Tabel 3.1 Detail Pemilihan Kelas Eksperimen,  dan Kelas Kontrol
Kelas Jumlah
Siswa Usia
Jenis Kelamin
Pengajarguru Mata
Pelajaran
Eksperimen VIIIE
16 13-14
tahun L= 10
P=6 Ibu. Martini
IPA Fisika Kontrol
VIIID 16
13-14 tahun
L= 5 P=11
Ibu. Martini IPA Fisika
3.2.3 Matching
Pada penelitian ini, peneliti memaparkan kondisi awal siswa dilihat dari umur siswa, persentase jumlah jenis kelamin siswa, data pretest, data pengajar, data tahun masuk
siswa, dan data mata pelajaran. Matching umur siswa dan jumlah jenis kelamin siswa dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat berikut.
X² =
|     |
Keterangan: n
: jumlah sampel Hipotesis yang dirumuskan dalam pengujian matching jenis kelamin:
H : tidak terdapat perbedaan jumlah jenis kelamin antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen H
a :
terdapat  perbedaan  jumlah  jenis  kelamin  antara  kelompok  kontrol  dan kelompok eksperimen
Ketentuan pengujian adalah tolak H
o
bila harga Chi Kuadrat hitung lebih besar atau sama harga Chi Kuadrat tabel, dengan dk=1 dan taraf kesalahan tertentu Sugiyono,
2010: 144. Sedangkan untuk matching nilai pretest, pengajar, tahun masuk, dan mata pelajaran dilihat dari data.
3.2.3.1 Matching Data Awal Jenis Kelamin Hipotesis matching jenis kelamin dari sampel peneliti adalah:
H :  tidak  terdapat  perbedaan  jumlah  jenis  kelamin  antara  kelopmpok  kontrol  dan
kelompok eksperimen H
a
: terdapat perbedaan jumlah jenis kelamin antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Hasil data tentang jenis kelamin siswa yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Sampel Kelompok
Jumlah Kontrol
Eksperimen
Laki-laki 5
10 16
Perempuan 11
6 16
Jumlah 16
16 32
Berdasarkan  tabel  di  atas,  tampak  bahwa  pada  kelompok  kontrol  terdapat  5  siswa berjenis kelamin laki-laki dan 11 siswa berjenis kelamin perempuan sedangkan pada
kelompok  eksperimen  terdapat  10  siswa  berjenis  kelamin  laki-laki  dan  6  siswa berjenis  kelamin  perempuan.  Dari  hasil  perhitungan  diperoleh  diperoleh
�
ℎ�  �
= 0,285 dengan taraf kesalahan 5, dan dk=1, sedangkan harga
�
2 � ��
= 3,841. Karena
�
ℎ�  �
�
2 � ��
,  maka  �   yang  berbunyi  tidak  terdapat  perbedaan  jumlah  jenis kelamin  antara  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen  diterima.  Hal  ini
menunjukkan  bahwa  kedua  kelompok  mempunyai  kondisi  yang  sama  ditinjau  dari jumlah jenis kelaminnya.
3.2.3.2 Matching Data Awal Umur Hipotesis yang dirumuskan dalam pengujian matching umur adalah:
H :  tidak  terdapat  perbedaan  umur  antara  kelompok  kontrol  dan  kelompok
eksperimen H
a
: terdapat perbedaan umur antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Hasil data tentang umurusia siswa yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada
tabel berikut. Tabel 3.3  Distribusi Frekuensi Umur
Sampel Kelompok
Jumlah Kontrol
Eksperimen
Usia 13 14
12 16
Usia 14 2
4 16
Jumlah 16
16 32
Berdasarkan  tabel  diatas,  tampak  bahwa  pada  kelompok  kontrol  terdapat  13  siswa berusia 13 tahun dan 2 siswa berusia 14 tahun, sedangkan pada kelompok eksperimen
terdapat  12  siswa  berusia  13  tahun  dan  4  siwa  berusia  14  tahun.  Dari  hasil perhitungan  diperoleh
�
ℎ�  �
=  0,371  dengan  taraf  kesalahan  5,  dan  dk=1, sedangkan harga
�
��
= 3,841. Karena
�
ℎ�  �
�
��
, maka �  yang berbunyi tidak  terdapat  perbedaan  umur  antara  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen
diterima.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  kedua  kelompok  mempunyai  kondisi  yang sama ditinjau dari umurnya.
3.3 Variabel Penelitian