan berwarna kusam dan terlihat mengkerut, sedangkan untuk bagian bawah akan terdapat bercak bekas serangannya. Selain itu hama ini akan lebih banyak pada musim kemarau sehingga penanggulangan hama seperti ini harus lebih sering dilakukan untuk tetap mempertahankan kualitas tanaman hias yang ada di PT Istana Alam Dewi Tara. Bentuk dari hama sprider mite ini yaitu seperti tungau berwarna merah, kuning muda, hijau tua, coklat muda dan hitam. f. Root Mealybug Root Mealybug merupakan hama yang berbentuk seperti kutu rambut berwarna putih yang dapat menghambat akar tanaman menjadi busuk. 4. Pemangkasan Pruning Dipladenia crimson merupakan tanaman yang merambat dan menghasilkan bunga yang merah menyala. Apabila tanaman ini ditempatkan di tempat yang panas maka akan menghasilkan bunga yang indah dan banyak akan tetapi jika ditempatkan di tempat teduh maka akan merambat tapi bunga yang dihasilkan akan sedikit. 51 5. Potting Potting merupakan proses penggantian media pot dan media tanam. Untuk tanaman Dipladenia crimson potting dilakukan setelah tanaman berumur satu bulan diruang mistroom, kemudian dipindahkan ke pot ukuran 20 cm dan ditempatkan di row agar tanaman Dipladenia crimson dapat tumbuh dan menghasilkan bunga yang indah.

5.5 Pemasaran 4P