Analisis Data Awal Analisis Data Akhir

Dari hasil pengelompokan daya beda pada tabel di atas terdapat 2 soal dengan daya pembeda yang sangat buruk, 25 soal memiliki daya pembeda jelek, 51 soal memiliki daya pembeda soal yang cukup dan 30 soal dengan daya pembeda yang baik. Agar perbedaan dari daya pembeda lebih jelas disediakan diagram hasil perhitungan daya pembeda soal berikut. Diagram 3.1 Daya Pembeda Soal

3.8 ANALISIS DATA

3.8.1 Analisis Data Awal

3.8.1.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik apa yang digunakan selanjutnya, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik parametrik sedangkan penyabaran tidak normal akan digunakan teknik statistik non paramaterik. Uji normalitas yang dilakukan menggunakan nilai UAS semester 1 siswa kelas 4-A dan 4-B SDN Pudakpayung 01 dan siswa kelas 4 SDN Pudakpayung 02. 20 40 60 Sangat Buruk Jelek Cukup Baik Daya Pembeda Soal 3.8.1.2 Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barltlett dikarenakan data yang diuji lebih dari dua kelompok datasampel. Pengujian homogenitas dengan uji Bartlett dilakukan dengan langkah sebagai berikut Supardi, 2013:145-147: 1 hitung mean, varians serta dk tiap kelompok dan hitung logaritma dari tiap varians kelompokdan hasil kali dk dengan logaritma varians tiap kelompok 2 tentukan varians gabungan dari semua kelompok sampel dengan rumus: 3 hitung harga logaritma varian gabungan dan harga satuan Bartlett, dengan rumus: ∑ 4 hitung nilai chi-kuadrat dengan rumus: ∑ tentukan harga chi kuadrat tabel pada taraf nyata dan derajat kebebasan dk = k-1, bandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan kriteria pengujian: a tolak Ho jika b terima Ho jika . Hipotesis yang diuji adalah Ho : semua kelompok memiliki varian samahomogen H 1 : bukan Ho ada kelompok yang tidak memiliki varian samahomogen.

3.8.2 Analisis Data Akhir

3.8.2.1 Korelasi Product Moment Analisis korelasi dengan menggunkan uji koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel X tes membaca berdasarkan standar PIRLS terhadap variabel Y kemampuan membaca siswa. Koefisien korelasi antara variabel X dengan Y, dicari menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman, 2011:123 : ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ] ∑ ∑ ] Pada pengujian korelasi product moment untuk dapat mengetahui kuat lemahnya tingkat keeratan hubungan antara variabel X dan variabel Y dapat dilihat berdasarkan tabel berikut: Tabel 3.8 Tingkat Keeratan Hubungan Varibel X dan Variabel Y Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,19 Sangat rendah 0,20 – 0,39 Rendah 0,40 – 0,69 Sedang 0,70 – 0,89 Kuat 0,90 – 1,00 Sangat kuat 3.8.2.2 Uji Signifikasi Besar kecilnya koefisien korelasi yang telah dihitung serta kuat lemahnya tingkat hubungan antara variabel X dan variabel Y tidak memiliki arti apapun bila belum dilakuakan pengujian terhadap koefisien korelasi yang sudah dihitung. Pengujian koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui berarti tidaknya hubungan antara variabel-variabel yang diteleiti hubungannya Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman, 2011:128. Menguji tingkat signifikansi antara variabel X dan variabel Y setelah harga r diperoleh, kemudian disubtitusikan kedalam rumus berikut: √ keterangan: t hitung : nilai t hitung r : koefisien korelasi hasil r hitung n : jumlah responden. Rumusan hipotesis berdasarkan nilai signifikasi adalah: Ho : tidak ada hubungan tes membaca berdasarkan standar PIRLS terhadap kemampuan membaca pada siswa kelas 4 Gugus Plangkawati. H 1 : ada hubungan tes membaca berdasarkan standar PIRLS terhadap kemampuan membaca pada siswa kelas 4 Gugus Plangkawati. Kriteria pengujian terhadap uji dua pihak dengan dk=n-2 pada tingkat signifikasi α 0,05 atau 0,01 diperoleh kriteria sebagai berikut: Jika t hitung t tabel atau Sig. 2-tailed nilai signifikasi α maka H o ditolak dan H 1 diterima. Jika t hitung t tabel maka H o atau Sig. 2-tailed nilai signifikasi α maka diterima dan H 1 ditolak. 3.8.2.3 Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi dilambangkan dengan r 2 , nilai ini menyatakan proporsi variasi keseluruhan dalam nilai variabel dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linear dengan variabel independen, selain itu sisanya diterangkan oleh variabel laingalat atau peubah lainnya. Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Rumus yang dipakai adalah: KD = r 2 x 100 Supardi, 2013:188. 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Gambaran Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Gugus Plangkawati, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. SD yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah SDN Pudakpayung 01 dan SDN Pudakpayung 02. Letak kedua sekolah tersebut sangat strategis karena terletak di pinggir jalan raya. Secara umum kondisi fisik kedua sekolah sudah baik karena semua ruangan memenuhi standar bangunan yang baik diantaranya fentilasi udaria baik, memiliki meja dan kursi yang memadai, terdapat media pembelajaran di kelas, memiliki LCD untuk penunjang media belajar. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 di SDN Pudakpayung 01 yang secara paralel terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas 4-A dan kelas 4-B, dan SDN Pudakpayung 02 yang memiliki 1 kelas. Ketiga kelas tersebut diberikan tes membaca dengan soal yang sama. Jumlah siswa di ketiga kelas hampir sama banyak seperti tertera pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Jumlah Siswa Jenis kelamin SDN Pudakpayung 01 SDN Pudakpayung 02 Kelas 4-A Kelas 4-B Kelas 4 Laki-laki 21 21 21 Perempuan 24 24 25 Jumlah 45 45 46