BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif, yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai kualitas fisik, kimiawi, dan biologis total
coliform, serta observasi keadaan kemasan dari air minum dalam kemasan gelas berbagai merk yang dijual di Kota Medan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan sampel adalah beberapa grosir yang berada di Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan. Alasan pemilihan lokasi pengambilan sampel ini
karena grosir tersebut merupakan salah satu grosir yang menjual berbagai merk air minum dalam kemasan gelas yang beredar di kota Medan.
Lokasi pemeriksaan sampel air dilakukan di laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan BTKL-PPM Medan.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2012, termasuk pengumpulan data-data pendukung.
3.3. Objek Penelitian
Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Air Minum Dalam Kemasan
Gelas yang dijual di Kota Medan sebanyak 46 merk.
Sampel dalam penelitian ini adalah 9 sampel. Oleh karena populasi memiliki standard yang sama dalam proses produksi dan dianggap homogen, maka sampel
Universitas Sumatera Utara
diambil dengan cara simple random sampling dari 46 merk yang beredar di kota Medan.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1 . Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium sampel air minum dalam kemasan gelas, meliputi pemeriksaan fisik, kimia, serta biologis dari air
minum dalam kemasan gelas yang beredar di kota Medan.
3.4.2 . Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari referensi penulis berupa buku-buku pendukung, data puskesmas, serta data-data dari instansi terkait.
3.5. Definisi Operasional
a. Kualitas fisik air adalah pemeriksaan yang terkait dengan keadaan mutu air yang
meliputi suhu, warna, rasa, dan TDS air berdasarkan Permenkes RI No. 492 Tahun 2010.
b. Kualitas biologis air adalah pemeriksaan yang terkait dengan mutu air yang
memenuhi persyaratan kualitas biologis total coliform air minum dalam kemasan berdasarkan Permenkes RI No. 492 Tahun 2010.
c. Kualitas kimia air adalah pemeriksaan yang terkait dengan keadaan mutu air yang
meliputi pemeriksaan kadar Arsen, Fluorida, Total Kromium, Kadmium, Nitrit, Nitrat, Sianida, Selenium, Aluminium, Besi, Kesadahan, Khlorida, Mangan, pH,
Seng, Sulfat, Tembaga, dan Amonia air minum dalam kemasan berdasarkan Permenkes RI No. 492 Tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
d. Memenuhi syarat kesehatan adalah kondisi air minum dalam kemasan gelas yang
sesuai dengan Permenkes RI No. 492 Tahun 2010 meliputi kualitas fisik, biologis dan kimia.
e. Organoleptik adalah suatu metode mengukur objek dengan menggunakan panca
indera. Karena hal ini bersifat subjektif, maka objek akan diukur oleh 10 orang untuk mewakili hasil yang diukur.
3.6. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran merupakan kualitas air minum dalam kemasan gelas yang meliputi kualitas fisik air, kualitas kimiawi air, kualitas biologis total coliform.
a. Bau diukur secara organoleptik, bila berbau dinyatakan tidak memenuhi syarat.
b. Rasa diukur secara organoleptik, bila berasa dinyatakan tidak memenuhi syarat.
c. pH diukur dengan pH-meter, memenuhi syarat bila pH nya 6,5-8,5.
d. Untuk logam-logam seperti Fe, Mn, Cd, dan lain-lain, kadarnya diperiksa di
laboratorium dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma ICP. Hasilnya dibandingkan dengan Permenkes No. 492 Tahun 2010.
e. Bakteri coliform diukur dengan pemeriksaan laboratorium, memenuhi syarat bila
total coliform 0 per 100 ml sampel.
3.7. Pengolahan dan Analisa Data