Kelayakan Finansial Pengembangan Perikanan Tangkap di Kawasan Taman Nasional Karimunjawa Jawa Tengah

26 Formulasi tersebut menunjukkan bahwa kriteria yang memiliki tingkat kepentingan rendah mempunyai pengaruh yang kecil terhadap skor keseluruhan. Formulasi agregasi tersebut memenuhi kondisi pareto optimalitas, kebebasan terhadap alternatif tidak relevan, asosiasi yang positif bagi skor individual terhadap skor keseluruhan, non-dictatorship, dan simetri, yang harus dipenuhi untuk agregasi kriteria jamak atau ganda. 2 Agregasi Terhadap Semua Pakar Pada proses agregasi semua pakar dilakukan penentuan suatu fungsi agregasi Q yang menunjukkan generalisasi ide banyak pakar yang dibutuhkan untuk mendukung suatu keputusan. Untuk nilai Qi diambil dari skala S = {s 1 , s 2 , ..., s n }, di mana i merupakan nilai dari 1 sampai dengan m Yager 1993. Yager 1993 menunjukkan bentuk khusus dari Q apabila skala S hanya dua yaitu: “tidak ada” dan “sempurna”. Jika diperlukan paling sedikit persetujuan m pakar untuk pengambilan keputusan, maka Qi=”tidak ada” untuk i m, dan Qi = ”sempurna” untuk i m. Jumlah titik penilaian q pada skala kardinal S dan jumlah pakar r adalah r = 1,2,...,k, maka untuk semua i = 0,1,2,...,r fungsi Q dapat digunakan rumus: Qk = S bk dan b k = Int ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − + r q k 1 1 Agregasi keputusan pakar dapat dirumuskan berdasarkan metode OWA- operator sebagai berikut: P i = Max j=1,...,r [Qj Λ B B j ] Keterangan: P i adalah agregasi pendapat gabungan pakar terhadap proporsal ke-i. Q j dapat dilihat sebagai petunjuk seberapa penting kelompok memandang jumlah pakar yang mendukung suatu nilai skor yang diputuskan. B B j adalah skor tertinggi ke-j diantara unit skor yang diberikan pakar untuk proporsal ke-i P ik . [Qj Λ B B j ] merupakan pembobot skor terbaik dari objek ke-j, dan terdapat sejumlah j pakar yang mendukung keputusan skor tersebut.

2.7 Kelayakan Finansial

Kelayakan menurut Kadariah et al. 2002 adalah kajian yang dilakukan secara mendalam untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan 27 dikeluarkan. Dengan kata lain kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang diinginkan, kelayakan juga diartikan akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankan usaha, tetapi juga bagi investor, kreditor pemerintah, dan masyarakat luas. Kelayakan finansial didasarkan pada analisis keuangan yang dihitung berdasarkan harga riil dari apa yang sebenarnya terjadi. Kriteria finansial yang digunakan adalah Kadariah et al. 2002: 1 Net Present Value NPV Net Present Value NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital SOCC sebagai discount factor. Rumus untuk menghitung NPV adalah: n n NPV = Σ Bi – Ci = Σ NB i=1 i=1 di mana: NB = Net Benefit = Benefit – Cost. C = Biaya Investasi + Biaya Operasi. B B i = Benefit yang telah di-discount. C i = Cost yang di-discount. i = Discount factor. n = Tahun waktu. Apabila dalam perhitungan NPV diperoleh nilai lebih besar dari nol atau positif maka proyek yang bersangkutan diharapkan menghasilkan tingkat keuntungan, sehingga layak diteruskan. Jika nilai hasil bersih lebih kecil dari nol atau negatif, maka proyek akan memberikan hasil yang lebih kecil dari pada biaya yang akan dikeluarkan atau akan merugi ditolak. 2 Internal Rate of Return IRR IRR atau internal rate of return adalah suatu nilai tingkat bunga yang menunjukkan bahwa nilai sekarang netto NPV sama dengan jumlah seluruh ongkos investasi proyek. Dengan perkataan lain, IRR adalah nilai discount rate sosial yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Rumus untuk menghitung IRR adalah: NPV 1 IRR = i 1 + x i 2 - i 1 NPV 1 - NPV 2 28 di mana: i 1 = tingkat bunga ke-1 i 2 = tingkat bunga ke-2 NPV 1 = nilai NPV ke-1 NPV 2 = nilai NPV ke-2 Jika nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku IRRi, maka suatu perencanaan proyek dinyatakan layak untuk dilanjutkan, dan sebaliknya jiika IRR i, maka proyek ditolak. 3 Net Benefit Cost Ratio Net BC Net Benefit Cost Ratio Net BC merupakan angka perbandingan antara present value dari total penerimaan bersih terhadap present value dari total biaya produksi. Net BC dapat dihitung dengan rumus: Total Net Benefit Net BC = Total Production Cost Jika Net BC 1 maka proyek dinyatakan layak, jika Net BC = 1 maka proyek mencapai titik impas, dan jika Net BC 1, maka proyek dinyatakan tidak layak untuk dilanjutkan.

2.8 Fuzzy Analitycal Hierarchy Process Fuzzy AHP