Kemampuan Membaca PIRLS KAJIAN TEORI

2.1.3 Kemampuan Membaca

Kemampuan membaca adalah perpaduan antara kecepatan memabaca dan pemahaman isi. Maka dalam mengukur kemampuan membaca yang perlu diperhatikan adalah dua aspek tersebut. Pada umumnya kecepatan membaca diukur dengan jumlah kata yang dibaca per menit, dan pemahaman isi diukur dengan persentase dari jawaban yang benar tentang isi bacaan. Hasil pengukuran dua aspek tersebut harus diintegrasikan agar dapat menunjukkan kemampuan membaca secara keseluruhan integral. Rumus yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan membaca yaitu : Tampubolon, 2008 keterangan : KM : kemampuan membaca KPM : kata per menit KB : jumlah kata dalam bacaan SM : jumlah detik membaca PI : persentase pemahaman isi. Untuk jenjang SD, Christine Nuttal 1989 yang dikutip oleh Harras Sulistianingsih 1997 dalam Dalman, 2014: 44 merincinya sebagai berikut: Kelas I 60-80 KPM Kelas IV 150-160 KPM Kelas II 90-100 KPM Kelas V 170-180 KPM Kelas III 120-140 KPM Kelas VI 190-250 KPM Menurut Nurhadi 2010 jenjang kemampuan membaca meliputi: 1 kemampuan membaca literal, yaitu kemampuan mengenal dan menyatakan kembali unsur-unsur tersurat dalam bacaan reading the lines; 2 kemampuan membaca kritis, yaitu kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis reading between the line and reading beyond the lines; 3 kemampuan membaca kreatif, yaitu kemampuan pembaca secara kreatif menerapkan dan menghubungkan hasil membacanya dengan konteks kehidupan yang lebih luas.

2.1.4 PIRLS

PIRLS Progress in Reading Literacy Study adalah studi internasional tentang literasi membaca siswa sekolah dasar Kemendikbud, 2013, Survei Internasional PIRLS, http:litbang.kemdikbud.go.idindex.php survei-internasional-pirls. Membaca keaksaraan merupakan salah satu kemampuan paling penting siswa yang diperoleh karena kemajuan melalui tahun-tahun awal bersekolah. Siswa kelas 4 dipilih dalam PIRLS karena merupakan titik transisi penting dalam perkembangan sebagai pembaca. Siswa telah belajar membaca dan membaca untuk belajar. Namun, kebanyakan anak-anak di kelas 4 masih berkembang pada kemampuan dasar membaca. PIRLS memiliki tujuan untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman pada siswa yang masih dalam proses belajar membaca. Untuk PIRLS, membaca literasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan bentuk-bentuk bahasa tertulis yang diperlukan oleh masyarakat danatau dihargai oleh individu, pembaca pemula dapat membangun makna dari berbagai teks. Membaca untuk belajar, untuk berpartisipasi dalam komunitas pembaca di sekolah dan kehidupan sehari-hari, dan untuk kesenangan. PIRLS berfokus pada tiga aspek literasi membaca siswa yaitu a tujuan untuk membaca, b proses pemahaman, dan c perilaku membaca dan sikap. Tujuan untuk membaca dan proses pemahaman yang menjadi landasan bagi PIRLS penilaian pemahaman yang berfokus pada dua tujuan menyeluruh yaitu membaca untuk pengalaman sastra dan membaca untuk memperoleh dan menggunakan informasi. Sedangkan untuk proses pemahaman terdapat empat jenis proses yang dinilai antara lain : fokus pada pengambilan informasi secara eksplisit; membuat kesimpulan sederhana; menginterpretasikan dan mengintegrasikan ide-ide dan informasi; memeriksa dan mengevaluasi konten, bahasa, dan tekstual elemen Mullis, 2009:13-14. Tabel 2.1 Persentase Penilaian PIRLS PIRLS Tujuan Membaca Pengalaman sastra 50 Memperoleh dan menggunakan informasi 50 Proses Pemahaman Fokus pada pengambilan informasi secara eksplisit 20 Membuat kesimpulan sederhana 30 Menginterprestasi dan mengintegrasi ide-ide dan informasi 30 Memeriksa, mengevaluasi konten, bahasa dan tekstual elemen 20

2.1.5 Tes sebagai Evaluasi