Uji Normalitas Model Kedua Uji Heteroskedastisistas Model Kedua Uji Autokorelasi Model Kedua

diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di pasar modal. Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan apabila nilai BVS suatu perusahaan mengalami kenaikan maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut, karena pergerakan harga saham dipengaruhi pendapatan per lembar saham, sedangkan laba per lembar saham dipengaruhi oleh pendapatan dari perusahaan. Hal ini terjadi karena BVS merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya BVS akan ditentukan oleh laba perusahaan. Pendekatan melalui BVS menunjukkan informasi tentang laba atau rugi yang dialami perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi seorang investor dalam mengambil keputusan untuk bertransaksi di pasar modal. Laba per lembar saham biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor yang umumnya terdapat korelasi yang kuat antara pertumbuhan laba dengan pertumbuhan harga saham Munawir, 2002.

5.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Model Kedua

5.4.1. Uji Normalitas Model Kedua

Pengujian normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai residual yang diperoleh dari model mengikuti distribusi normal atau tidak. Hasil Pengujian menunjukkan residual berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik normal PP Plot pada Gambar 5.4 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4. Grafik Normal PP Plot Residual Model Kedua Dari Gambar 5.4 dapat dilihat titik-titik menunjukkan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Uji normalitas juga dapat dilihat dengan menggunakan uji one-sample kolmogorov smirnov pada Tabel 5.10. Tabel. 5.10. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 77 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .66212781 Most Extreme Differences Absolute .075 Positive .075 Negative -.059 Kolmogorov-Smirnov Z .657 Asymp. Sig. 2-tailed .781 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Analisis Data Dari Tabel 5.10 dapat dilihat nilai signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan residual berdistribusi normal.

5.4.2. Uji Heteroskedastisistas Model Kedua

Hasil pengujian asumsi heteroskedastisitas menunjukkan di dalam model tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 5.5 di mana titik- titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 5.5. Scatterpplot Uji Heteroskedastisitas Model Kedua

5.4.3. Uji Autokorelasi Model Kedua

Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson DW. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 5.11. Dari Tabel 5.11 dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini sebesar 1,591. Nilai D-W tersebut Universitas Sumatera Utara berada di antara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak terjadi autokorelasi pada model regresi yang digunakan. Tabel 5.11 dapat dilihat dibawah ini: Tabel 5.11. Hasil Pengujian Autokorelasi Model Kedua Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .150 a .023 .010 .46281 1.591 a. Predictors: Constant, Ln_HGS b. Dependent Variable: Abs_Res Sumber: Hasil Analisis Data

5.4.4. Uji Multikolinieritas