Statistik Deskriptif Hasil Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Sebelum melakukan pengujian hipotesa melalui pengujian model, penelitian ini terlebih dahulu melakukan pengujian terhadap kualitas data yang digunakan. Pengujian ini digunakan untuk menjamin terpenuhinya asumsi yang diperlukan dalam melakukan pengujian terhadap model regresi berganda.

5.1.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel penelitian. Penjelasan data melalui statistik deskriptif diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Statistik deskriptif pada penelitian ini difokuskan kepada nilai minimum, maximum, rata-rata dan standar deviasi sebagaimana yang terdapat pada Tabel 5.1 berikut: Tabel 5.1 Deskriptif Statistik Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DER 115 -46.76 19.91 1.1910 5.13584 ROA 115 -.63 1.15 .0335 .15679 ROE 115 -.89 9.37 .1632 .90357 BVS 115 -3636.00 3912.00 345.7717 736.39047 PER 115 -429.12 211.61 8.9970 59.79275 EPS 115 -361.00 7382.00 98.8329 703.65278 HGS 115 .00 6620.00 583.7565 876.35303 Valid N listwise 115 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil deskriftif statistik pada Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa data yang akan digunakan dalam penelitian ini sangat bervariasi dengan kisaran yang sangat lebar. Hal ini mengindikasikan bahwa data penelitian ini kemungkinan tidak akan berdistribusi tidak normal. Hal ini merupakan kejadian yang sudah diprediksi sebelumnya sebagaimana lazimnya penelitian di pasar modal yang belum efisien seperti di Indonesia. Dari hasil pengolahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai harga saham HGS minimum adalah sebesar Rp. 00 yang menunjukkan bahwa perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI dari tahun 2005-2009 memiliki harga saham terendah. Sedangkan harga saham maximum sebesar Rp. 6.620 menunjukkan bahwa perusahaan telah tumbuh dan berkembang dengan baik dan diharapkan terus berkembang di masa yang akan datang. Rata-rata dari HGS adalah sebesar Rp. 583.7565 dengan standart deviasi Rp. 876.35303 hal ini menunjukkan bahwa kondisi HGS perusahaan sampel sangat berfluktuasi karena selisih antara HGS maximum dengan HGS minimum cukup besar, nilai standart deviasi HGS lebih besar dari nilai rata-rata HGS. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel HGS tidak berdistribusi normal. Dari Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai EPS minimum sebesar -Rp. 3.61 artinya EPS bernilai negatif yang menunjukkan bahwa nilai perusahaan menurun karena laba bersih lebih rendah dari jumlah saham yang beredar. Sedangkan nilai EPS maximum sebesar Rp. 7.382 artinya EPS bernilai positif yang menggambarkan bahwa telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan, karena perusahaan mampu menghasilkan Universitas Sumatera Utara laba bersih yang melebihi tingkat jumlah saham yang beradar. Rata-rata nilai dari EPS sebesar Rp. 98.8329 dengan standart deviasi Rp. 703.65278 hal ini menunjukkan bahwa kondisi EPS perusahaan sampel sangat berfluktuasi karena selisih antara EPS maximum dengan EPS minimum cukup besar, nilai standart deviasi EPS lebih besar dari nilai rata-rata EPS. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel EPS tidak berdistribusi normal. Dari hasil pengolahan data pada Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai price earning ratio PER minimum adalah sebesar -Rp. 429.12 yang menunjukkan bahwa perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI dari tahun 2005-2009 memiliki price earning ratio terendah. Sedangkan price earning ratio maximum sebesar Rp. 211.61 menunjukkan bahwa perusahaan telah tumbuh dan berkembang dengan baik dan diharapkan terus berkembang di masa yang akan datang. Rata-rata dari price earning ratio adalah sebesar Rp. 8.9970 dengan standart deviasi Rp. 59.79275 hal ini menunjukkan bahwa kondisi price earning ratio perusahaan sampel sangat berfluktuasi karena selisih antara price earning ratio maximum dengan price earning ratio minimum cukup besar, nilai standart deviasi price earning ratio lebih besar dari nilai rata-rata price earning ratio. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel price earning ratio tidak berdistribusi normal. Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai BVS minimum sebesar -3636 yang menunjukkan bahwa BVS negatif mengindikasikan bahwa lembar saham yang digunakan oleh perusahaan tersebut tidak memberikan manfaat bagi perusahaan, bahkan nilai lembar saham tersebut mengalami penurunan. Sedangkan nilai BVS Universitas Sumatera Utara maximum sebesar 3912 menunjukkan adanya efisiensi lembar saham karena semakin tinggi BVS maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rata-rata dari BVS sebesar 345.7717 dengan standart deviasi 736.39047 hal ini menunjukkan bahwa kondisi BVS perusahaan sampel sangat berfluktuasi karena selisih antara BVS maximum dengan BVS minimum cukup besar, nilai standart deviasi BVS lebih besar dari nilai rata-rata BVS. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel BVS tidak berdistribusi normal. Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai ROE minimum sebesar -.89 yang menunjukkan bahwa ROE negatif mengindikasikan bahwa ekuitas yang digunakan oleh perusahaan tersebut tidak memberikan manfaat bagi perusahaan, bahkan nilai ekuitas tersebut mengalami penurunan. Sedangkan nilai ROE maximum sebesar 9.37 menunjukkan adanya efisiensi manajemen terhadap ekuitas karena semakin tinggi ROE maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rata-rata dari ROE sebesar . 1632 dengan standart deviasi 90357 hal ini menunjukkan bahwa kondisi ROE perusahaan sampel sangat berfluktuasi karena selisih antara ROE maximum dengan ROE minimum cukup besar, nilai standart deviasi ROE lebih besar dari nilai rata-rata ROE. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel ROE tidak berdistribusi normal. Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai ROA minimum sebesar -63 yang menunjukkan bahwa ROA negatif mengindikasikan bahwa asset yang digunakan oleh perusahaan tersebut tidak memberikan manfaat bagi perusahaan, bahkan nilai asset tersebut mengalami penurunan. Sedangkan nilai ROA maximum sebesar 1.15 Universitas Sumatera Utara menunjukkan adanya efisiensi manajemen asset karena semakin tinggi ROA maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rata-rata dari ROA sebesar .0335 dengan standart deviasi 15679 hal ini menunjukkan bahwa kondisi ROA perusahaan sampel sangat berfluktuasi karena selisih antara ROA maximum dengan ROA minimum cukup besar, nilai standart deviasi ROA lebih besar dari nilai rata-rata ROA. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel ROA tidak berdistribusi normal. Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa nilai DER minimum sebesar -46.76 yang menunjukkan bahwa DER negatif mengindikasikan bahwa hutang yang digunakan oleh perusahaan tersebut tidak memberikan manfaat bagi perusahaan, bahkan nilai hutang tersebut mengalami penurunan. Sedangkan nilai DER maximum sebesar 19.91 menunjukkan adanya efisiensi hutang karena semakin tinggi DER maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rata- rata dari DER sebesar 1.1910 dengan standart deviasi 5.13584 hal ini menunjukkan bahwa kondisi DER perusahaan sampel sangat berfluktuasi karena selisih antara DER maximum dengan DER minimum cukup besar, nilai standart deviasi DER lebih besar dari nilai rata-rata DER. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel DER tidak berdistribusi normal.

5.1.2. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama