menimbulkan gejala muntaber. Seng menyebabkan warna air menjadi opalescent, dan bila dimasak akan timbul endapan seperti pasir Slamet, 2005.
Sulfat bersifat iritan bagi saluran gastri-intestinal, bila dicampur dengan magnesium atau natrium. Jumlah MgSO
4
Tembaga sebetulnya diperlukan bagi perkembangan tubuh manusia. Tetapi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala GI, SSP, ginjal, hati, muntaber, pusing kepala,
lemah, anemia, kramp, konvulsi, shock, coma, dan dapat meninggal. Dalam dosis rendah menimbulkan rasa kesat, warna, dan korosi pada pipa, sambungan, dan
paeralatan dapur Slamet, 2005. yang tidak terlalu besar sudah dapat menimbulkan
diare. Sulfat pada boilers menimbulkan endapan hard scales, demikian pula pada heat exchangers Slamet, 2005.
Amonia bebas merupakan hasil proses dekomposisi benda-benda organik. Keberadaan amonia bebas dalam sumber air menunjukkan adanya pencemaran oleh
kotoran binatang atau manusia. Batas amonia bebas yang diperbolehkan 0,05mgl di dalam air minum Chandra, 2007.
2.4. Kualitas Air
2.4.1. Standard Kualitas Air
Dengan adanya standard kualitas air, orang dapat mengukur kualitas dari berbagai macam air. Setiap jenis air dapat diukur konsentrasi kandungan unsur yang
tercantum didalam standard kualitas. Dengan demikian dapat diketahui syarat kualitasnya, dengan kata lain standard kualitas dapat digunakan sebagai tolak ukur.
Universitas Sumatera Utara
Standard kualitas air minum dapat diartikan sebagai ketentuan-ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
492MenkesPERIV2010 tentang persyaratan kualitas air minum yang biasanya dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit, gangguan teknis, serta gangguan dalam segi estetika. Peraturan
ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan mempunyai peranan penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan serta mempertinggi derajat
kesehatan masyarakat. Sesuai peraturan ini telah diperoleh landasan hukum dan landasan teknis dalam hal pengawasan kualitas air minum.
Demikian pula halnya dengan air yang digunakan sebagai kebutuhan air bersih sehari-hari, sebaiknya air tersebut tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau,
jernih, dan mempunyai suhu yang sesuai dengan standard yang ditetapkan sehingga menimbulkan rasa nyaman. Jika salah satu dari syarat tersebut tidak terpenuhi maka
besar kemungkinan air itu tidak sehat karena mengandung beberapa zat kimia, mineral, ataupun zat organisbiologis yang dapat mengubah warna, rasa, bau, dan
kejernihan air Azwar, 1996. Untuk standard kualitas air secara global dapat digunakan Standar Kualitas
Air WHO. Sebagai organisasi kesehatan internasional, WHO juga mengeluarkan peraturan tentang syarat-syarat kualitas air bersih yaitu meliputi kualitas fisik, kimia
dan biologi. Peraturan yang ditetapkan oleh WHO tersebut digunakan sebagai
Universitas Sumatera Utara
pedoman bagi negara anggota. Namun demikian masing-masing negara anggota dapat menetapkan syarat-syarat kualitas air sesuai dengan kondisi negara tersebut.
2.4.2. Syarat Kualitas Air a. Syarat Fisik