Variabel Bebas Variabel Terikat

3.5.2. Variabel Terikat

Variabel terikat yaitu syndrome ISPA, syndrome ISPA adalah batuk pilek disertai napas sesak atau napas cepat, yang merupakan hasil obervasi menggunakan kuesioner tentang syndrome ISPA. Adapun syndrome ISPA diukur melalui indikator sakit dan tidak sakit.

3.6. Metode Pengukuran

3.6.1. Variabel Bebas

Pengukuran variabel bebas menggunakan skala ordinal. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur dalam bentuk item pertanyaan indikator. Indikator dibagi dalam beberapa tingkatan dan diberikan skornilai. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1. di bawah ini : Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas No Variabel Parameter Skala ukur Hasil Ukur 1. Lingkungan Aktivitas Produksi Aspal Hotmix pada pekerja di PT.Tamitana - Suhu 1. Memenuhi syarat 18 C - 30 2. Tidak memenuhi syarat 18 C C dan 30 Ordinal C 1. Baik 2. Tidak Baik - Kelembaban 1. Memenuhi syarat 65 - 95 2. Tidak memenuhi syarat 65 dan 95 Ordinal 1. Baik 2. Tidak Baik Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Lanjutan - Kadar Debu total pada lingkungan kerja industri 1. Memenuhi syarat 10 mgm 3 2. Tidak memenuhi syarat 10 mgm 3 Ordinal 1. Baik 2. Tidak Baik - APD 1. Memenuhi Syarat jika aman dan nyaman 2. Tidak memenuhi syarat jika tidak aman dan nyaman Ordinal 1. Baik 2. Tidak Baik 2. Lingkungan Pemukiman Penduduk - Suhu dalam rumah 1. Memenuhi syarat 18 C - 30 2. Tidak memenuhi syarat 18 C C dan 30 Ordinal C . 1. Baik . 2. Tidak Baik - Kelembaban dalam rumah 1. Memenuhi syarat 40 - 70 2. Tdk memenuhi syarat 40- 70 Ordinal . 1. Baik . 2. Tidak Baik - Kadar Debu dalam rumah 1. Memenuhi syarat 10 mgm 3 2. Tidak memenuhi syarat 10 mgm 3 Ordinal . 1. Baik . 2. Tidak Baik - Jarak rumah dengan Industri 1. Memenuhi syarat jika ≥ 2 Km 2. Tdk Memenuhi syarat jika 2 Km Ordinal . 1. Baik . 2. Tidak Baik

3.6.2. Variabel Terikat

Pengukuran variabel terikat yang akan diukur dijabarkan menjadi komponen- komponen yang dapat diukur dalam bentuk item pertanyaan indikator, dibagi dalam beberapa tingkatan dan diberikan skornilai, dengan cara : Universitas Sumatera Utara 1. Jika responden menjawab kuesioner dengan jawaban ”ya” ≥ 50 dari total 15 pertanyaan, maka responden tersebut mengalami syndrome ISPA Sakit dan diberi skor 1 2. Jika responden menjawab kuesioner dengan jawaban ”tidak” ≥ 50 dari total 15 pertanyaan maka responden tersebut tidak mengalami syndrome ISPA Tidak sakit dan diberi skor 2 Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2. berikut ini : Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat Variabel Parameter Cara Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Syndrome ISPA 1. Sakit 2. Tidak Sakit Wawancara Ordinal 1. Sakit 2. Tidak Sakit

3.7. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Pencegahan Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di Kelurahan Aek Nauli Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar tahun 2013

3 102 120

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Hubungan Peran Orang Tua dalam Pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan Kekambuhan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Medan

17 141 71

Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ispa) pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota Medan

1 45 92

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

Kajian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Kota Medan & Kabupaten Deli Serdang

0 33 3

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Penanggulangannya

0 38 8

ANALISIS MODEL EPIDEMI SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA), RECOVERED) PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA).

1 9 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Di Rsud Panembahan Senopati Bantul.

1 2 14

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) - Analisis Faktor yang Mempengaruhi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Medan Tahun 2002-2012

0 0 14