Jenis Penelitian Istrumen Penelitian Defenisi Operasional Aspek Pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah yang bersifat deskriptif dengan desain penelitian crossectional untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan dismenore pada siswi kelas X MAN 2 Model Jl. Willem Iskandar Medan Tahun 2011.

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Model MEDAN yang terletak di Jl. Willem Iskandar No. 7A. Adapun pemilihan lokasi ini atas dasar pertimbangan yaitu : 1. Dari hasil survei pendahuluan banyak siswi kelas X MAN 2 Model Medan yang mengalami gangguan dismenore. 2. Peneliti lebih mudah memperoleh izin melakukan penelitian di sekolah ini, karena tidak ada penelitian tentang dismenore sebelumnya. 3. Disekolah tersebut terdapat kegiatan tambahan belajar siswi, sehingga aktivitas belajar lebih banyak.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama bulan Juli – Desember 2011.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi penelitian adalah seluruh siswi kelas X MAN 2 Medan Jl. Willem Iskandar dimana jumlah siswi sebanyak 150 orang.

3.3.2. Sampel

Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut Notoatmodjo S, 2005: N n = 1 + N d² Keterangan : N = Jumlah seluruh siswi kelas X n = Besar sampel d = Penyimpangan statistik dari sampel terhadap populasi yang ditetapkan sebesar0,1 Notoatmodjo, 2005. Berdasarkan survei awal populasi siswi MAN 2 Model Medan adalah 150 orang. Maka, sampel dari siswi MAN 2 Model Medan adalah 60 orang. Selanjutnya untuk menentukan sampel yang akan disajikan untuk analisis dilakukan dengan metode proporsional stratified random sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan proporsi yang sama pada setiap kelas agar setiap siswi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel sehingga mewakili setiap kelas. Penentuan sampel dari setiap kelas dengan menggunakan metode alokasi atau proporsional, yaitu : NH nh = x n N nh : Besar sampel setiap kelas NH : Besar populasi setipa kelas n :Total sampel N :Total populasi berikut uraian kelas dan jumlah sampel yang diambil dengan kriteria siswi yang telah menstruasi. Tabel. 3.1 Distribusi Kelas Dan Juga Sampel Yang Diambil No Kelas Populasi siswi Jumlah sampel 1 X – I 22 9 2 X – II 24 10 3 X – III 22 9 4 X – IV 24 10 5 X – V 21 8 6 X – VI 20 8 7 X – VII 17 6 Jumlah 150 60 Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel secara acak pada masing-masing kelompok populasi berdasarkan kelas dengan cara tehnik undian.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data primer

Data primer meliputi pola makan Jumlah Magnesium, Jumlah Kalsium, Jumlah Vitamin E dan Jumlah Niasin yang dihitungdiukur melalui food recall 24 jam yang dilakukan secara beturut-turut selama 2 hari dan aktivitas fisik Tidak beraktivitas, Ringan sekali, ringan sedang, sedang, Berat, Sangat berat dihitung dari hasil formulir aktivitas fisik.

3.4.2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data dari sekolah yang diperolah dari bagian tata usaha, survei dan penelitian serta literatul yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.5. Istrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa : 1. Universal Pain Assessment Tool 2. Formulir food recall 3. Formulir aktivitas fisik 4. Daftar komposisi bahan makanan DKBM 5. Daftar kecukupan gizi yang dianjurkan DKGA 6. Nutrisurvey

3.6. Defenisi Operasional

1. Pola makan adalah informasi yang memberikan gambaran mengenai ketersediaan zat gizi berupa jumlah Magnesium, jumlah Kalsium, jumlah Vitamin E serta jumlah Niasin yang dikonsumsi responden. 2. Jumlah Magnesium adalah banyaknya nilai Magnesium mg yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi responden. 3. Jumlah Kalsium adalah banyaknya nilai Kalsium mg yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi responden. 4. Jumlah Vitamin E adalah banyaknya nilai Vitamin E mgd yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi responden. 5. Jumlah Niasin adalah banyaknya nilai Niasin mgd yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi responden. 6. Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan responden dalam sehari. 7. Dismenore adalah sakit di bagian perut yang terjadi sebelum atau terjadi bersamaan saat menstruasi.

3.7. Aspek Pengukuran

1. Tingkat nyeri dismenore diketahui dengan menggunakan universal pain assessment tool, dapat dikategorikan atas : tidak nyeri, nyeri ringan, nyeri sedang, nyeri berat, nyeri tidak tertahankan. 2. Jumlah Magnesium dihitung dari food recall dan dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan, dikategorikan menjadi : a. Kurang, jika AKG ≤ 360 mg b. Cukup, jika AKG ≥ 360 mg 3. Jumlah Kalsium dihitung dari food recall dan dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan, dikategorikan menjadi : c. Kurang, jika AKG ≤ 1300 mg d. Cukup, jika AKG ≥ 1300 mg 4. Jumlah Vitamin E dihitung dari food recall dan dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan, dikategorikan menjadi : e. Kurang, jika AKG ≤ 15 mgd f. Cukup, jika AKG ≥ 15 mgd 5. Jumlah Niasin dihitung dari food recall dan dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan, dikategorikan menjadi : g. Kurang, jika AKG ≤ 14 mgd h. Cukup, jika AKG ≥ 14 mgd 6. Aktivitas fisik dihitung dengan menggunakan tingkat aktifitas fisik physical activity level, dikategorikan menjadi : a. Tidak beraktivitas, jika PAL kecil dari 0,5 b. Ringan sekali, jika PAL 1,2 – 1,3 c. Ringan sedang, jika PAL 1,4 – 1,5

d. Sedang, jika PAL 1,6 – 1,7