Uji Analisis Data Uji Hipotesis

5 – 32 KPM, 69 siswa memiliki kemampuan membaca antara 33 – 59 KPM, 26 siswa memiliki kemampuan membaca antara 60 – 86 KPM, 6 siswa memiliki kemampuan membaca antara 87 – 113 KPM, dan 3 siswa memiliki kemampuan membaca antara 114 – 140 KPM. Rata-rata kemampuan membaca dari kedua tes membaca yang telah dilakukan berpusat pada 33 – 59 KPM. Dari hasil perhitungan rata-rata kemampuan membaca seluruh siswa sebesar 49 kata per menit. Hal ini menunjukkan kemampuan membaca siswa tergolong rendah. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas 4 gugus Plangkawati dilihat dari hasil rata-rata tes membaca pertama dan kedua belum menunjukkan kemampuan membaca yang tinggi. Dalam arti siswa belum sepenuhnya memahami dan menguasai isi suatu bacaan yang dibaca. Selain itu, siswa belum mencapai kemampuan membaca untuk kelas 4 yaitu 150 – 160 kata per menit.

4.1.4 Uji Analisis Data

4.1.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik apa yang digunakan selanjutnya, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas didapat dari uji One- Sample Kolmogorov Smirnov dengan berbantuan IBM SPSS versi 23, yang membandingkan test statistic dibandingkan dengan Asymp. Sig. 2- tailed dari distribusi normal. Jika data berdistribusi normal, maka nilai test statistic Asymp. Sig. 2-tailed nya atau dengan kata lain Ho di terima dan Ha ditolak. Tabel 4.5 Uji Normalitas Sampel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PP 01 A PP 01 B PP 02 N 44 45 45 Normal Parameters a,b Mean 71,273 67,84 72,58 Std. Deviation 14,3444 12,474 9,960 Most Extreme Differences Absolute ,207 ,155 ,177 Positive ,114 ,076 ,138 Negative -,207 -,155 -,177 Test Statistic ,207 ,155 ,177 Asymp. Sig. 2-tailed ,000 c ,008 c ,001 c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test di atas dapat dilihat bahwa hasil test statistic Asymp. Sig. 2-tailed. Ini menunjukkan kelompok sampel berdistribusi normal yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Terlihat dari nilai test statistic pada tabel di atas yang diperoleh untuk SDN Pudakpayung 01 kelas 4-A sebesar 0,207 dan kelas 4-B sebesar 0,155 sedangkan untuk SDN Pudakpayung 02 sebesar 0,177 yang nilainya lebih besar dari nilai signifikansinya. 4.1.4.2 Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengui kesamaan varians setiap kelompok data. Pengujian homogenitas sampel menggunakan uji Bartlett diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.6 Homogenitas Sampel Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil ᵡ 2 hitung sebesar 5,038 kurang dari ᵡ 0,95 2 sebesar 5,99 atau 5,038 5,99. Maka ini menunjukkan ketiga kelompok sampel homogen yang artinya Ho diterima dan H 1 ditolak.

4.1.5 Uji Hipotesis

4.1.5.1 Uji Korelasi Product Moment Pengujian korelasi product moment bertujuan mengetahui hubungan antara variabel X tes membeca berdasarkan standar PIRLS terhadap variabel Y kemampuan membaca. Pengujian korelasi product moment dalam penelitian ini dihitung menggunakan bantuan program IBM SPSS versi 23. Hasil perhitungan uji koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Analisis Korelasi Correlations Rata-rata nilai tes membaca Rata-rata KPM Rata-rata nilai tes membaca Pearson Correlation 1 ,860 Sig. 2-tailed ,000 N 136 136 Rata-rata KPM Pearson Correlation ,860 1 Sig. 2-tailed ,000 N 136 136 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Menurut hasil perhitungan pada tabel di atas diperoleh koefisien korelasi antara variabel tes membaca berdasarkan standar PIRLS X sampel dk 1dk s2 log s2 [dk] log s2 var gab log s2 B x2 hitung X 0,95 2 PP 01 4A 43 0,0232558 205,761099 2,3133633 99,474621 PP 01 4B 43 0,0232558 159,207235 2,2019628 94,6844 PP02 44 0,0227273 99,2040404 1,9965294 87,847292 154,297047 2,1883576 284,48649 5,0389 5,99 dengan variabel kemampuan membaca Y sebesar 0,860. Koefisien tersebut apabila dilihat pada tabel 5 ada pada kategori hubungan yang kuat, karena terletak antara nilai 0,70 – 0,89. Dapat disimpulkan bahwa tingkat keeratan hubungan tes membaca berdasarkan standar PIRLS terhadap kemampuan membaca siswa kelas 4 gugus Plangkawati adalah kuat. 4.1.5.2 Uji signifikasi Pengujian signifikasi digunakan untuk mengetahui berarti tidaknya hubungan antara variabel-variabel yang diteliti hubungannya. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai ρ rho lebih besar dari nilai α tertentu maka Ho diterima yang artinya tidak terdapat hubungan yang berarti antara variabel X dan variabel Y. Sebaliknya apabila nilai ρ rho lebih kecil dari nilai α tertentu maka Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang berarti antara variabel X dan variabel Y. Hasil perhitungan signifikasi diperoleh hasil seperti pada tabel berikut. Tabel 4.8 Analisis Korelasi Correlations Rata-rata nilai tes membaca Rata-rata KPM Rata-rata nilai tes membaca Pearson Correlation 1 ,860 Sig. 2-tailed ,000 N 136 136 Rata-rata KPM Pearson Correlation ,860 1 Sig. 2-tailed ,000 N 136 136 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program IBM ρ SPSS Statistics versi 23 di atas, tampak nilai ρ lebih kecil daripada nilai α yang digunakan yaitu 0,01 atau 0,000 0,001, maka pada pengujian hipotesis Ho ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian artinya dapat disimpulkan terdapat hubungan yang berarti antara tes membaca berdasarkan standar PIRLS terhadap kemampuan membaca pada siswa kelas 4 gugus Plangkawati. 4.1.5.3 Uji koefisien determinasi Besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi. Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh hasil sebagai berikut. 0,7396 x 100 KD = 73,96 Koefisien korelasi antara tes membaca berdaarkan standar PIRLS X dengan kemampuan membaca Y sebesar 0,860 tergolong kuat. Kontribusi besarnya pengaruh tes membaca berdasarkan standar PIRLS terhadap kemampuan membaca pada siswa kelas 4 gugus Plangkawati sebesar 73,96, sedangkan 26,04 besarnya nilai kemampuan membaca ditentukan oleh fakor variabel lain.

4.2 PEMBAHASAN