3. Brown difusion yang mengendapnya partikel yang diameter lebih besar dari dua
micron yang disebabkan oleh terjadinya gerakan keliling gerakan Brown dari partikel oleh energi kinetik.
4. Elektrostatic terjadi karena saluran nafas dilapisi mukus, yang merupakan
konduktor yang baik secara elektrostatik. 5.
Interception yaitu pengendapan yang berhubungan dengan sifat fisik partikel berupa ukuran panjangbesar partikel hal ini penting untuk mengetahui dimana
terjadi pengendapan. Tidak semua partikel yang terinhalasi akan mengalami pengendapan di paru.
Faktor pengendapan debu di paru dipengaruhi oleh pertahanan tubuh dan karakterisrik debu sendiri yang meliputi jenis debu, ukuran partikel debu, konsentrasi
partikel dan lama paparan, pertahanan tubuh.
1. Jenis debu
Jenis debu terkait daya larut sifat kimianya. Adanya perbedaan daya larut dan sifat kimiawi ini, maka kemampuan mengendapnya juga akan berbeda pula.
Demikian juga tingkat kerusakan yang ditimbulkannya juga akan berbeda pula. Suma’mur, 1996 mengelompokkan partikel debu menjadi dua yaitu debu organik
dan anorganik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Jenis Debu yang Dapat Menimbulkan Penyakit Paru pada Manusia
No Jenis Debu
Contoh Jenis debu
1 Organik
a. Alamiah 1. Fosil
Batu bara, karbon hitam, arang, granit 2. Bakteri
TBC, antraks, enzim bacillus substilis 3. Jamur
Koksidimikosis,histoplasmosis,kriptokokus thermophilic actinomycosis.
4. Virus Psikatosis, cacar air, Q fever
5. Sayuran Kompos jamur, ampas tebu, tepung padi, gabus, atap
alang-alang, katun, rami, serta nanas 6. Binatang
Kotoran burung merpati, kesturi, ayam. b. Sintesis
1. Plastik Politetra fluoretilen diesosianat
2. Reagen Minyak isopropyl, pelarut organik
2 Anorganik
a. Silica bebas 1. Crystaline
Quarrz, trymite cristobalite 2. Amorphus
Diatomaceous earth, silica gel b. Silika
1. Fibrosis Asbestosis, silinamite, talk
2. Lain-lain Mika, kaolin, debu semen
c. Metal 1. Inert
Besi, barium, titanium, tin, alumunium, seng 2. Lain-lain
Berilium 3. Bersifat keganasan
Arsen, kobal, nikel hematite, uranium, asbes, khrom
2. Ukuran Partikel
Tidak semua partikel dalam udara yang terinhalasi akan mencapai paru. Partikel yang berukuran besar pada umumnya telah tersaring di hidung. Partikel
dengan diameter 0,5- 0,1 μ yang disebut partikel terhisap yang dapat mencapai alveoli.
Partikel berdiameter 0,5- 0,1 μ dapat mengendap di alveoli dan menyebabkan
terjadinya pneumokoniosis Malaka, 1996. Partikel debu yang berdiameter 10 μ yang disebut coarse particle
merupakan indikator yang baik tentang adanya kelainan saluran pernafasan, karena
Universitas Sumatera Utara
adanya hubungan yang kuat antara gejala penyakit saluran pernafasan dengan kadar partikel debu di udara Pope, 2003.
3. Kadar Pertikel Debu dan Lama Paparan