45 dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang paling baik
adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara menganalisis asumsi heteroskedasstisitas dengan melihat grafik scatter plot di mana jika ada pola
tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola
yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas
dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance
Inflation Faktor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 Situmorang Lufti, 2011 : 137, di mana :
a. Tolerance value 0,1 atau VIF 5 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value 0,1 atau VIF 5 = tidak terjadi multikolinearitas
3.11 Metode Analisis Data
3.11.1 Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah salah satu metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran
tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.
Universitas Sumatera Utara
46
3.11.2 Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu Spirit Of Entrepreneur X terhadap variabel terikat
Kenerja Usaha Y Pelaku UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda :
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ b
7
X
7
+ b
8
X
8
+e Dimana :
Y = Kinerja Usaha a = Konstanta
b
1
,b
2
= Koefesien Regresi X
1
= Skor dimensi Self – Directed X
2
= Skor dimensi Self – Nurturing X
3
= Skor dimensi Action-Oriented X
4
= Skor dimensi Highly-Energitic X
5
= Skor dimensi Tolerant of Uncertainty X
6
= Skor dimensi Perubahan Teknologi X
7
= Skor dimensi Perubahan Struktur Pemerintah dan Politik X
8
= Skor dimensi Intrepreneurship E = Standar eror
3.11.3 Pengujian Hipotesis
1. Uji F Uji Simultan Uji-F digunakan untuk menguji apakah setiap variabel indeepnden X
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel
Universitas Sumatera Utara
47 dependen Y secara serentak. Kriteria pengambilan keputusan sebagai
berikut: Ho : b1, b2 = 0 tidak terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan
secara bersama-sama dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen
H1 : b1, b2 ≠ 0 terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan secara
bersama-sama dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen
Nilai F
hitung
dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 19 for Windows. Selanjutnya nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
dengan tingkat kesalahan α=5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1.
Kaidah pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung F tabel pada α = 5
Ho ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5 2. Uji t Uji Parsial
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji t. Jika t
hitung
t
tabel,
maka H diterima atau H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Uji-t digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel
independen secara individual terhadap varaiabel dependen. Untuk
Universitas Sumatera Utara
48 menguji hipotesis digunakan uji-t, dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut: Ho : β = 0 tidak terdapat pengaruh Spirit of entrepreneur terhadap
kinerja usaha H1 : β ≠ 0 terdapat pengaruh Spirit of entrepreneur kinerja usaha
Kaidah pengambilan keputusan: Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5
Ho ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5 3. Identifikasi Determinan R²
Identifikasi Determinan R² berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisisen Determinan menunjukkan seberapa besar
kontribusi variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Semakin besar nilai koefisien determinasi maka semakin baik variabel
X menerangkan variabel Y. Jika R² semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel spirit of entrepreneur
X adalah besar terhadap variabel kinerja usaha Y
Universitas Sumatera Utara
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU