Pengertian Aspal Hotmix Jenis Aspal Hotmix Kelebihan Aspal Hotmix

2 Absorbtion adalah paparan debu masuk ke dalam tubuh melalui absorbsi kulit di mana ada yang tidak menyebabkan perubahan berat pada kulit, tetapi menyebabkan kerusakan serius pada kulit. 3 Ingestion adalah jalan masuk yang melalui saluran pencernaan jarang terjadi.

2.3. Aspal Hotmix

2.3.1. Pengertian Aspal Hotmix

2.3.2. Jenis Aspal Hotmix

Aspal Beton Hotmix adalah campuran agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengisi Filler dengan bahan pengikat aspal dalam kondisi suhu tinggi panas dengan komposisi yang diteliti dan diatur oleh spesifikasi teknis. Aspal Beton Hotmix secara luas digunakan sebagai lapisan permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas berat, sedang, ringan, dan lapangan terbang, dalam kondisi segala macam cuaca Prima, 2010. Berdasarkan bahan yang digunakan dan kebutuhan desain konstruksi jalan aspal Beton mempunyai beberapa jenis antara lain Prima, 2010 1. Asphalt Traeted Base ATB dengan tebal minimum 5 Cm digunakan sebagai lapis pondasi atas konstruksi jalan dengan lalu lintas berat Tinggi. : 2. Binder Course BC dengan tebal minimum 4cm biasanya digunakan sebagai lapis kedua sebelum wearing course. Universitas Sumatera Utara 3. Wearing Course AC Laston dengan tebal penggelaran minimum 4 cm digunakan sebagai lapis permukaan jalan dengan lalu lintas berat. 4. Hot Roller Sheet HRS Lataston laston 3 dengan tebal penggelaran minimum 3 sd 4 cm digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas sedang. 5. FG Fine Grade dengan tebal minimum 2.8 cm maks 3 cm bisanya digunakan untuk jalan perumahan dengan beban rendah. 6. Sand Sheet dengan tebal Maximum 2.8 cm biasanya digunakan untuk jalan perumahan dan perparkiran.

2.3.3. Kelebihan Aspal Hotmix

1. Lapisan konstruksi Aspal beton tidak peka terhadap air, kedap air Adapun kelebihan dari aspal Hotmix adalah Prima, 2010: 2. Dapat dilalui kendaraan setelah pelaksanaan penghamparan . 3. Waktu pekerjaan yang relatif sangat cepat sehingga terciptanya efesiensi waktu. 4. Mempunyai sifat flexible sehingga mempunyai kenyamanan bagi pengendara, 5. Stabilitas yang tinggi sehingga dapat menahan beban lalu lintas tanpa terjadinya deformasi. 6. Tahan lama terhadap gesekan lalu lintas dan cuaca 7. Pemeliharaan yang relatif mudah dan murah. 8. Ekonomis Universitas Sumatera Utara

2.3.4. Perencanaan Campuran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Pencegahan Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di Kelurahan Aek Nauli Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar tahun 2013

3 102 120

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Hubungan Peran Orang Tua dalam Pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan Kekambuhan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Medan

17 141 71

Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ispa) pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota Medan

1 45 92

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

Kajian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Kota Medan & Kabupaten Deli Serdang

0 33 3

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Penanggulangannya

0 38 8

ANALISIS MODEL EPIDEMI SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA), RECOVERED) PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA).

1 9 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Di Rsud Panembahan Senopati Bantul.

1 2 14

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) - Analisis Faktor yang Mempengaruhi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Medan Tahun 2002-2012

0 0 14