Metode Analisis Risiko Strategi Pengelolaan Resiko

18 yang mempengaruhi produksi jamur antara lain karena serangan hama dan penyakit tanaman yang sulit dikendalikan, keterampilan tenaga kerja yang belum memadai serta tingkat kegagalan teknologi. Sumber-sumber risiko tersebut akan berakibat terhadap kegagalan produksi yang akan menurunkan pendapatan usaha. Dari hasil penelitian-penelitian terdahulu diperoleh sumber-sumber risiko antara lain cuaca, iklim, suhu, hama dan penyakit, kerusakan teknis, harga bibit, harga jual komoditas. Hal ini juga menjadi sumber-sumber risiko pada produksi tanaman hias yang diteliti pada penelitian ini.

2.2.2 Metode Analisis Risiko

Metode pengukuran analisis risiko antara lain dengan menggunakan variance , standar deviation, dan coefficient variation. Alat ukur risiko ini digunakan untuk mengukur sejauh mana risiko yang dihadapi dalam menjalankan usaha terhadap hasil yang diperoleh perusahaan. Semakin kecil nilai dari ketiga alat ukur tersebut, maka semakin rendah risiko yang dihadapi. Metode analisis risiko ini digunakan dalam penelitian Safitri 2009 mengenai Analisis Risiko Produksi Daun Potong di PT Pesona Daun Mas Asri, Ciawi Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ginting 2009 juga menggunakan metode analisis risiko variance, standar deviation, dan coefficient variation dalam penelitiannya mengenai Risiko Produksi Jamur Tiram Putih Pada Usaha Cempaka Baru di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Hal yang sama dilakukan juga oleh Silaban 2011 dan Sianturi 2011, dimana dalam penelitian mereka menggunakan metode analisis risiko portofolio lebih dari dua komoditas. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Firmansyah 2010 mengenai Risiko Portofolio Pemasaran Sayuran Organik Pada Perusahaan Permata Hati Organik Farm Kabupaten Bogor Jawa Barat, yang menambahkan metode risiko portofolio pemasaran sayuran organik menggunakan single index portofolio dengan bantuan software SPSS. Setyarini 2011 dalam penelitian Pengaruh Risiko Produksi Terhadap Produksi Paprika Hidroponik Di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Batu, Malang menggunakan penambahan metode analisis selain analisis risiko variance, standar deviation, dan coefficient variation 19 yaitu menggunakan metode analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dengan software minitab 14.

2.2.3 Strategi Pengelolaan Resiko

Strategi pengelolaan risiko merupakan langkah-langkah yang dapat ditempuh perusahaan untuk menangani terjadinya risiko. Fungsi-fungsi manajemen sangat berperan dalam perumusan strategi pengelolaan risiko sehingga penentuan strategi dapat dikonsep dalam manajemen risiko. Strategi pengelolaan risiko diperlukan untuk menekan dampak yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Menurut Kaan 2002, strategi pengelolaan risiko dalam pertanian antara lain: 1 mengurangi risiko dalam koperasi, misalnya diversifikasi produk, 2 transfer atau pengalihan risiko diluar operasi, misalnya kontrak produksi, dan 3 membangun kemampuan operasi untuk bertahan dari adanya risiko, misalnya memelihara asset lancar. Strategi pengelolaan risiko yang sama dilakukan oleh Safitri 2009. Dalam penelitiannya menggunakan strategi pengelolaan risiko diversifikasi untuk meminimalisir risiko. Strategi pengelolaan risiko diversifikasi produk juga dilakukan oleh Sianturi 2011 dalam Analisis Risiko Pengusahaan Bunga Pada PT Saung Mirwan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, dan Silaban 2011 mengenai Analisis Risiko Produksi Ikan Hias Pada PT Taufan Fish Farm Di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Selain itu Firmansyah 2009 menggunakan strategi pengelolaan risiko portofolio pemasaran sayuran organik untuk menjaga kestabilan pesanan produk agar berada pada kondisi penjualan normal atau bahkan tinggi dengan cara memperbanyak agen atau distributor. Berbeda dengan Ginting 2009 yang menggunakan strategi preventif dalam pengelolaan risiko produksi jamur tiram. Strategi preventif ini bertujuan untuk menghindari terjadinya risiko produksi jamur tiram. Tindakan preventif yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan kualitas perawatan untuk menangani ikim dan cuaca yang sulit diprediksi, membersihkan area yang dijadikan kumbung untuk mencegah datangnya rayap, tikus dan mikroba serta memperbaiki dan merawat fasilitas fisik, melakukan perencanaan pembibitan dengan memastikan semua bahan baku memiliki kualitas 20 yang baik, mengembangkan sumberdaya manusia, dan menggunakan peralatan yang seteril dalam melakukan penyuntikan bibit murni kedalam media tanam. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu menggunakan metode analisis risiko dengan variance, standar deviation, dan coefficient variation, metode analisis yang sama juga digunakan oleh Ginting 2009, Safitri 2009, Silaban 2011, dan Sianturi 2011. Penelitian ini juga memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ginting 2009 dimana menganalisis risiko pada satu komoditas. Daftar penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Studi Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian Nama Tahun Judul Metode Analisis Firmansyah 2009 Risiko Portofolio Pemasaran Sayuran Organik pada Perusahaan Permata Hati Organic Farm Kabupaten Bogor Jawa Barat. Analisis Risiko melalui Metode Single Indeks Portofolio dan Analaisis Koefisien Korelasi. Ginting 2009 Risiko Produksi Jamur Tiram Putih pada Usaha Cempaka Baru di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Analisis Risiko pada kegiatan spesialisasi. Safitri 2009 Analisis Risiko Produksi Daun Potong di PT Pesona Daun Mas Asri, Ciawi Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Analisis Risiko pada kegiatan spesialisasi dan portofolio. Sianturi 2011 Analisis Risiko Pengusahaan Bunga Pada PT Saung Mirwan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Analisis risiko pada kegiatan diversifikasiportodolio. Silaban 2011 Analisis Risiko Produksi Ikan Hias Pada PT Taufan Fish di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Analisis risiko pada kegiatan diversifikasiportofolio. Setyarini 2011 Pengaruh Risiko Produksi Terhadap Produksi Paprika Hidroponik di PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Batu, Malang Analisis risiko pada kegiatan spesialisasi dan menggunakan fungsi faktor produksi Cobb Douglas. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu Tabel 8 adalah terletak pada komoditas yang diteliti, yaitu pada penelitian ini meneliti komoditas tanaman hias Dipladenia crimson dengan menggunakan strategi preventif untuk meminimalkan risiko. Perbedaan juga terletak pada lokasi penelitian dimana 21 penelitian ini dilakukan di daerah Sawangan Depok. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko variance, standar deviation, dan coeffisient variation dengan menghitung data statistik perusahaan seperti data produksi dan pendapatan, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi selama produksi. 22 III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis