Pola Makan dilihat dari Jenis Makanan dan Frekuensi Makan Remaja Kebutuhan Energi Remaja

kebutuhan kalori harian seorang seorang akan bergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat kegiatan, laju metabolisme dan iklim dimana seorang tinggal Sediaoetama, 1996. Dimasa remaja akan terdapat banyak situasi yang berbahaya yang memungkin seseorang untuk makan secara kurang maupun lebih. Dan pada masa remaja kegiatan maupun aktivitas sering sekali menurun dikarenakan oleh jumlah konsumsi makanan yang kurang maupun lebih. Salah satu hal yang paling penting yang harus dilakukan remaja agar selalu sehat bukan hanya untuk saat itu tetapi juga menunjang kesehatan seumur hidupnya adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi. Pada masa pertumbuhan tubuh remaja sangat membutuhkan protein, vitamin dan mineral. Jika remaja cukup makan, maka remaja tersebut tidak akan sakit. Ada jenis-jenis makanan tertentu yang sangat penting bagi gadis remaja. Ketika ia mulai mendapat menstruasi, tipa bulan ada sejumlah darah yang keluar. Remaja putri tersebut akan menghadapi resiko anemia atau kurang darah. Darah haid harus diganti dengan memakan buah-buahan yang mengandung zat besi dan kalsium untuk tulangnya kuat.

2.4.2. Pola Makan dilihat dari Jenis Makanan dan Frekuensi Makan Remaja

Dalam 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, manusia diharapkan memakan makanan yang beraneka ragam. Makin beragam jenis makanan yang dikonsumsi akan semakin baik, karena tidak ada satu makanan yang menyediakan semua unsur yang dibutuhkan Helven, 2008 Di dalam setiap jenis bahan makanan, tergantung zat gizi dimana jenis dan jumlahnya sangat bervariasi antara jenis bahan makanan yang satu dengan yang lainnya. Satu jenis bahan makanan paling sedikit mengandung satu jenis zat gizi dengan kadar yang relatif berbeda-beda, ada yang rendah, sedang, atau tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari boleh dikatakan tidak ada orang yang mengkonsumsi hanya satu jenis bahan makanan, tetapi terdiri dari beberapa jenis. Orang yang mengkonsumsi hidangan makanan yang terdiri dari campuran berbagai jenis bahan makanan akan memperoleh zat gizi beraneka ragam yang terkandung dlam makanan yang bersangkutan. Ini berati kebutuhan individu akan berbagai jenis zat dapat lebih dijamin pemenuhannya dengan cara mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam. Kebanyakan dari remaja konsumsi makanan yang beraneka ragam sangatlah jarang sekali dilakukan, dimana remaja kususnya anak sekolah mempunyai kebiasaan yang sampai saat ini tidak dapat dirubah, yaitu kebiasaan makan makanan jajanan. Dimana makanan jajanan ini banyak mengandung kalori tetapi tidak banyak mengandung zat gizi yang dapat memenuhi kubutuhan gizi remaja. Ditambah lagi dengan remaja putri yang memiliki program diet agar terlihat cantik karena saat remaja merupakan masa puber yaitu perubahan ragawi maupun mental. Dimana keadaan ini sangat membahayakan gizi remaja putri tersebut. Frekuensi dan waktu makannya pun kadang kurang atau melebihi dari frekuensi makan yang ideal yaitu sekali makan pagi, siang dan makan malam. Hal ini disebabkan juga karena adanya masalah-masalah yang terjadi di dalam keluarga ataupun aktivitasnya sehari-hari.

2.4.3. Kebutuhan Energi Remaja

Kebutuhan energi remaja putri berbeda dengan remaja putra, dimana untuk mengerjakan aktivitas, seorang wanita hanya menghabiskan lebih sedikit energi dari pria, hal ini disebabkan karena pria lebih banyak melakukan aktivitas fisik, yang membutuhkan energi yang relatif banyak dan juga karena wanita memiliki berat tubuh yang lebih ringan dibanding pria. Banyaknya energi yang dibutuhkan oleh remaja dapat diacu pada tabel RDA. Secara garis besar, remaja putra memerlukan lebih banyak energi ketimbang remaja putri. pada usia 16 tahun remaja putra membutuhkan sekitar 3.470 kkal perhari. Kebutuhan remaja putri memuncak pada usia 12 tahun 2.550 kkal, dan kemudian menurun menjadi 2.200 kkal pada usia 18 tahun. Perhitungan ini didasarkan pada stadium perkembangan fisiologis bukan usia kronologis.

2.4.4 . Hubungan Status Gizi dengan Dismenore