Penelitian Terdahulu yang Relevan

31 eigenvector, dapat diselesaikan melalui dua cara, yaitu dengan manipulasi matriks dan persamaan matematik. 4. Rangking dan skor akhir Menentukan rangking dan skor akhir dapat digunakan set operasi yang memungkinkan sesuai dengan teori.

2.9 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai pengembangan perikanan tangkap diantaranya oleh Sultan 2004 yang melakukan penelitian dengan judul pengembangan perikanan tangkap di kawasan Taman Nasional Laut TNL Taka Bonerate, yang bertujuan secara umum untuk menyusun konsep pengembangan perikanan tangkap, dengan tujuan khusus untuk melakukan seleksi untuk memperoleh alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan, menentukan status sumber daya perikanan, menentukan pola pengembangan perikanan tangkap yang berkelanjutan serta menentukan strategi dan menyusun prioritas strategi dalam pengembangan perikanan tangkap. Hasil penelitian menunjukkan jenis alat tangkap yang tergolong ramah lingkungan berdasarkan metode scoring adalah pukat simbulak jaring insang hanyut, pancing tonda, pancing tangan, pancing cumi, rawai dasar, bubu labuh, rawai cucut, dan purse seine. Pemanfaatan sumber daya hiu di kawasan TNL Taka Bonerate masih pada tingkat optimum, sedangkan perikanan pelagis kecil, perikanan karang dan perikanan cumi-cumi telah melampaui nilai Maximum Sustainable Yield MSY serta perikanan pelagis besar masih berada di bawah nilai MSY. Alokasi optimum pengembangan perikanan tangkap berdasarkan pendekatan goal programming di kawasan TNL Taka Bonerate adalah 31 unit pancing tonda, 18 unit purse seine, 292 unit rawai dasar, 101 unit pancing dasar, 16 unit rawai cucut, dan 8 unit pancing cumi-cumi. Pengalokasian armada penangkapan tersebut dapat menghasilkan total produksi sebesar 755 ton, keuntungan usaha Rp. 2.159.774.000, penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.330 orang, konsumsi ikan sebanyak 140,33 ton 31 kgkapitatahun, PAD sebesar Rp. 38.326.000, dan penerimaan devisa negara melalui ekspor hasil perikanan sebesar US 1,956,800. Urutan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan perikanan tangkap di kawasan TNL Taka Bonerate berdasarkan analisis strength weakness opportunity and threat SWOT dan dilanjutkan dengan AHP berturut-turut adalah optimalisasi pemanfaatan SDI, peningkatan 32 kesejahteraan melalui akses permodalan, peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan ketrampilan, peningkatan PAD dan perbaikan manajemen usaha penangkapan serta peningkatan jaringan informasi dan akses pasar. Kajian yang terkait dengan wilayah penelitian antara lain Suryanto 2000 yang melakukan penelitian tentang sistem zonasi pengelolaan taman nasional laut berdasarkan indeks kepekaan lingkungan IKL studi kasus di Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zonasi telah menggambarkan keserasian antar kegiatan konservasi, wisata alam, perikanan dan pemberdayaan masyarakat, sehingga masing- masing zona menggambarkan keterkaitan antara penataan pemanfaatan lahan daratan dan perairan dengan cara meng-overlay-kan atribut-atribut penggunaan dan keadaan lahan, nilai IKL, dinamika hidro-oseanografi, daerah dan jalur penangkapan ikan serta kelayakan sosekbud didapatkan empat zonasi dengan masing-masing luasan, yaitu: 1 zona inti seluas 10.046,25 ha 9, merupakan zona yang dilindungi dan tidak diperkenankan adanya kegiatan umum, terkecuali kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan penelitian yang mempunyai ijin, 2 zona perlindungan seluas 21.208,75 ha 19, zona ini letaknya berbatasan dengan zona inti dengan pertimbangan bahwa zona ini diharapkan dapat berfungsi sebagai daerah pengaman bagi zona inti dan zona ini mempunyai potensi konservasi dan rekreasi terbatas, 3 zona pemanfaatan seluas 29.022,50 ha 26, zona ini dimanfaatkan sebagai lokasi pariwisata dan pemanfaatan lainnya, namun aktivitas yang ada tetap mempertimbangkan unsur perlindungan dan pelestarian SDA, dan 4 zona penyangga seluas 51.347,50 ha 46, merupakan daerah penahan penyangga atau buffer zone gangguan terhadap zona inti, perlindungan, pemanfaatan dan sesuai dengan peruntukkannya, pada zona ini kegiatan yang ada diarahkan pada pemanfaatan sumber daya secara terkendali seperti penangkapan ikan, budidaya laut, perkebunan yang menunjang kehidupan masyarakat kepulauan Karimunjawa. Pola pengelolaan TNKJ secara terpadu yaitu menyerasikan kegiatan perikanan, pariwisata, konservasi, dan kepentingan masyarakat, dengan jalan mengatur kembali pengelolaan sumber daya perikanan yang tidak sejalan dengan upaya konservasi dan merusak lingkungan, menetapkan rambu- rambu yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan wisata sesuai kaidah konservasi dan meningkatkan keberpihakan dan kepedulian kepada masyarakat setempat dengan meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat. 33 Kajian lain yang terkait dengan pendekatan yang dilakukan dalam metode penelitian diantaranya Suherman 2007, yang melakukan kajian rekayasa model pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap PPSC, melalui penentuan prioritas pengembangan fasilitas di PPSC dengan metode fuzzy AHP. Giyatmi 2005 mengkaji sistem pengembangan agroindustri perikanan laut: suatu sistem kajian kelayakan dan strategi pengembangan di Propinsi Jawa Tengah, yang melakukan pemilihan terhadap komoditas potensial perikanan laut dengan metode IPE dalam kaidah FGDM, dengan pembobotan masing-masing kriteria dengan menggunakan metode OWA. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Potensi dan Produksi Perikanan Tangkap