44
Tabel 3.4 Uji Realibilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
0,942 44
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2014
Pada 44 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbach’a Alpha adalah sebesar 0,942. Ini berarti 0,942 0,80
sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner terebut telah realiebel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumern penelitian.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi
klasik yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan klomogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 maka nilai Asymp.Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5
artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang Lutfi, 2011:107. 2. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain.
Jika varians dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas,
Universitas Sumatera Utara
45 dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang paling baik
adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara menganalisis asumsi heteroskedasstisitas dengan melihat grafik scatter plot di mana jika ada pola
tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola
yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas
dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance
Inflation Faktor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 Situmorang Lufti, 2011 : 137, di mana :
a. Tolerance value 0,1 atau VIF 5 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value 0,1 atau VIF 5 = tidak terjadi multikolinearitas
3.11 Metode Analisis Data